Review Chainsaw Man - The Movie: Reze Arc, Sajian Epik dari Mappa

Kekuatan utama film ini ada pada caranya menyatukan pertarungan berdarah dengan kisah yang emosional. Seperti karya Fujimoto pada manganya, inti cerita Reze Arc tidak berpusat pada pertarungan besar, melainkan pada pergulatan batin Denji. Sebagai seorang anak yang tumbuh tanpa cinta, Denji mulai merasakan kehangatan manusiawi lewat hubungan singkatnya dengan Reze.

MAPPA berhasil menghidupkan dinamika ini dengan sangat detail. Adegan-adegan kecil seperti pantulan Reze di genangan air, atau bahasa tubuh karakter saat berbincang, ditampilkan penuh cinta. Visualnya tidak hanya memukau saat adegan pertarungan, tetapi juga lembut dan intim dalam momen tenang. Perpaduan ini membuat film terasa berlapis: emosional, brutal, sekaligus indah.

Seperti judulnya, film ini memang menyoroti Reze, gadis misterius yang berhasil membuat Denji merasakan "getaran" yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Meski tidak diberi banyak latar belakang, Reze tampil kuat dan memikat. Sebagai penonton, kita bisa langsung merasakan kalau ia jauh lebih mirip Denji dibanding Makima, di mana keduanya sama-sama kehilangan masa kecilnya.

Namun, tak cuma Reze yang bersinar. Beam, si Iblis Hiu, juga mencuri perhatian sebagai sidekick Denji. Kemunculannya menghadirkan energi segar sekaligus komedi yang kontras dengan tragedi yang menyelimuti film. Dinamika Denji, Reze, dan Beam membuat cerita ini lebih hidup, menyeimbangkan tensi antara romansa, humor, dan ketegangan, khususnya di babak ketiga film.

Bisa dibilang kalau pacing film ini jadi salah satu aspek yang patut dipuji. Meski awalnya berjalan lambat, transisi antar adegan begitu halus sehingga kita tidak merasa jenuh. MAPPA pandai memainkan ritme dengan momen-momen lembut seperti kencan Denji dan Makima, lalu beralih ke kencan Denji dan Reze yang perlahan bergeser menuju adegan pertempuran tanpa kehilangan kesinambungan cerita.

Perpaduan musik, keheningan, dan suara latar yang trippy menambah lapisan atmosfer unik. Adegan penuh darah bisa seketika berubah menjadi tenang, lalu kembali meledak-ledak tanpa terasa canggung. Semua elemen teknis ini menunjukkan keberanian tim kreatif MAPPA untuk mengambil risiko artistik sambil tetap setia pada keaslian gaya anime Chainsaw Man.

Sangat direkomendasikan! Film ini bukan hanya suguhan wajib bagi penggemar anime dan manga-nya, tetapi juga bisa dinikmati oleh penonton baru yang belum mengenal Denji sekalipun. Dengan cerita solid, karakter-karakter memorable, animasi tingkat dewa, hingga pacing yang rapih, Reze Arc membuktikan bahwa Chainsaw Man adalah salah satu adaptasi anime terbaik saat ini.

MAPPA berhasil menghadirkan film yang dapat memberikan pengalaman penuh: lucu, manis, menegangkan, hingga memilukan. Jika kamu ingin melihat bagaimana kisah romansa berubah menjadi tragedi yang menohok, maka Chainsaw Man - The Movie: Reze Arc wajib untuk ditonton. Film ini tayang di Indonesia mulai 26 September 2025. Langsung cek di bioskop kesayanganmu, ya!