Kosuke dan teman-temannya terjebak di apartemen di tengah laut. (dok. Studio Colorido/Drifting Home)
Drifting Home dimulai dengan menceritakan seorang gadis bernama Natsume Tonai yang mengajak teman-temannya untuk bermain ke kompleks apartemen lamanya. Ia mengajak Taishi Koiwai, Yuzuru Tachibana, dan Kosuke Kumagaya untuk pergi mencari hantu ke apartemen yang akan dirobohkan tersebut.
Kosuke awalnya tak ingin ikut karena memiliki masalah sehingga tak mau berbicara lagi dengan Natsume. Namun, karena desakan Taishi dan Yuzuru, Kosuke akhirnya ikut juga. Ketika keempat anak ini telah berada di atap apartemen, dua anak lainnya, yaitu Reina Haba dan Juri Andou, juga ikutan masuk ke apartemen tersebut. Hal itu semata-mata karena Reina ingin mencari Kosuke yang disukainya.
Kosuke merasa terganggu dengan segala tindakan Natsume dan menganggap jika Natsume terlalu terikat dengan apartemen tersebut. Belum lagi, Kosuke menemukan kamera milik kakeknya di tangan Natsume. Aksi pertengkaran dan saling rebutan kamera pun terjadi. Tanpa disadari, Natsume hampir terjatuh dari ketinggian.
Saat itu, tiba-tiba hujan besar turun dan mengaburkan pandangan mereka semua. Ketika keenam anak ini tersadar, mereka sudah mengapung di atas apartemen dengan air yang mengelilingi bangunan tersebut. Semuanya laut sejauh mata memandang.
Dengan banyaknya misteri yang terjadi, mereka berenam harus berusaha bertahan hidup dalam apartemen. Mereka bertemu dengan Noppo, seorang anak misterius di apartemen tersebut. Sayangnya, usaha bertahan hidup mereka mendapat banyak cobaan, mulai dari persediaan makanan yang menipis, rasa khawatir karena tidak tahu jalan pulang, hingga Reina yang terus-terusan menyalahkan Natsume karena dialah yang mengajak mereka ke apartemen tersebut. Belum lagi, beberapa anak mulai mencurigai Noppo yang menyembunyikan suatu informasi mengenai kejadian ini.
Anime ini benar-benar menarik untuk ditonton. Dari segi cerita, Drifting Home menyajikan konflik yang lebih mengarah ke sisi emosional dari para karakter dan mengajak penonton untuk memahami apa yang mereka rasakan. Rasa kehilangan seseorang tampaknya bisa membuat manusia berubah dan terkekang dengan masa lalunya.
Menariknya, kenangan masa lalu dalam film ini seolah dianalogikan dalam bentuk kompleks apartemen yang ditinggali oleh Natsume dan Kosuke. Ada banyak kenangan indah yang tersimpan di apartemen itu ketika mereka masih akrab layaknya keluarga. Keenam anak kecil ini seolah berlayar menggunakan apartemen dan bergerak menuju tujuan akhir, yaitu untuk melepaskan masa lalu yang ada dan berusaha berbaikan dengan keadaan dan diri sendiri.