Mikasa bertemu Ymir. (dok. MAPPA/Attack on Titan)
Setelah Hange Zoe mati pada episode sebelumnya, kepemimpinan Pasukan Pengintai diberikan kepada Armin Arlert. Armin memimpin pasukannya untuk memenggal kepala Eren. Meskipun Armin berhasil memainkan peran Erwin Smith dengan sangat sempurna, bukan berarti pertarungan menjadi lebih mudah.
Eren tak hanya memiliki kekuatan Founding Titan, tetapi dirinya juga dibantu oleh Titan pertama, Ymir. Tanpa diduga, Ymir juga menginginkan kehancuran dunia yang alasannya akan diungkap dalam kilas balik percakapan Eren dengan Armin pada akhir cerita. Ymir mengetahui bahwa Armin berpotensi untuk menghentikan Rumbling.
Karena itu, Ymir langsung menculik Armin dengan kekuatan Titan. Hal ini berhasil membuat Pasukan Pengintai menjadi terpecah belah. Mereka dipaksa untuk memilih antara menyelamatkan ketua mereka atau memenggal kepala Eren.
Selama konflik berlangsung, cerita benar-benar terasa menegangkan. Bayangkan saja, kamu dipaksa untuk menghentikan ratusan ribu Titan Tembok yang tengah menghancurkan dunia. Sementara itu, Eren hampir berhasil memusnahkan umat manusia.
Pasukan Pengintai tidak hanya bertarung dengan Eren, tetapi mereka juga bertarung dengan waktu. Semakin lama mereka bertarung dengan Eren, semakin banyak nyawa yang menghilang. Tentunya, kehadiran Ymir berhasil membuat situasi semakin rumit. Sepanjang konflik berlangsung, kamu akan dibuat terus bertanya: apakah Pasukan Pengintai benar-benar bisa menghentikan Rumbling?