Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[REVIEW] Blue Box—Anime Romantis yang Bikin Perasaan Campur Aduk

Blue Box (dok. TMS Entertainment/Blue Box)
Intinya sih...
  • Anime Blue Box merupakan adaptasi dari manga Kouji Miura.
  • Anime ini mengombinasikan genre olahraga dengan kisah komedi romantis.
  • Visual animasinya memukau dengan musik pengiring latar yang dieksekusi dengan apik.

Blue Box (2024) merupakan adaptasi dari manga karya Kouji Miura. Anime ini digarap oleh TMS Entertainment menjadi 2 cour dengan total 25 episode. Ia pun salah satu anime romantis terfavorit di Netflix. Lebih tepatnya, Blue Box mengombinasikan genre olahraga dengan kisah komedi romantis.

Ngomong-ngomong, musim pertama anime ini baru saja berakhir pada Kamis (27/3/2025) kemarin. Lantas, bagaimana kualitas Blue Box dari segi cerita dan elemen penting lainnya? Apakah ia layak ditonton? Yuk, simak review Blue Box berikut!

1. Blue Box seimbang dalam porsi kisah romantis dan olahraga, tapi laju alurnya kadang kurang konsisten

Taiki Inomata (dok. TMS Entertainment/Blue Box)

Blue Box menceritakan tentang perjuangan seorang siswa SMA bernama Taiki Inomata untuk memenangkan kejuaraan Badminton. Ia termotivasi kakak kelasnya, Chinatsu Kano, yang merupakan pemain basket andalan sekolah. Saat Chinatsu harus tinggal bersama keluarga Taiki karena suatu alasan, rasa kagum Taiki perlahan berubah menjadi perasaan cinta. 

Anime ini cukup berhasil membagi porsi kisah romantis dan perjuangan sebagai atlet dengan pas. Gak hanya kisah romantis yang jadi pusat cerita, kamu juga akan terhibur dan terinspirasi dengan kisah perjuangan para karakter dalam bidang olahraga mereka masing-masing. Untuk kisah cintanya berjalan natural atau condong ke slow burn romance.

Sayangnya, anime ini sedikit kurang dalam laju alurnya yang kurang konsisten. Untuk anime dengan slow burn romance, drama yang dihadirkan kurang ada ketegangan emosional yang membuat penonton merasakan geregetnya cerita. Chemistry dari heroine utamanya juga kurang, malah lebih bagus sang heroine sekunder. Serius, lho! banyak penonton yang malah mendukung second lead untuk mendapatkan hati karakter utama.

2. Semua karakternya memiliki penokohan yang solid, tapi Hina Chono lebih mencuri perhatian dibandingkan heroine utama

Hina Chono, second lead yang mencuri hati penonton (dok. TMS Entertainment/Blue Box)

Kalau membahas karakter utama dalam Blue Box, secara keseluruhan mereka dikembangkan cukup baik. Taiki yang awalnya pemalu dan kurang inisiatif, pada akhirnya bisa menjadi laki-laki dengan pendirian kuat. Sementara, heroine utama, Chinatsu Kano, memiliki motivasi dan impian yang jelas. Ia berjuang tanpa kenal menyerah. Namun, ia terbayangi karakter Hina Chono yang berhasil meraih simpati penonton.

Sejak awal, Hina memang mencuri perhatian dengan kepribadian dan tingkah lakunya yang menarik. Ia juga memiliki chemistry yang lebih baik dengan Taiki. Beberapa episode yang berfokus pada Hina malah menghadirkan kisah drama yang mencuri simpati penonton. Karena hal ini, beberapa episode akhir mungkin akan terasa seperti kereta luncur emosi karena kedua karakter ini lebih aktif mengejar Taiki.

Untuk karakter sampingan seperti Kyo Kasahara, Kengo Haryu, dan Karen Moriya sangat likeable. Mereka gak hanya tampil sebagai figuran, tetapi juga memiliki peran penting dalam kehidupan para karakter utama. Kehadiran mereka membuat cerita makin dinamis dan tidak selalu mengerucut pada hubungan para karakter utamanya.

