Baskara disambut dan dibiarkan tinggal di rumah Om Anton sebebas yang Baskara mau. Merasa nyaman, Baskara bahkan takjub karena rumah Om Anton sangat besar dan mewah. Tapi, kesulitan kembali menghampiri Baskara karena kemampuan yang dia miliki. Di rumah sahabat ayahnya itulah, Baskara menemukan ada yang mengganjal.
Apa itu? Apakah Baskara akan kembali ke rumah? Bagaimana dengan kemampuan yang Baskara miliki sekarang? Langsung temukan jawabannya di bioskop, ya.
Silam berhasil mengembangan premis sehingga jalan cerita bisa dinikmati dengan baik. Sejak awal, rasa penasaran yang dibangun membuat penonton akhirnya menebak-nebak bagaimana kelanjutannya. Pengulangan beberapa plot membuat SILAM jadi tidak biasa dan menarik untuk ditonton.
Twist yang hanya diletakkan di bagian belakang juga sukses bikin takjub. Buat kamu yang tidak terlalu suka film dengan skoring mengagetkan, SILAM bukan yang tepat untukmu tapi secara sinematografi dan akting pemain, film ini patut diapresiasi.
Sayangnya, beberapa part membuat film ini tampak menyebalkan, salah satunya adalah makeup para hantu yang terlihat sekali tidak natural dan kemunculan hantu yang begitu banyak justru membuat penonton jadi kebal dan tidak takut lagi.
Beberapa adegan juga akan mengingatkanmu pada Incidious dan Conjuring seperti tepukan tangan dua kali dan penangkapan hantu yang dimasukkan dalam boneka dan disimpan dalam kotak kaca. Hal ini jujur bikin kecewa, karena terlihat sekali SILAM menggunakan cara yang persis meniru seperti dua film besar tersebut.
Film ini bukanlah tipe film horor yang akan membuatmu tidak bisa tidur setelah menontonnya, tapi setidaknya patut dan masih bisa dirasakan adrenalinnya saat ada di bioskop.
Buat kamu yang penasaran, gak ada salahnya jadikan film ini tontonanmu di waktu senggang. Dan untuk semua kesimpulan di atas, IDN Times memberikan skor 3.5 untuk SILAM. Jangan lupa untuk selalu dukung perfilman Indonesia dengan nonton langsung di bioskop, ya!