Bagi kalangan pencinta anime, mungkin kamu sudah tidak asing dengan nama Studio Ghibli. Memiliki grafik yang unik dan cerita yang heartwarming membuat Studio Ghibli punya banyak penggemar. Film-film Studio Ghibli yang ramah anak-anak juga menjadi ciri khas tersendiri karena sering menampilkan sosok anak kecil sebagai tokoh utamanya.
Namun, ada beberapa film Studio Ghibli yang menghadirkan kisah romantis yang cocok untuk para remaja, lho. Kita simak rekomendasinya bareng-bareng, yuk!
Film ini menceritakan kisah perempuan bernama Shizuku Tsukishima yang gemar membaca. Ia suka sekali membaca dan meminjam buku di perpustakaan kota. Namun, setiap ia meminjam buku, selalu ada orang yang sama yang meminjam buku itu terlebih dahulu. Ia adalah laki-laki bernama Seiji Amasawa.
Shizuku penasaran dengan sosok Seiji Amasawa di kehidupan nyata. Akhirnya, mereka dipertemukan secara tak terduga dan suka satu sama lain. Selain itu, film ini juga mengisahkan harapan kedua tokohnya. Seiji ingin menjadi seorang pengrajin biola dan akan pergi ke Italia untuk belajar, sedangkan Shizuku bertekad untuk menjadi seorang penulis.
Film berlatar 1960-an ini menceritakan seorang perempuan bernama Umi Matsuzaki, anak dari seorang pelaut yang telah meninggal. Oleh karena itu, setiap pagi, ia selalu mengibarkan bendera di depan rumahnya yang berada di atas bukit. Ternyata kebiasaannya ini diperhatikan oleh laki-laki bernama Shun. Suatu hari, Shun membuat puisi tentang dirinya di koran sekolah.
Karena suatu kejadian, mereka pun akhirnya menjadi dekat. Mereka bersama-sama berjuang mempertahankan Quarter Latin, sebuah gedung tua tempat kegiatan klub, karena akan dirobohkan. Perasaan menyukai kemudian tumbuh di antara mereka. Namun, Shun menyadari jika mereka adalah saudara kandung setelah melihat foto ayah dari Umi yang telah meninggal.
Film yang rilis 1963 ini bisa sangat underrated dibandingkan film Studio Ghibli lainnya. Ocean Waves mengisahkan tentang Taku Morisaki yang bersahabat dengan Yutaka Matsuno. Suatu hari, ada murid pindahan dari Tokyo bernama Rikako Muto. Rikako sangat cantik dan pintar, tetapi jutek dengan orang-orang di sekelilingnya.
Matsuno menyukai Rikako. Namun, karena suatu kejadian, Morisaki justru menjadi lebih dekat dengan Rikako. Kisah cinta segitiga pun akhirnya terjadi di antara mereka. Persahabatan mereka diuji. Matsuno memukul Morisaki karena tak jujur dengan perasaannya. Saat diadakan acara reuni, mereka akhirnya memperbaiki hubungan. Matsuno akhirnya mengerti jika Rikako dan Morisaki saling menyukai.
Jiro Horikoshi adalah anak laki-laki yang bertekad untuk bisa membuat pesawat terbang saat besar nanti. Ia akhirnya pergi ke Tokyo untuk belajar menjadi seorang insinyur. Saat berada di kereta, ia bertemu dengan Naoko Satomi dan seorang pelayannya. Namun, saat itu, gempa terjadi. Jiro membantu pelayan dari Naoko yang tidak bisa berjalan akibat gempa. Mereka tak bertemu lagi setelah beberapa tahun.
Jiro kemudian pergi ke Jerman untuk belajar tentang membuat pesawat lebih lanjut. Setelah itu, secara tak disangka, ia bertemu dengan Naoko yang pernah ditolongnya dulu. Jiro kemudian menikahinya meski tahu jika Naoko mengidap penyakit tuberkulosis.
Tak seperti film-film yang telah disebutkan di atas, Howl's Moving Castle memberikan bumbu fantasi unik di dalamnya. Film ini menceritakan seorang perempuan pengrajin topi bernama Sophie yang tiba-tiba dikutuk menjadi nenek tua oleh seorang penyihir dari pembuangan. Karena malu, ia akhirnya pergi dari rumahnya dan bertemu dengan kastel bergerak milik Howl dan tinggal di sana. Howl adalah seorang penyihir yang dibicarakan suka dengan perempuan cantik.
Kemudian, mereka menghadapi kekacauan dan perang yang terjadi di negeri mereka. Lambat laun, kutukan Sophie hilang seiring kebersamaan dengan Howl dan rasa cinta pun tumbuh di antara keduanya.
Selain cerita yang unik dan bikin baper, kamu akan dimanjakan dengan grafik khas Studio Ghibli yang begitu indah. Jadi, tunggu apa lagi? Segera nonton bagi yang belum nonton!