3. Untuk anime slice of life, Blue Box memiliki visual yang di luar ekspektasi

kualitas visual anime Blue Box (dok. TMS Entertainment/Blue Box)

Sebagai anime slice of life, sebenarnya Blue Box tidak harus menghadirkan visual yang mewah. Namun, TMS Entertainment benar-benar memanjakan penggemar seri ini dengan visual yang memukau. Mereka berhasil menganimasikan gaya gambar sang mangaka, Kouji Miura. Bahkan, anime tampak lebih memukau dengan lebih banyak detail.

Kamu bisa melihat dari detail ekspresi wajah karakter saat adegan close-up. Dari rambut sampai mata dianimasikan begitu apik. Untuk berbagai adegan aksi di lapangan, Blue Box benar-benar luwes dan detail. Adegan permainan basket Chinatsu, misalnya, punya animasi yang gak kalah dari anime basket populer seperti Kuroko no Basket.

4. Blue Box memiliki soundtrack yang enak dan selaras dengan atmosfer cerita

cuplikan adegan opening pertama Blue Box (dok. TMS Entertainment/Blue Box)

Selain animasi dan visual, soundtrack adalah salah satu elemen pendukung yang membuat adaptasi Blue Box sangat memukau. Musik pengiring latar dalam berbagai adegan dieksekusi dengan apik. Ia bisa membantu membangun emosi yang hendak disampaikan pada penonton. 

Untuk lagu pembuka "Same Blue" dari Official HIGE DANdism dan "Saraba" dari Macaroni Empitsu sangat menggambarkan isi animenya. Keduanya merupakan musik pop yang catchy, tapi melankolis. Sementara, lagu penutupnya, "Teenage Blue" dari Eve dan "Contrast" dari TOMOO, lebih ke musik merdu yang santai serta enak didengar. Lagu-lagu tersebut punya animasi dan lirik yang menggambarkan isi hati para karakternya, terutama Chinatsu dan Hina.

5. Yuichiro Yano berhasil memadukan kisah percintaan bertema olahraga yang menguras emosi penonton

tiga karakter yang terlibat kisah cinta segitiga dalam Blue Box (dok. TMS Entertainment/Blue Box)

Anime ini disutradarai oleh Yuichiro Yano, sineas anime dengan jam terbang tinggi. Ia pernah terlibat dalam berbagai anime legendaris, seperti Akira (1988), Fullmetal Alchemist: Brotherhood (2009), dan Kimi ni Todoke (2009). Dengan arahannya, Blue Box menjadi anime romantis yang memorable.

Kisah cinta segitiga dari para karakter Blue Box begitu menguras emosi dengan diselingi adegan-adegan olahraga yang seru. Meski kadang laju alur dan pembangunan adegan drama dieksekusi dengan tergesa-gesa, secara keseluruhan masih sangat baik. Namun, porsi cerita yang menyangkut olahraga masih kurang dieksplorasi, sih. 

Untuk adegan penutup pada musim pertama, Blue Box cukup memuaskan. Ia menyelesaikan masalah utamanya, yakni cinta segitiga. Namun, versi manga dari anime ini belum tamat. Musim kedua juga sudah diumumkan sedang dalam tahap produksi. Siapa yang akan menang pada akhir kisah belum diputuskan, nih!

Blue Box adalah perpaduan kisah romantis dan olahraga yang solid. Oleh sebab itu, untuk review Blue Box, penulis memberi nilai 4/5. Kekurangan pada cerita dapat ditutup dengan penampilan pengisi suara, musik latar, dan visual yang patut diacungi jempol. Jika kamu suka dengan anime dengan kisah cinta segitiga yang memuaskan, Blue Box bisa jadi pilihan! Namun, awas, ya, anime ini rawan bikin baper, lho!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha ‎
EditorYudha ‎
Follow Us