Review Film Terlalu Tampan, Tidak Sekedar Jual Tampang!

Jika biasanya novel yang dijadikan film, kini Terlalu Tampan menjadi komik online lokal pertama yang diangkat ke layar lebar. Pembacanya pun pasti sudah memiliki persepsi sendiri mengenai karakter yang diperankan oleh pemain. Namun dalam film ini, tidak perlu khawatir takut pemainnya tidak sesuai dengan visual yang di komik. Karena cast yang disajikan benar-benar tampan! Definisi tampan secara harafiah, ada pada satu keluarga Kulin.

Kulin yang diperankan oleh Ari Irham ini, merupakan visualisasi yang tepat, karena selain tampan, juga memiliki wajah yang mirip seperti anggota boyband Korea. Di beberapa adegan pun, wajahnya sukses membuat penonton ikutan lemas karena senyumannya. 

Tidak ada perubahan nama dari versi komik. Seperti Pak Archewe, yang disinyalir memiliki 1200 mantan dalam hidupnya karena terlalu tampan. Juga sang istri, Jer Basuki Mawa Bea yang biasa dipanggil Bu Suk. Kemudian Okisena Helvin yang biasa dipanggil Mas Okis, si cowok playboy yang memiliki tingkat kepercayaan diri luar biasa sehingga menerbitkan bukunya sendiri yang berjudul "1001 Cara PDKT Cewek". Serta Kulin yang memiliki nama lengkap Witing Tresno Jalaran Soko Kulino, anak terakhir dalam film yang paling tidak nyaman menjadi cowok terlalu tampan.

Film yang juga dimeriahkan oleh Dimas Danang ini, kerap menghadirkan nuansa komedi yang lengkap. Dari premis hingga punchline, semua tertata rapi, bahkan dalam beberapa adegan mengalami plot twist spesial, tidak terbayangkan oleh penonton sebelumnya. Begitupun dengan efek-efek yang diterapkan pada film, tidak terlihat norak, justru sangat menghibur.

Meski diklaim merupakan adaptasi dari komik, namun tidak semua cerita terangkum dalam satu tayangan, dengan konsep yang sama. Jika di webtoon, Okis adalah adik Kulin, maka di film Terlalu Tampan, Okis menjadi kakak Kulin yang diperankan oleh Tarra Budiman.

Begitu juga dengan cerita yang disuguhkan, jika di komik lebih banyak menyajikan porsi cerita Pak Archewe, maka di film lebih menyajikan konflik yang dihadapi oleh Kulin selama menjadi cowok terlalu tampan. Beberapa tokoh juga ada yang dihilangkan, seperti pengenalan Mbah Lapan dan Mbah Enol dalam komik, tidak ada dalam film.

Selain memberikan cerita yang segar, juga setiap adegan merefleksikan bagaimana respon kebanyakan perempuan terhadap laki-laki tampan. Seperti yang ditayangkan pada trailer-nya, terdapat beberapa adegan menggambarkan dampak yang terjadi, jika ada laki-laki yang masuk ke sekolah perempuan. Layaknya komentar netizen jika melihat laki-laki tampan, kalau gak rahimnya anget ya langsung mimisan.

Secara keseluruhan, film komedi besutan Visinema Pictures ini cocok sebagai hiburan mulai 31 Januari 2019. IDN Times tidak ragu untuk memberi skor 4.5/5, karena penyajiannya yang sangat menghibur, sehingga setelah keluar bioskop meninggalkan perasaan ingin nonton lagi. Selamat untuk tim film Terlalu Tampan!