Review Film KKN di Desa Penari: Dari Awal Sampai Akhir Dibikin Tegang!

Film KKN di Desa Penari mengisahkan sejumlah mahasiswa yang sedang melakukan kuliah kerja nyata (KKN) di desa terpencil. Mereka adalah Nur (Tissa Biani), Bima (Achmad Megantara), Anton (Calvin Jeremy), Widya (Adinda Thomas), Ayu (Aghniny Haque), dan Wahyu (Fajar Nugraha).

Satu persatu dari mereka mendapat gangguan makhluk halus dari penunggu setempat. Bima dan Ayu dimanfaatkan nafsu mereka oleh jin siluman ular yang bernama Badarawuhi (Aulia Sarah). Lalu, apakah bisa Bima dan Ayu mampu keluar dari jeratan Badarawuhi?

Jika membaca thread KKN di Desa Penari yang viral di Twitter pada 2019 lalu, pasti kamu membayangkan sosok hantu yang seram, kan? Namun tenang aja, visual makhluk halus di versi filmnya ini menurut pandangan kami masih bisa diterima oleh mata manusia.

Bahkan bisa dibilang makhluk halus di film KKN di Desa Penari ini gak seseram yang dibayangkan. Bila dibandingkan dengan film horor lainnya, penampakan-penampakan yang muncul seperti gondoruwo, jin siluman ular, hingga hantu warga setempat di KKN di Desa Penari gak sampai bikin penonton tutup mata. Ya, aman, lah, jika kamu penikmat film horor Indonesia!

Menurut pengamatan kami selama menonton, bukan penampakan sebenarnya yang bikin ketakutan. Lah terus apaan dong? Kami justru merasakan penempatan sound bahkan pemilihan musik latar belakang di KKN di Desa Penari yang bikin jantung copot.

Yups, sound di film ini terbilang ngangetin, nyebelin, dan bikin tegang sepanjang film, sangat khas film-film Indonesia sih. Kalau boleh bilang sih, rasanya penonton seperti gak dikasih nafas dari awal hingga akhir karena musik yang terlampau tiba-tiba bikin kaget.

Film ini nampaknya menyatukan formula khas film horor yang banyak digunakan film genre serupa di Indonesia. Sound yang ngagetin ditambah dengan jumpscare dan sukses lah bikin penonton ketakutan.

Padahal, lagi-lagi menurut pengamatan kami, gak semua jumpscare menunjukkan sosok hantu di film ini. Mungkin bagi sebagian orang, formula ini akan terasa masuk alias bisa diterima dan suka-suka saja. Akan tetapi jikalau kamu bukan tipikal penonton yang suka dikagetin dengan musik dan scene jumpscare, mungkin akan terasa gak nyaman sepanjang menonton film KKN di Desa Penari ini.

Pengambilan angle di film KKN di Desa Penari bisa dibilang cukup bikin takjub penonton terlebih kami yang dapat kesempatan menontonnya terlebih dahulu. Sepengamatan kami, crew film ini cukup berhasil memainkan hingga memutar angle kamera dengan maksimal. Misalnya, ada scene tanah di atas dan langit di bawah satu frame yang cukup keren.

Tak hanya itu, kami menemukan bahwa ada satu frame yang menunjukkan sisi malam dan pagi hari secara bersebelahan. Pengambilan scene seperti ini, menurut pengamatan kami bikin nuansa horor dan remang yang ingin ditampilkan jadi berasa ke mata penonton.

Film yang didasarkan pada adaptasi sebuah cerita biasanya akan terdapat perubahan. Hal ini biasa terjadi karena mungkin perlu adanya penyesuaian cerita agar lebih mampat lagi dalam durasi film dan bisa diterima oleh semua penonton yang jadi target audiens. Namun nyatanya kisah horor KKN di Desa Penari yang disajikan itu tetap sama antara versi film dan thread di Twitter. 

Yups, sejauh ingatan dan pengamatan kami, mulai dari adanya adegan hajatan di tengah hutan hingga makam yang ditutupi kain hitam itu sama percis dengan yang tertulis di thread. Serunya lagi, Awi Suryadi sang sutradara pun memvisualkan tulisan pada thread dengan cukup baik ke dalam tiap adegan. Sehingga kami yang menontonnya kemarin, jadi merasa relate dan kengeriannya pun sama dengan kala membaca thread-nya di tahun 2019 lalu.

Ditunggu hingga dua tahun, film KKN di Desa Penari sukses bikin penonton penasaran. Walau ceritanya sudah tak asing lagi, tapi tetap kepo kan seperti apa sih versi visualnya.

Atas segala kekurangan dan kelebihan dari film KKN di Desa Penari yang tayang mulai 30 April 2022 di seluruh bioskop ini, kami pun tak segan memberikan skor 4/5. Film ini sangat pas kalian tonton pada saat Lebaran nanti bersama rekan, sahabat dan keluarga untuk mengobati rasa penasaran!