Cuplikan adegan film Afterburn (dok. Saban Films/Afterburn)
Salah satu kekuatan terbesar Afterburn terletak pada adegan aksinya. Sejak awal, film ini sudah dijejali dengan baku tembak, ledakan besar, dan adegan kejar-kejaran yang intens. J. J. Perry, yang sebelumnya menggarap Day Shift (2022), tampak ingin membuktikan bahwa ia mampu menghadirkan tontonan dengan gaya visual yang mengingatkan kita pada film-film Michael Bay.
Dave Bautista tampil cukup garang sebagai tokoh utama di tengah dunia distopia. Dengan tubuh kekarnya, ia berhasil menyalurkan energi maskulin yang membuat penonton tetap menaruh perhatian di layar. Bahkan, ketika cerita mulai terasa datar, momen aksi yang penuh adrenalin sesekali menyelamatkan ritme film. Penambahan musik rock juga membuat beberapa adegan terasa lebih hidup.
Meski begitu, daya tarik tersebut tidak konsisten. Ledakan dan aksi memang banyak. Namun tanpa fondasi cerita yang kuat, semua itu hanya jadi parade visual sesaat. Penonton yang terbiasa menonton film laga kelas atas mungkin akan merasakan bahwa aksi ini sekadar tempelan untuk menutupi kekosongan narasi.