Berbicara soal penilaian untuk karakter, saya menilai kalau Bryan Domani tampil dengan baik ketika berperan sebagai Ben. Bahkan, saya dapat merasakan emosi yang dialami oleh Ben di beberapa adegan. Bisa dikatakan, Bryan mampu memanfaatkan kesempatan saat sorot kamera berada padanya.
Namun, hal berbeda justru ada pada Prilly yang berperan menjadi Alya. Saya merasa peran yang ditampilkannya masih terasa kurang menonjol sebagai karakter utama dalam film ini. Walau demikian, Prilly tetap mampu menampilkan sisi secara emosi dari karakter Alya di beberapa adegan.
Peran Humaira Jahra sebagai Freya, anak Ben dan Alya, juga tak kalah menarik perhatian. Tingkah kepolosan seorang anak sangat terasa padanya. Hal itulah yang membuat karakter Freya sukses mewarnai cerita. Apalagi, chemistry Bryan dan Humaira sebagai ayah-anak terasa mengalir sehingga membantu menghidupkan film.
Bryan dan Prilly pun tidak terlihat kaku saat berperan sebagai sepasang kekasih di film ini. Hal itu tak mengherankan karena mereka sebelumnya pernah terlibat dalam proyek web series berjudul Hari Ini Kenapa, Naira? (2021) yang juga mengangkat cerita tentang kisah cinta beda agama.