[REVIEW] Evangelion: 3.0+1.0 Thrice Upon a Time—Akhir Derita Shinji

Setelah menunggu selama 9 tahun lamanya, para penggemar Evangelion pasti berbahagia karena film terbaru Evangelion, yaitu Evangelion: 3.0+1.0 Thrice Upon a Time, telah resmi dirilis pada tanggal 8 Maret 2021 lalu. Dengan dirilisnya film terakhir ini, serial dan film tetralogi Rebuild of Evangelion sudah resmi berakhir.
Evangelion sendiri meraih popularitas yang sangat besar dan telah memiliki serial berjudul Neon Genesis Evangelion dengan total 26 episode anime; 2 film yang merupakan recap dari serial tersebut; dan 4 film Rebuild of Evangelion. Waralaba anime karya Hideaki Anno ini memang selalu sukses mengguncang emosi para penontonnya, tak terkecuali di film ini. Penasaran dengan serba-serbi film Evangelion terakhir ini? Mari kita ulas satu per satu!
Artikel ini berisi spoiler film Evangelion: 3.0+1.0 Thrice Upon a Time yang mungkin akan mengganggumu yang belum menonton.
1. Memaknai dampak kehidupan setelah pertarungan Evangelion

Melanjutkan cerita dari film Evangelion: 3.0 You Can (Not) Redo, adegan film dibuka dengan misi WILLE dalam melakukan restorasi di Paris yang terlihat berwarna merah darah sepanjang mata memandang. Di sisi lain, Shinji bersama Ayanami dan Asuka yang selamat dari pertarungan sebelumnya, kemudian berjalan menuju desa penampungan terdekat tempat mereka kembali bertemu dengan teman-teman lama mereka.
Tak seperti ketiga film sebelumnya, kita tidak akan menemukan pertarungan yang cukup intens di paruh awal sampai pertengahan film. Sebagai penggantinya, para karakter akan diajak untuk mengenal kehidupan para penduduk yang selamat dari Third Impact. Selain itu, di paruh akhir film, Shinji juga akan dihadapkan untuk melawan sang ayah, Gendo Ikari.
2. Kembalinya Shinji dengan trauma setelah kematian Kaworu

Kematian Kaworu di film sebelumnya meninggalkan trauma yang membekas bagi Shinji. Bahkan, hanya dengan melihat DSS Choker yang dipakai oleh Asuka sudah cukup untuk membuat Shinji muntah-muntah dan mengingatkan Shinji tentang bagaimana kematian Kaworu. Trauma ini membuat Shinji menjadi semakin menutup diri dan bertekad untuk tidak melakukan apa pun karena baginya semua orang akan menderita jika ia mulai bertindak.
Meski emosi Shinji menjadi semakin terpuruk, di sisi lain, penulis juga terkesan dengan pengembangan karakter Ayanami di film ini. Berbeda dengan karakternya di film sebelumnya, Ayanami di film ini terlihat lebih manusiawi dan menikmati kehidupan normal meskipun hanya sesaat.
3. Kualitas animasi yang memanjakan mata dengan pertarungan khas Evangelion

Film terakhir Evangelion kali ini kembali digarap oleh Studio Khara yang juga telah membuat film-film Evangelion sebelumnya. Mengingat Evangelion adalah film bergenre mecha action, tentunya setiap pergerakan hingga detail dari mecha terkait juga akan sangat memengaruhi kualitas film.
Tidak kalah dari film sebelumnya, film kali ini kembali menghadirkan kualitas animasi yang luar biasa. Setiap adegan dibuat dengan begitu apik sehingga akan membuat penonton semakin puas ketika menonton.
4. Hikaru Utada mengisi soundtrack Evangelion dengan lagu berjudul "One Last Kiss"

Bukan Evangelion namanya jika tidak menggunakan lagu-lagu penuh emosi. Kali ini, Hikaru Utada kembali berkesempatan untuk mengisi lagu tema dari Evangelion dengan lagu berjudul "One Last Kiss". Dengan suara merdunya, tentu emosi penonton pun akan dibuat ikut larut dalam film.
FYI, Hikaru Utada juga bukanlah sosok baru jika kita berbicara tentang industri musik Jepang. Penyanyi kelahiran 1983 ini juga turut mengisi beberapa soundtrack untuk anime, film, dan drama Jepang lainnya, seperti Freedom, Penguin Highway, hingga Hana Yori Dango.
5. Hideaki Anno kembali menciptakan masterpiece lainnya melalui film Evangelion: 3.0+1.0 Thrice Upon a Time

Sang sutradara, Hideaki Anno, kembali membuat penulis kagum dengan alur cerita dari film Evangelion: 3.0+1.0 Thrice Upon a Time. Dengan berakhirnya serial dan film Evangelion, Hideaki membuat alternative ending yang cukup memuaskan bagi penonton.
Apabila serialnya berakhir dengan sad ending, Hideaki menyuguhkan ending yang memuaskan di film ini karena Shinji akhirnya bisa berdamai dengan seluruh karakter dan yang paling penting adalah berdamai dengan dirinya sendiri.
Nah, itu dia ulasan film Evangelion: 3.0+1.0 Thrice Upon a Time. Untuk film terakhir dari serial film Evangelion ini, penulis memberikan skor 4/5. Apabila kamu juga adalah penggemar Evangelion, ayo tonton filmnya sekarang dan share pendapatmu tentang film ini di kolom komentar, ya!