Review Film Malam Pencabut Nyawa, Sebagus Itu?

Ada beberapa hal yang bisa dibahas soal kelebihan film Malam Pencabut Nyawa. Pertama, penonton diberikan ruang untuk mendalami keresahan yang dirasakan oleh tokoh Respati sehingga rasa empati terhadap karakter ini pun muncul di sepanjang film. Kegelisahan dan kekhawatiran yang dirasakan oleh Respati tampak tersampaikan dengan baik.

Selanjutnya, visual hutan alam mimpi yang disajikan oleh sang sutradara, Sidharta Tata, tampak mencekam, memberikan sensasi ngeri, dan seolah menjadi karakter itu sendiri. Usut punya usut, hutan alam mimpi dalam film ini ternyata set yang dibangun di sebuah studio.

Terakhir, film ini diselesaikan dengan durasi yang terasa pas. Tak terburu-buru, tapi juga tidak buang-buang waktu. Sebab-akibat dari awal hingga ending film pun selalu konsisten berada dalam satu jalan yang sama. Sidharta Tata mengeksekusi Malam Pencabut Nyawa dengan amat rapi sampai penonton serasa masuk beneran ke dalam alam sini.

Jika kamu berharap untuk melihat sosok malaikat pencabut nyawa, buang jauh-jauh ekspektasi tersebut. Pencabut Nyawa yang ada pada judulnya tidak secara harfiah menggambarkan sosok tersebut. 

Film ini akan fokus pada alam mimpi dan sosok jahat di dalamnya. Dalam film ini pun tidak seseorang yang meninggal karena dicabut nyawanya. Berbeda jauh, judul film ini untuk pasar internasional ternyata adalah Respati.

Bagi kamu yang suka film horor dengan cerita baru atau suka dengan alam mimpi, film Malam Pencabut Nyawa wajib masuk salah satu daftar tontonanmu. Apalagi film ini juga menyuguhkan beberapa adegan action, salah satunya di ruangan yang berputar 360 derajat.

Kebayang kan seseru apa adegan tersebut? Film Malam Pencabut Nyawa akan tayang di bioskop mulai 22 Mei 2024.