6 Rekomendasi Film Horor Historis, Terinspirasi dari Sejarah Asli

Film ini mengambil latar sejarah pasca era Pemberontakan Boxer, pemberontakan antikolonial dan penolakan agama Kristen di Tiongkok (1899-1901), menjelang berakhirnya kekuasaan dinasti Qing. Dinamakan Pemberontakan Boxer karena para pemberontaknya banyak yang menguasai ilmu bela diri dari China, yakni Chinese Boxing.

Thomas Richardson (Dan Stevens) yang merupakan protagonis utama dalam film ini merupakan mantan korban penganiayaan selama Pemberontakan Boxer karena ketahuan memeluk agam Kristen di China. Pada 1905, dia pergi ke Wales untuk menyelamatkan adik perempuannya yang dikurung pemimpin sebuah sekte aliran sesat di pulau tersebut. 

Sekte tersebut percaya bahwa pulau mereka selalu subur karena ritual pengorbanan yang rutin dilakukan. Penduduk pulau menjaga sosok penyihir kanibal yang dipercaya mampu menjaga kesejahteraan pulau tersebut selama para penduduknya rutin memberikan persembahan untuknya.

Overlord mengambil latar sejarah Perang Dunia II yang berfokus pada perjalanan para prajurit penerjun payung. Mereka ditugaskan untuk menghancurkan menara radio tentara Nazi di Prancis. Latar waktu yang digunakan adalah pada 5 Juni 1944, tepat sehari sebelum penyerangan D-day, istilah populer dari operasi Normandy. 

Setibanya para prajurit Amerika di menara tersebut, mereka menemukan bahwa Hitler juga memanfaatkan menara itu sebagai lokasi eksperimen medis. Pasukan Hitler ditugaskan untuk melakukan eksperimen terlarang kepada para penduduk Prancis.

Para penduduk dijadikan tentara artifisial, dibangkitkan dari kematian, dan berubah menjadi makhluk ganas. Overlord menggabungkan fakta sejarah dengan skenario fiksi ala film zombi.

Rampant merupakan film horor yang mengambil latar sejarah pada era kekuasaan Dinasti Qing di China. Suatu hari, seorang pangeran dari Dinasti Joseon bernama Lee Chung (Hyun Bin) disandera oleh pihak Dinasti Qing. 

Sepuluh tahun kemudian, Pangeran Lee Chung kembali ke tanah airnya. Alih-alih mendapat sambutan hangat, sang pangeran justru disambut oleh teror penyakit mematikan yang membuat warga daerahnya saling membunuh dan menjadi kanibal. 

Situasi pelik tersebut justru dimanfaatkan oleh seorang menteri untuk melakukan pengkhianatan. Namun, aksi sang menteri tidak berjalan mulus karena tanpa ia duga, Pangeran Lee Chung telah kembali untuk melindungi kerajaan.

The Limehouse Golem adalah film horor Inggris dengan latar sejarah pada era kekuasaan Ratu Victoria. Pada 1880, di Limehouse, area di London Timur, Elizabeth Cree (Olivia Cooke) dituduh sebagai pembunuh suaminya, John Cree (Sam Reid).

Di hari yang sama, inspektur John Kildare (Bill Nighy) menemukan keterkaitan antara pembunuhan berantai di Limehouse dengan kematian John Cree. Oleh karena itu, sang inspektur dan Elizabeth bekerja sama mengungkap identitas pembunuh berantai yang mengintai lingkungan mereka dan harus berhasil sebelum Elizabeth dihukum gantung.

Pada 1880-an, nyatanya seorang pembunuh berantai yang dijuluki Jack The Ripper sempat menggegerkan London. Bahkan, seorang anggota keluarga kerajaan sempat diisukan sebagai Jack The Ripper, yaitu Pangeran Albert Victor, cucu Ratu Victoria yang sedang bertakhta di masa itu. The Limehouse Golem terinspirasi dari kisah nyata Jack The Ripper.

The Piper adalah film horor Korea yang terinspirasi dari legenda Pied Piper of Hamelin. Alkisah, pada abad pertengahan di Kota Hamelin, Jerman, seorang peniup seruling ajaib (Piper) yang kerap mengenakan baju berwarna-warni (Pied) dipekerjakan oleh warga kota untuk mengusir tikus menggunakan seruling ajaibnya. 

Suatu hari, sang peniup seruling tidak dibayar oleh warga kota sebagaimana mestinya. Konon, untuk membalaskan dendam dengan warga kota, peniup seruling ajaib tersebut menggunakan sihir serulingnya untuk membawa kabur anak-anak mereka.

Nah, selaras dengan legenda tersebut, The Piper mengisahkan paranormal di sebuah desa yang didatangi oleh seorang musisi tua dan putranya. Anehnya, di desa tersebut, tikus-tikusnya sangat liar dan tidak takut dengan kehadiran manusia. Penasaran dengan fenomena aneh di sana, dua orang pendatang mulai menyelidiki alasan di baliknya.

Black Death mengambil latar sejarah pada era persebaran wabah pes atau The Black Plague. Pada 1348, saat hampir seluruh wilayah di Inggris terdampak wabah, terdapat suatu desa yang sama sekali tidak terdampak oleh wabah pes ini. 

Rumor mengenai desa tersebut akhirnya tersebar di seluruh Inggris. Seorang kesatria bernama Ulric (Sean Bean) dan pasukannya diutus oleh pihak kerajaan untuk menyelidiki kebenaran dari rumor tersebut. Seorang petugas gereja bernama Osmund (Eddie Redmayne) juga turut ikut serta dalam rombongan. 

Sesampainya di desa tersebut, mereka bertemu dengan kepala desa bernama Langiva (Carice van Houten). Saat Ulric berusaha mengais informasi dari Langiva, perlahan mereka dihadapkan dengan kenyataan yang mengerikan dan di luar dugaan tentang kekuatan supernatural yang bersemayam di desa tersebut.

Film historis yang membahas peristiwa bersejarah sering kali mendapatkan predikat sebagai tontonan yang membosankan. Untuk menepis hal tersebut, banyak sineas film yang berusaha menguji kreativitasnya untuk menyajikan sebuah tontonan sejarah dengan cara yang berbeda dan menghibur. Salah satunya dengan membingkai sebuah kisah bersejarah dengan elemen horor dan skenario fiksi.