Agar dapat memahami sebuah mahakarya secara utuh, kadang kamu harus memisahkan sang artis dari produk seninya. Anggapan tersebut tidak berlaku bagi Freddie Mercury dan lagu Bohemian Rhapsody.
Bohemian Rhapsody adalah lagu berdurasi hampir enam menit; dibuka dengan dentingan piano melankolis dan berakhir dengan pukulan gong megah. Melodi pop, riff gitar berat serta sentuhan opera secara magis bersahut-sahutan mewarnai dinamika lagu.
Jika kamu pernah menonton video Brian May menceritakan ulang betapa menjelimetnya proses rekaman Bohemian Rhapsody–bunyi gitar berlapis-lapis, overdub vokal dan tetek bengeknya–kamu akan mengerti kenapa Bohemian Rhapsody ini disebut “Freddie banget”: flamboyan perfeksionis.
Lain cerita jika menyaksikan film Bohemian Rhapsody produksi 20th Century Fox, kamu akan sadar kalau karya yang satu ini adalah usaha untuk menceritakan versi aman dari pasang surut salah satu band rock terbesar dalam sejarah, Queen. Mengingat Brian May dan Roger Taylor (yang asli) bertindak sebagai "konsultan kreatif" untuk film ini, maka tidak heran kalau baik dan buruk Queen tidak diceritakan secara gamblang.