5 Rekomendasi Film Horor Berlatar di Pegunungan Alpen

Kisahkan seorang eksekutif muda Wall Street  bernama Lockhart (Dane DeHaan). Ia diutus untuk menjemput CEO perusahaannya di sebuah sanatorium pusat kebugaran dekat pegunungan Swiss. CEO yang dimaksud telah menjalani serangkaian perawatan di sana dan enggan untuk diajak pulang.

Alih-alih berhasil membujuk CEO-nya untuk kembali, Lockhart justru didiagnosis dengan suatu penyakit, dan dipaksa untuk menjalani perawatan di tempat yang sama. Lockhart  yang bertemu dengan pasien misterius bernama Hannah (Mia Goth), perlahan menguak misteri kelam yang menyelimuti pusat kebugaraan mewah tersebut.

Sanatorium kebugaran dalam A Cure for Wellness, terletak dekat sekali dengan pegunungan Alpen di Swiss. Menciptakan visual yang asri dan menyejukkan dengan panorama pegunungan sejauh mata memandang.

Film horor garapan sutradara Michael Steiner ini, mengisi otak para penontonnya dengan deretan teka-teki menarik. Sennentuntschi merupakan horor folklore asal negara Swiss. 

Berlatar di tahun 1975 di pedesaan terpencil dekat pegunungan Swiss, seorang pendeta meninggal dengan misterius. Sang pendeta tergantung layaknya orang yang bunuh diri. Hal ini sangat janggal, sebab seorang pendeta tidak mungkin melakukan hal yang dilarang keras oleh agama. 

Para penduduk desa percaya bahwa sang pendeta terbunuh akibat ulah iblis. Rumor tersebut membuat seiisi desa diliput rasa takut, ditambah dengan kedatangan seorang gadis bisu berwajah kotor yang tiba-tiba datang ke desa setelah pemakaman sang pendeta usai dilaksanakan. Gadis tersebut kemudian dituduh sebagai jelmaan iblis yang menyebabkan kematian sang pendeta.

Film horor supernatural, Hagazussa, berlatar pada abad ke-15 di sebuah desa kecil dekat Pegunungan Alpen di Austria. Hagazussa merupakan film yang menggambarkan kondisi real masyarakat pada abad pertengahan yang mudah terjerumus dalam ajaran sesat dan fanatik terhadap takhayul.

Film ini berfokus pada seorang gadis desa bernama Albrun (Aleksandra Cwen) yang tinggal bersama ibunya (Claudia Martini). Mereka berdua terasingkan dan dikucilkan oleh warga desa akibat rumor yang mengatakan bahwa keduanya melakukan praktik ilmu sihir. Tidak lama, sang ibu meninggal dan meninggalkan Albrun hidup sebatang kara. 

Albrun kemudian bertemu Swinda (Tanja Petrovsky), seorang gadis desa yang akhirnya sudi berteman dengan dirinya. Namun, apakah Swinda benar-benar dapat dipercaya? Apa yang sebenarnya menyebabkan Albrun dan keluarganya dikucilkan dan bagaimana karma buruk yang menimpa warga desa tersebut? Ungkap jawaban dari misteri tersebut dalam film ini, ya.

Film horor Prancis untuk para fans found footage, nih. Alkisah, pada tahun 1976 di pegunungan perbatasan Perancis dan Swiss, dua orang jurnalis datang untuk menginvestigasi kesaksian warga terkait misteri banyaknya hewan ternak yang mati dalam keadaan mengenaskan. 

Dua jurnalis ini, berencana untuk bertemu sekelompok saintis yang juga menggarap kasus yang sama. Namun, setibanya mereka di sana, kelompok saintis tersebut menghilang tanpa jejak. Dengan bantuan beberapa warga lokal, akhirnya dua jurnalis tersebut memutuskan untuk masuk ke area pegunungan untuk menemukan kelompok saintis yang hilang tersebut.

Anna Jurin (Virginie Ledoyen) diutus untuk melakukan tugas bersih-bersih ke sebuah Panti Asuhan Saint Ange di dekat Pegunungan Alpen, Prancis pada tahun 1958. Panti asuhan tersebut mulai dikosongkan sebab hampir seluruh anak-anak yatim piatu di sana sudah menemukan keluarga baru, kecuali Judith (Lou Doillon). 

Judith diduga memiliki kelainan mental, sehingga tidak ada yang merekomendasikannya untuk diadopsi keluarga baru. Saat Anna mulai bertugas di sana, dia dan Judith perlahan membangun keakraban. Sebab keduanya dapat mendengar suara anak-anak yang menghantui panti asuhan tersebut. Merasa bahwa Judith sebenarnya tidak gila, Anna berusaha menyelidiki asal suara-suara misterius yang mengerikan tersebut. 

Penasaran dengan film horor yang berlatar di area dengan panorama yang memanjakan mata? Langsung saja streaming rekomendasi film di atas. Sebagian besar film yang direkomendasikan tergolong underrated dan pastinya masih jarang didiskusikan, lho.