Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pria di kota mati (Unsplash/Matej Pribanic)

Intinya sih...

  • The Hunger Games (2012–2015) - Menggambarkan dunia pasca-apokaliptik bernama Panem dengan sistem sosial timpang dan kritikan terhadap masyarakat konsumtif dan ketimpangan kelas.

  • The Platform (2019) - Menawarkan konsep distopia unik di penjara vertikal yang menyuguhkan kritik tajam soal ketimpangan sosial dan kerakusan manusia.

  • The Maze Runner (2014–2018) - Film distopia penuh misteri, aksi, teka-teki, survival, pertarungan melawan sistem rahasia, dan ungkapan kebenaran tentang organisasi WCKD.

Pernah ngebayangin hidup di dunia yang semuanya diatur, penuh kekacauan, atau sistem yang enggak manusiawi? Itulah gambaran dunia distopia—genre fiksi yang menggambarkan masa depan kelam, penuh tekanan sosial dan moral. Film-film distopia sering kali lebih dari sekadar hiburan; mereka menyentil kenyataan dan bikin kita berpikir soal arah dunia saat ini.

Buat kamu yang suka film penuh ketegangan, konflik sosial, dan pesan mendalam, berikut 5 rekomendasi film dan serial bertema distopia yang wajib masuk watchlist kamu!

1. The Hunger Games (2012–2015)

cuplikan adegan dalam film The Hunger Games (dok. Color Force/The Hunger Games)

Film ini menggambarkan dunia pasca-apokaliptik bernama Panem, di mana masyarakat dibagi dalam 12 distrik dengan sistem sosial yang sangat timpang. Setiap tahun, anak-anak dari tiap distrik dipaksa ikut kompetisi hidup dan mati bernama The Hunger Games, sebagai bentuk hukuman dan hiburan bagi elit Capitol. Tokoh utama, Katniss Everdeen, jadi simbol perlawanan setelah ia nekat menantang sistem yang tidak adil itu.

The Hunger Games bukan cuma soal aksi dan drama, tapi juga kritikan terhadap masyarakat konsumtif, kontrol pemerintah, dan ketimpangan kelas. Film ini sukses besar dan membuka mata banyak penonton tentang bagaimana hiburan bisa jadi alat penindasan jika disalahgunakan. Ditambah akting Jennifer Lawrence yang kuat, film ini jadi ikon distopia modern.

2. The Platform (2019)

cuplikan film The Platform (dok. Netflix/The Platform)

Film asal Spanyol ini menawarkan konsep distopia yang sangat unik dan mengganggu. Ceritanya berpusat di sebuah penjara vertikal, di mana makanan diturunkan dari lantai paling atas ke bawah melalui sebuah platform. Makin atas posisimu, makin banyak makanan yang kamu dapat. Makin bawah, makin kelaparan. Setiap bulan, posisi tahanan diacak dan membuat mereka bisa merasakan jadi penguasa maupun korban.

The Platform menyuguhkan kritik tajam soal ketimpangan sosial dan kerakusan manusia. Film ini brutal, penuh simbolisme, dan bikin penonton mikir ulang soal keadilan dan empati. Meski sederhana dalam setting, suasana yang dibangun sangat intens dan mencekam. Cocok buat kamu yang suka tontonan psikologis dengan pesan mendalam.

3. The Maze Runner (2014–2018)

Rosa Salazar dalam The Maze Runner (dok. 20th Century Studios/The Maze Runner)

Kamu bangun di tengah labirin raksasa, tanpa ingatan, dan harus bertahan hidup bersama remaja lainnya? Itulah premis awal The Maze Runner, film distopia penuh misteri dan aksi. Thomas, sang tokoh utama, mencoba mencari jalan keluar dari “Glade” yaitu area terbuka yang dikelilingi labirin berbahaya yang terus berubah setiap hari.

Film ini menawarkan kombinasi seru antara teka-teki, survival, dan pertarungan melawan sistem rahasia yang mempermainkan mereka. Seiring cerita berkembang, penonton diajak mengungkap kebenaran tentang organisasi WCKD yang mengontrol semua ini demi “kebaikan umat manusia”. Cerita yang makin kompleks dan intens di sekuelnya membuat The Maze Runner cocok untuk kamu yang suka cerita petualangan distopia.

4. Divergent (2014–2016)

Shailene Woodley dalam Divergent (dok. Lionsgate Films/Divergent)

Divergent memperkenalkan dunia di mana masyarakat dibagi menjadi lima faksi berdasarkan sifat: keberanian, kebaikan, kejujuran, kecerdasan, dan pengorbanan. Namun, Tris Prior justru masuk kategori “divergent” alias cocok masuk ke semua faksi manapun dan itu dianggap ancaman. Ia harus menyembunyikan identitasnya sambil melawan sistem yang ingin menghapus semua bentuk perbedaan.

Film ini membahas isu identitas, tekanan sosial, dan bagaimana sistem bisa menekan orang yang dianggap “tidak sesuai standar”. Meski dikemas dalam cerita remaja dan cinta, Divergent tetap menyimpan pesan kuat tentang keberanian menjadi diri sendiri. Visual futuristik dan konflik antar faksi juga bikin film ini menarik secara visual dan emosional.

5. The 100 (2014–2020)

cuplikan serial The 100 (dok. CW/The 100)

Berbeda dari yang lain, The 100 adalah serial TV yang menawarkan cerita distopia lebih panjang dan berkembang. Mengisahkan 100 remaja yang dikirim ke bumi dari stasiun luar angkasa setelah kehancuran nuklir, mereka harus membangun kembali peradaban. Tapi, bumi yang mereka kira kosong ternyata penuh bahaya baik dari alam maupun manusia lain yang bertahan hidup.

Serial ini memperlihatkan bagaimana kekuasaan, moralitas, dan kemanusiaan diuji dalam kondisi ekstrem. Karakter-karakternya terus berkembang, dan pilihan-pilihan yang diambil seringkali penuh dilema. The 100 sukses mencampur genre sci-fi, survival, dan politik dalam satu paket yang bikin ketagihan nonton episode demi episode.

Film dan serial bertema distopia bukan sekadar tontonan tentang masa depan yang gelap. Mereka juga menjadi cermin bagi dunia kita sekarang tentang kekuasaan, sistem, dan bagaimana manusia bisa bertahan saat semuanya hancur. Dari The Hunger Games hingga The 100, masing-masing punya cara unik dalam menyampaikan kritik sosial yang relevan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team