Review Film Lembayung, Senyum Anna Jobling Bikin Trauma!

Sebagai film horor, gak heran kalau Lembayung mengandung jumpscare yang memancing rasa takut di benak penonton. Namun uniknya, dalam film pertamanya sebagai sutradara ini, Baim Wong tidak hanya terpaku pada jumpscare.

Suami Paula Verhoeven tersebut memperkaya cerita filmnya dengan menambahkan bumbu drama yang kuat. Kendati jadi memiliki banyak konflik, alur cerita dalam film Lembayung ini dieksekusi dengan rapi. Bahkan penonton bisa dengan mudah memahami alur ceritanya, meski mengusung konsep maju mundur.

Film Lembayung juga mengandung adegan gore yang tajam. Framing dan teknik pengambilan gambar yang pas membuat setiap adegan gore dalam film ini terasa nyata dan brutal layaknya film thriller yang menggoda psikologis para penontonnya.

Walaupun alurnya mudah dipahami, Baim Wong juga menghadirkan berbagai teka-teki yang memancing penonton untuk berteori tentang dalang utama dalam film ini. Bersamaan dengan teka-teki tersebut, dia secara brilian juga memunculkan plot twist yang tidak pernah diduga.

Beberapa plot twist dalam film Lembayung membuat jalan ceritanya menjadi semakin seru untuk diikuti. Namun beberapa lainnya justru membuat konflik menjadi semakin bertambah. Tapi jangan khawatir! Seperti yang sudah dijelaskan, semuanya dieksekusi dengan rapi dan terstruktur, sehingga tidak akan membuat bingung, apalagi meninggalkan tanda tanya.

Penampilan akting dari para pemainnya juga gak perlu diragukan lagi, karena memang film ini dibintangi oleh sederet aktor ternama. Yasamin Jasem dan Taskya Namya sukses menularkan semua emosi yang mereka rasakan secara natural.

Begitu juga dengan Arya Saloka, Oka Antara, hingga Wulan Guritno yang berhasil menghidupkan karakter misterius mereka. Namun yang paling sulit dilupakan adalah akting Anna Jobling sebagai hantu Tantri.

Seperti cuplikan di trailer, senyum Anna Jobling akan membuat penonton merasa trauma. Tidak hanya terlihat mengerikan, kali ini senyum Anna Jobling juga memancing rasa jijik lewat setiap tetes demi tetes air liurnya yang berjatuhan. Totalitas!

Lembayung membangun pengembangan ceritanya secara perlahan di awal. Beberapa adegan jumpscare bahkan disorot dengan cukup lambat. Jadinya, alih-alih bikin ngeri, hal tersebut justru membuat fokus jadi sedikit buyar dan alhasil, ketakutan penonton tidak terpancing secara natural.

Tapi jangan khawatir! Hal tersebut tidak akan menjadi persoalan yang mendalam. Jumpscare dalam film ini tetap berfungsi dengan baik. Apalagi juga didukung dengan set yang gak kalah mengerikan dan bikin bergidik. Secara keseluruhan, film Lembayung layak banget ditonton, terutama bagi penyuka horor thriller.