Quo Vadis, Aida? (dok. Palace Films/Quo Vadis, Aida?)
Quo Vadis, Aida? adalah tipe film yang menggunakan karakter fiktif untuk mereka ulang sebuah fenomena nyata. Dalam kasus ini, latarnya Srebrenica, sebuah kota di Republik Bosnia Herzegovina yang berbatasan dengan Republik Serbia. Konteksnya, Bosnia Herzegovina baru saja memisahkan diri dari Yugoslavia dan mendeklarasikan kemerdekaan pada 1991. Namun, deklarasi tersebut ditolak warga etnik Serbia yang tinggal di wilayah perbatasan itu.
Pada 1992, wilayah itu jadi lokasi pertempuran sengit saat militan dari etnik Serbia didukung oleh pemerintah Republik Serbia melakukan perlawanan. Tak hanya korban jiwa yang terdampak langsung oleh kontak senjata, blokade juga membuat banyak warga sipil meninggal karena kelaparan. Pada 1993, tentara penjaga perdamaian PBB berhasil menetralisasi wilayah itu dan menjadikannya zona aman. PBB juga mendirikan markas sementara untuk menjaga perdamaian.
Di situlah, lakon film ini berada. Aida (Jasna Đuričić) adalah perempuan paruh baya beretnik Bosnia yang karena kemampuan bahasa Inggrisnya direkrut PBB jadi penerjemah. Satu hari, arus pengungsi membanjiri tempat kerjanya. Beberapa dari pengungsi itu adalah orang-orang yang Aida kenal, termasuk suami dan dua putranya. Konsentrasinya pun terbelah, antara menjalankan tugasnya dengan berusaha menyelamatkan orang-orang yang ia kenal.
Meski sudah sebisa mungkin membantu mereka, pengungsi yang terus berdatangan membuat PBB kehabisan logistik dan ruang. Banyak dari pengungsi yang kemudian dibiarkan berada di luar gerbang dan terlunta-lunta tanpa perbekalan memadai. Tak sedikit yang harus tidur beratapkan langit selama berhari-hari.