Review Avatar (2009) yang Tayang Lagi di Bioskop, Apa Bedanya?

Setelah 13 tahun berlalu, Avatar kembali dirilis ulang untuk tayang di bioskop. Tentunya, ada perbedaan dari versi yang dirilis pada tahun 2009 lalu.
Sutradara James Cameron memutuskan untuk me-remaster film besutannya tersebut dari format 3D menjadi 4K. Selain itu, sang sutradara pun menjanjikan sensasi yang berbeda di bioskop untuk generasi muda yang kini lebih sering menonton lewat platform streaming di rumah.
IDN Times pun berkesempatan untuk menonton film versi terbarunya ini dalam press screening yang digelar Disney Indonesia pada Jumat (23/9/2022). Yuk, simak perbedaannya!
1. Masih memiliki alur kisah yang sama

Masih dengan kisah yang sama seperti tahun 2009 silam, Avatar mengisahkan seorang marinir cacat bernama Jake Sully yang dikirim ke planet Pandora untuk menggantikan saudaranya. Di sana, dirinya pun bertemu dengan suku asli Pandora yang disebut Na'vi.
Na'vi memiliki tubuh tinggi dan berwarna biru. Jake yang bertransformasi menjadi avatar pun ditugaskan menjadi mata-mata di suku tersebut. Namun, Jake malah dihadapkan dengan pilihan antara menyelesaikan misinya atau berbalik membela suku Na'vi.
2. Jadi nostalgia perjuangan Jake Sully dan suku Na'vi

Dengan format 4K High Dynamic Range, penonton diajak bernostalgia dengan film 13 tahun lalu ini. Meski kisahnya sama, ada sederet adegan yang masih membuat penonton menerka-nerka kejadian berikutnya.
Adegan terkenal saat prosesi Jake menjadi suku Na'vi seutuhnya pun masih berhasil membuat penonton terpukau. Dirilis pada tahun 2009, film ini memang jadi hits besar di dunia. Bahkan, Avatar menjadi film terlaris sepanjang masa dengan pendapatan sekitar Rp42,7 triliun.
3. Visual yang lebih memanjakan mata

Selain kisahnya yang mengajak penonton bernostalgia, visualnya juga berhasil membuat penonton terkagum-kagum. Belum lagi, menonton menggunakan kacamata 3D menjadikan beberapa elemen tampak nyata di depan layar.
Di sisi lain, warna neon dari hutan Pandora yang glow in the dark ini pun lebih memanjakan mata berkat format barunya. Sensasi menonton di bioskop dengan format baru ini layak dicoba untuk penonton baik yang sudah, maupun belum pernah melihat aksi Jake Sully dan Neytiri.
4. Jadi persiapan untuk sekuel yang akan tayang tahun ini

Selain visualnya yang lebih jelas dan jernih, penayangan kembali Avatar ini bisa menjadi persiapan untuk sekuelnya. Bukan tanpa alasan, sebab Avatar: The Way of Water akan tayang akhir tahun ini.
Jarak 13 tahun bikin kita tak mudah untuk mengingat setiap detail kisah dari Avatar yang berdurasi kurang lebih 3 jam ini. Dengan kembali melihat versi remastered-nya, penonton bisa mempersiapkan diri untuk melanjutkan kisah suku Na'vi di Pandora.
5. Punya post-credits scene penting di akhir film

Pada tahun 2009 silam, Avatar tak memiliki post-credits scene dan berakhir begitu saja. Namun, penonton bisa menikmati cuplikan sekuel Avatar: The Way of Water usai post-credits scene pada versi kali ini.
Penambahan post-credits tersebut jadi hal yang baru dari penayangan sebelumnya. Selain itu, animasi yang ditampilkan di penggalan sekuelnya ini membuat penonton makin gak sabar, karena kualitasnya tampak jauh lebih ciamik.
Penayangan kembali Avatar di bioskop ini bisa jadi salah satu pilihan untuk penonton yang belum pernah melihat film hits ini. Bagi yang sudah menonton, film ini pun masih layak untuk dilihat kembali di bioskop dengan sensasi visual serta audio yang baru.
Kamu bisa menonton kembali film Avatar di bioskop mulai 23 September. Siap bertemu kembali dengan Jake serta Neytiri?