[REVIEW] Kemah Terlarang: Kesurupan Massal, Familiar tapi Menarik

Terinspirasi dari kisah nyata kesurupan massal di Yogyakarta pada 2016, Kemah Terlarang: Kesurupan Massal (2024)mengangkat tema yang menarik. Film ini digarap oleh Ginanti Rona dan Lele Laila, sineas yang sudah berpengalaman di genre horor.
Setelah sukses dengan Qorin (2022) dan Pemandi Jenazah (2024), yang masing-masing meraup lebih dari satu juta penonton, harapan terhadap film terbaru mereka tentu membawa ekspektasi tinggi. Namun, apakah Kemah Terlarang: Kesurupan Massal mampu memberikan pengalaman horor yang memuaskan?
Sebelum menontonnya di bioskop, coba simak review film Kemah Terlarang: Kesurupan Massal berikut ini, deh. Menarik, sih, tapi.....
1. Menyajikan cerita ringan dari kisah nyata

Mengadaptasi kisah nyata menjadi sebuah film tentunya memiliki tantangan tersendiri. Penulis harus menjaga keaslian cerita sambil tetap mempertimbangkan privasi dan aspek-aspek yang tidak seharusnya dipublikasikan.
Dalam hal tersebut, Lele Laila sebagai penulis adaptasi menunjukkan kemampuannya dalam menyajikan cerita yang mudah dipahami tanpa kehilangan elemen ketegangannya. Penonton diajak mengenal karakter utama di awal film dengan cara yang sederhana.
Setelah itu, mereka dihadapkan pada konflik menarik, di mana banyak peserta kemah mengalami kesurupan secara bersamaan akibat gangguan para penunggu hutan. Dalam kejadian kesurupan massal ini, salah satu entitas yang merasuki peserta adalah sosok raja dan Roro Putri dari Kerajaan Mataram. Dengan pengemasan ini, penonton dapat merasakan intensitas adegan horor tanpa terbebani oleh jalan cerita yang terlalu rumit.
2. Menggali sejarah Amangkurat I melalui pementasan drama

Karakter Roro Putri (Ninha Fitria), yang merasuki siswi bernama Rini (Callista Arum), ternyata memiliki latar belakang sejarah yang meminta kisahnya dipentaskan dalam sebuah drama.
Diceritakan bahwa ia adalah seorang selir raja yang belum cukup umur untuk dinikahkan. Roro Putri pun dirawat dan dididik hingga dewasa, di mana saat itu ia bertemu dengan pangeran, putra dari raja yang kelak dijodohkan dengannya. Keduanya saling jatuh cinta dan menyebabkan hubungan terlarang. Saat raja mengetahui hal ini, kemurkaannya memaksa sang pangeran menghadapi pilihan sulit.
Kisah ini merujuk sejarah Amangkurat I, raja yang memerintah pada abad ke-17, tepatnya dari 1646—1677. Cerita Roro Putri dan pangeran kerap muncul dalam seni budaya, dan di film ini, kisah tersebut dihadirkan melalui pementasan drama.
Dengan akting para pemain yang menyentuh emosi, dukungan narasi dalang, serta iringan gamelan dan sinden, adegan drama ini memberikan dimensi unik yang membuat film horor ini hidup dan menarik.
3. Atmosfer kekacauan yang mencekam di tengah hutan

Sesuai judulnya, film ini menggambarkan peristiwa kesurupan massal yang terjadi di perkemahan. Pengalaman yang seharusnya menyenangkan perlahan berubah menjadi horor yang mengerikan, dengan suasana mencekam yang terbangun secara bertahap.
Setelah beberapa peserta mengalami kesurupan, panitia berusaha memulangkan mereka. Namun, kejadian-kejadian tak terduga mulai terjadi, membuat para panitia ikut dilanda ketakutan dan kebingungan. Dalam situasi genting ini, penonton seakan ikut terseret ke dalam suasana panik dan terjebak bersama para karakter.
Pengambilan gambar yang efektif, lokasi yang mendukung, dan penampilan pemain yang ketakutan membuat atmosfer film ini benar-benar menegangkan.
4. Elemen cerita yang terasa familiar

Meski Kemah Terlarang: Kesurupan Massal mampu menyajikan cerita yang mudah diikuti, beberapa elemen dalam film ini terasa kurang original. Beberapa bagian cerita mengingatkan pada film horor populer, seperti penggunaan pakaian adat Jawa pada penari, kehadiran ular, dan suasana hutan yang mengingatkan KKN di Desa Penari (2022), yang juga ditulis oleh Lele Laila. Hal ini membuat sebagian penonton merasa bahwa film ini tidak menawarkan sesuatu yang baru, sehingga di beberapa bagian terasa generik.
Beberapa elemen mungkin terasa familiar, tetapi Kemah Terlarang: Kesurupan Massal tetap berhasil menghadirkan pengalaman menegangkan yang menghibur. Dengan atmosfer kuat dan nuansa lokal yang kental, film ini memberikan sensasi horor tersendiri. Jadi, kapan kamu mau nonton Kemah Terlarang: Kesurupan Massal?