Film Just Mom sudah bisa disaksikan di seluruh bioskop Indonesia mulai Kamis, 27 Januari 2022. Film drama keluarga ini merupakan hasil kolaborasi filmmaker yang ahli bikin penonton hanyut dalam cerita, siapa lagi kalau bukan Hanung Bramantyo dan Jeihan Angga.
Sejak trailer-nya dirilis, film Just Mom sudah mendapat respons positif dari publik. Dari yang penasaran sampai ada yang meneteskan air mata. Berikut ini review film Just Mom yang bikin nangis.
Di masa tuanya, seorang ibu bernama Siti (Christine Hakim), merasa kesepian, karena anak-anaknya sudah sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Ditambah lagi, tubuh Siti melemah, karena mengidap penyakit kanker.
Di tengah kerinduan terhadap anak-anaknya, Siti merawat gelandangan bernama Murni (Ayu Shita) yang mengidap ODGJ (Orang dengan Gangguan Jiwa) dan sedang hamil tua. Kehadirannya mengubah hari-hari Siti lebih berwarna. Lalu, apakah anak-anaknya menerima keputusan sang ibu?
Film Just Mom menunjukkan perasaan seorang ibu di masa tuanya. Saat anak-anaknya sudah sibuk dengan urusan masing-masing, sang ibu hanya menunggu sendirian di rumah. Tanpa ada suara bising panggilan 'Ibu', perlahan rasa kesepian itu membuat penonton sesak.
Di balik kerinduannya, si ibu juga tak ingin mengirim pesan 'kangen' apa pun pada anak-anaknya. Bukan gengsi, tapi lebih karena tak enak hati, takut mengganggu kesibukan mereka.
Just Mom juga menunjukkan kekhawatiran anak-anaknya selama ini. Jarang mengunjungi bukan berarti mereka tak memerhatikan masa tua sang ibu. Berbagai cara mereka lakukan untuk membahagiakan ibunya.
Namun, anak-anak yang sudah dewasa ini tampak melupakan satu hal, bahwa keinginan ibu sebenarnya sederhana, hanya ingin bertemu dan melepas rindu yang selama ini membara.
Dialog film Just Mom menjadi salah satu alasan kenapa penonton wajib bawa tisu ke bioskop. Setiap dialog yang diucapkan para karakernya memberi kehangatan tersendiri rasanya. Kata demi kata, kalimat demi kalimat, pun terasa dekat dengan kehidupan penonton. Gak heran jika nanti banyak yang relate dengan kisah Siti dan anak-anaknya.
Konflik yang disuguhkan film ini sebenarnya cukup ringan, yakni persoalan ibu yang rindu dengan anak-anaknya. Namun, sang ibu memutuskan untuk mengurus Murni untuk mengobati kerinduannya.
Walaupun konfliknya ringan, tapi siapa sangka, usai nonton Just Mom, kamu pasti langsung kangen ibu di rumah. Rasanya jadi memikirkan masa tua ibu, apakah ibu di rumah nanti akan bernasib sama dengan Siti di film Just Mom?
Salah satu penggalan pesan yang masih teringat di benak adalah: "Kamu besarkan anakmu, kamu sekolahkan dia supaya pintar, nanti kalau dia sudah besar sudah pintar, dia ninggalin kamu, jangan kecewa."
Film Just Mom ini sebenarnya hanya mengisahkan masa tua seorang ibu. Namun, jika diperhatikan lebih dalam lagi, ada beberapa isu lain yang diceritakan. Misalnya tentang karakter ODGJ yang hamil. Sering kita temui kasus seperti ini di kehidupan nyata yang membuat bertanya-tanya, bagaimana mereka hamil, siapa yang menghamili mereka?
Menarik, karena jarang ada film Indonesia yang mengangkat masalah ini. Meski gak fokus pada isu tersebut, namun cukup menjadi pengingat kita bahwa masih banyak kasus ketidakadilan semacam itu di sekitar kita.
Film Just Mom menjadi pembuka layar lebar yang hangat di tahun 2022. Selamat menonton di bioskop dan tetap patuhi protokol kesehatan dan jangan lupa siapkan tisu, ya!