[REVIEW] Komi Can't Communicate Season 2—Komi dan Tadano Makin Dekat!

Masih melanjutkan kisah pada musim pertama, Komi masih berusaha untuk meningkatkan kemampuan komunikasinya dan mendapatkan seratus teman. Rupanya tak hanya Komi saja, ada karakter baru yang memiliki masalah komunikasi yang sama dengan primadona sekolah ini. Dia adalah Makoto Katai, siswa dengan badan yang besar, berambut pirang, dan bergaya layaknya preman sekolah. Di balik tampangnya yang menyeramkan, Katai sebenarnya memiliki kepribadian yang pemalu dan sulit berinteraksi dengan orang lain. Hanya Tadano yang mau mengerti dengan gerak-gerik Katai sehingga Katai lebih senang bersama dengan Tadano. 

Selain Katai, Komi Can't Communicate musim kedua juga memperkenalkan dan menyorot lebih banyak karakter yang kebetulan hanya lewat di musim pertamanya. Ada Naruse Shisuto yang kelewat narsis, Ayami Sasaki yang jago main Yoyo, Mikuni Katou yang gemar main Shogi, Inaka Ikoko si anak desa, hingga geng Riajuu yang selalu memikirkan skenario pacaran dengan para siswi di kelas. Musim kedua kali ini juga memiliki cerita yang berbeda-beda pada tiap episodenya, nih.

Overall, dari semua episode, penulis paling menyukai adegan saat geng Riajuu, yang terdiri dari Shinobino Mono, Chiarai Shigeo, dan Sonoda Taisei, berdiskusi tentang siswi mana yang paling menarik ketika diajak kencan. Mereka membuat skenario berpacaran dengan setiap siswi, tapi mulai kebingungan tatkala memikirkan skenario berpacaran dengan Komi. Pokoknya kocak, deh!

Jika pada musim pertama Komi memang tidak mengeluarkan suara sedikit pun, pada musim kedua ini Komi mendapatkan porsi berbicara yang lebih banyak. Meski begitu, Komi masih sama pelan dan gagapnya karena gangguan komunikasinya. Ia juga lebih berani untuk mengambil inisiatif untuk mendekati teman-temannya. Tentunya ini juga dengan semangat dan dorongan dari Tadano.

Berbicara tentang Tadano, hubungannya dengan Komi jadi lebih dekat pada musim kedua ini. Keduanya lebih sering hang out bersama dan sepertinya timbul benih-benih cinta di antara mereka. Ketika Tadano sakit, Komi datang ke rumah Tadano untuk merawat dan membuatkannya makanan. Komi juga memberikan cokelat terbaiknya untuk Tadano ketika Valentine. Bagi yang setuju hubungan Komi dengan Tadano, kamu akan melihat lebih banyak kebersamaan mereka, nih.

Studio OLM kembali menggarap musim kedua dari Komi Can't Communicate. Gak heran, animasi yang ditawarkan juga sama bagusnya dengan musim pertama. Hanya saja, pada episode 10 dan 11, banyak penggemar yang menyadari jika animasinya mengalami penurunan kualitas dan lebih berantakan dari episode-episode sebelumnya. 

Setelah ditelusuri, ternyata penurunan kualitas animasi, khususnya pada episode 10 dan 11, disebabkan absennya para animator inti dari penggarapan 2 episode ini. Beberapa animator, seperti Asami Hayakawa, Akane Hirota, dan Akane Ogawa, juga tidak diperlihatkan di kredit episode. Mau tak mau, pihak studio menggunakan animator dari pihak ketiga atau outsourcing dengan risiko animasi yang jauh berbeda dengan gaya yang dipakai animator inti. 

Jika Cidergirl dan Kitri mengisi lagu untuk musim sebelumnya, kali ini giliran Miku Ito dan Fantastic Youth yang memeriahkan musim kedua dari Komi Can't Communicate. Untuk lagu pembuka, Miku Ito membuat penonton jadi bernostalgia dengan masa-masa sekolah dengan menyanyikan lagu "Ao 100 Iro". Tak seperti lagu pembuka anime-anime bertema sekolah lainnya yang dominan dibuat penuh semangat, lagu ini justru terasa lebih menenangkan berkat suara Ito. 

Sementara itu, lagu penutup yang dinyanyikan oleh Fantastic Youth juga gak kalah enak untuk didengarkan, nih. Dengan membawakan lagu berjudul "Koshaberi Biyori", Fantastic Youth menutup setiap episode dari serial anime ini dengan suara yang merdu.

Ayumu Watanabe kembali mengulang kesuksesannya dalam menggarap musim kedua dari Komi Can't Communicate. Jika kita mengesampingkan desain dan animasi yang sedikit bermasalah, tampaknya keseluruhan anime ini telah digarap dengan baik oleh Watanabe. 

Melihat musim kedua kali ini berhasil tamat dengan memuaskan. Siapa sangka jika Watanabe ternyata tak hanya menggarap Komi Can't Communicate saja, lho. Selain menjadi sutradara untuk anime ini, Watanabe juga menjadi sutradara untuk anime Summertime Render pada waktu yang bersamaan. Meski menggarap dua anime sekaligus pada musim ini, Watanabe layak banget menerima aplaus karena kedua anime ini sama-sama telah dibuat dengan keren. 

Penulis pastinya puas dengan kelanjutan dari anime Komi Can't Communicate kali ini. Dari segi alur cerita, karakter terbaru, musik, hingga penyutradaraan memang gak gagal untuk memikat penonton. Oleh karena itu, gak ada salahnya kalau penulis memberikan skor 5/5 untuk review Komi Can't Communicate Season 2. Setelah musim kedua berakhir, pastinya kamu gak sabar, dong, untuk menunggu kelanjutan kisah Komi pada musim ketiga. Semoga musim selanjutnya akan jadi lebih seru, ya!