Kisah Cinta Debt Collector di Film Man In Love, Bikin Nyesek!

Suatu hari, A-Cheng ditugaskan menagih utang dari lelaki tua yang sedang dirawat di rumah sakit. Menyadari lelaki tua itu tidak akan sanggup membayar utangnya, A-Cheng dan rekan-rekannya memutuskan untuk melimpahkan utang lelaki tua itu pada anak perempuannya yang saat itu sedang merawat ayahnya di sana. Dengan sedikit ancaman dan kekerasan, akhirnya anak perempuan lelaki tua itu bersedia untuk melunasi utang ayahnya dan terpaksa menandatangani perjanjian.

Perempuan itu dikenal dengan nama Hao-Ting (Ann Hsu). Ia bekerja di asosiasi petani yang berdekatan dengan pasar. A-Cheng yang dari awal sudah memperhatikannya dari jauh ternyata menaruh hati pada Hao-Ting. Ia kemudian memberikan kemudahan pada Hao-Ting dengan menawarkannya menjadi pacarnya agar ia tidak perlu membayar utang ayahnya.

Sayangnya, Hao-Ting menolak mentah-mentah tawaran itu. Ia malah semakin benci kepada A-Cheng dan berjanji segera melunasi utang ayahnya. Tidak mudah menyerah, A-Cheng terus membujuk Hao-Ting dengan segala cara agar ia mau menerima tawarannya. Ia selalu mengunjungi tempat kerja Hao-Ting setiap hari dengan membawa berbagai macam hal hingga membuat Hao-Ting risih dan melaporkannya pada pihak kepolisian atas pelecehan seksual.

Ditinggalkan oleh ayahnya meninggal dunia, Hao-Ting kini benar-benar sendiri. A-Cheng yang awalnya berniat merawat ayah Hao-Ting sekaligus menjahili Hao-Ting di rumah sakit tiba-tiba tersadar bahwa ia tidak lagi berada di ranjangnya. Dengan segera, ia bergegas mengurus pemakaman ayah Hao-Ting, memindahkannya pada ruangan pribadi agar pelayat yang datang lebih banyak dan leluasa.

A-Cheng juga mengurus dan menjamu para pelayat yang hadir satu per satu. Ia juga memesan banyak karangan bunga untuk ayah Hao-Ting. Melihat ketulusan A-Cheng pada ayahnya, Hao-Ting menangis. Ia tidak menyangka seseorang akan memperhatikannya, bahwa ternyata ia tidak benar-benar sendiri. Sejak saat itulah akhirnya Hao-Ting mulai luluh dan berkencan dengan A-Cheng.

Demi mewujudkan impian Hao-Ting yang ingin membuka kedai minuman setelah mereka menikah, A-Cheng melakukan segala cara untuk mendapatkan uang lebih. Tergoda dengan rayuan atasannya bahwa akan ada klien yang dapat memberikannya uang yang banyak, A-Cheng yang berniat berhenti menjadi debt collector menjadi luluh. Ia memantapkan hatinya bahwa itu akan menjadi pekerjaan terakhirnya dengan atasannya.

Sayangnya, pertemuan yang diadakan pada suatu tempat tersembunyi itu adalah sepenuhnya rekayasa atasan dan rekan-rekannya. Mereka sengaja memancing A-Cheng ke sana membawa banyak uang kemudian menghajarnya habis-habisan. A-Cheng yang kewalahan tidak menyadari atasannya telah kabur membawa uang yang ia bawa. Pada akhirnya, ia tahu yang menghajarnya hingga babak belur tidak lain adalah rekannya sendiri.

Mirisnya lagi, uang yang ia bawa untuk pertemuan itu adalah segala uang yang dimilikinya. Bahkan, uang tabungan Hao-Ting dan modalnya membuka toko pun juga ia bawa dengan harapan mendapatkan lebih dari sana. Malang datang tak diundang, hidupnya hancur dalam semalam. Harapan yang ia rancang bersama Hao-Ting seketika sirna karena kecerobohannya.

Menyakiti Hao-Ting dengan perkataannya karena tidak sanggup mengatakan yang sebenarnya terjadi membuat Hao-Ting pergi meninggalkan A-Cheng. A-Cheng yang melampiaskan amarahnya pada alkohol malah memukuli habis-habisan polisi yang sedang patroli hingga ia masuk penjara.

Tidak tahu menahu soal sakit yang dideritanya, A-Cheng tiba-tiba saja tumbang di penjara dengan darah yang mengalir deras dari hidungnya. Karena diagnosa dokter yang mengatakan bahwa A-Cheng menderita penyakit berbahaya dan butuh pengobatan intens, A-Cheng akhirnya dibebaskan secara bersyarat dari penjara. Bahkan, dokter juga mengatakan bahwa ia tidak akan bertahan lebih dari enam bulan.

Mendengar itu, A-Cheng kembali ke rumah saudaranya. Ia pun akhirnya mengetahui bahwa ayahnya juga sedang sakit dan ingatannya sudah sangat buruk. A-Cheng pun tidak tega memberitahu bahwa ia juga menderita sakit parah dan berniat pergi dari rumah.

Sebelum meninggalkan rumah, ia menyempatkan diri melihat Hao-Ting dari jauh. Namun, saat ia ingin pergi, penyakitnya kambuh. Darah segar kembali mengucur deras dari hidungnya dan membuatnya pingsan. Hao-Ting yang melihat itu segera membawanya ke rumah sakit. Setelah siuman, A-Cheng segera melarikan diri dari Hao-Ting. Pada akhirnya, Hao-Ting berhasil menemukannya dan memaksanya untuk tetap tinggal.

Ditemani oleh Hao-Ting menjalani pengobatannya, A-Cheng tetap saja tidak bisa survive. Ia sudah kelelahan melawan penyakit yang membabi-buta menyerangnya. Pada detik-detik terakhirnya, Hao-Ting senantiasa menemaninya. Bahkan, ia juga sudah menyiapkan makanan kesukaan A-Cheng. Pada akhirnya, daging kukus kesukaannya itu berakhir pada meja jamuan pemakaman lengkap dengan penghormatan dari pelayat yang hadir.

Film Man In Love ini benar-benar menceritakan bagaimana seorang laki-laki yang sedang jatuh cinta, tepat sekali dengan judulnya. A-Cheng sebenarnya hanyalah seorang laki-laki biasa yang terpaksa menjadi debt collector demi melunasi utang saudaranya. Hati baiknya sudah membantu banyak orang yang sedang kesusahan.

Meski berakhir dengan sad ending, film ini tetap worth it untuk ditonton. Memang butuh tisu yang banyak hingga filmnya selesai, tetapi jangan terlalu sedih! Pemeran utamanya, Roy Chiu dan Ann Hsu di real life akhirnya happy ending, kok. Mereka menikah!