[REVIEW] Ruri Rocks—Definisi Hidden Gem Sesungguhnya

- Ruri Rocks adalah anime hidden gem tentang mineralogi.
- Hubungan antarkarakter amat manis dan memuaskan.
- Studio Bind tidak main-main dengan visual Ruri Rocks. Mereka memberikan visual indah dan animasi impresif.
Musim panas 2025 yang dipenuhi dengan segudang anime seru akhirnya berakhir. Meski judul-judul populer, seperti Dandadan Season 2, The Fragrant Flower Blooms with Dignity, dan My Dress-Up Darling Season 2, mendapat sorotan utama dari audiens, ada beberapa anime hidden gems yang tak kalah seru, termasuk Ruri Rocks.
Sesuai judulnya, Ruri Rocks adalah anime tentang mineralogi alias bebatuan dan permata. Yaps! Ruri Rocks merupakan anime hidden gem yang bercerita soal hidden gems—literally! Jadi, apakah kamu harus menontonnya? Berikut review penulis tentang Ruri Rocks untuk menjawab rasa penasaranmu!
1. Mineralogi menjadi fokus utama cerita

Ruri Rocks berfokus pada Ruri Tanigawa, seorang siswi SMA yang suatu hari terpukau oleh perhiasan kristal yang ia temukan di toko perhiasan. Ia lantas berusaha mencari kristal di hutan, lalu bertemu dengan Nagi Arato, mahasiswi pascasarjana jurusan Mineralogi. Berkat bantuan dan bimbingan Nagi, Ruri tidak hanya menemukan kristal, tetapi juga menemukan cintanya terhadap mineralogi.
Nagi menjadi teman baik sekaligus mentor Ruri dalam mempelajari mineralogi. Mereka kerap bertualang ke alam bebas, dari sungai sampai hutan, untuk mencari berbagai mineral, seperti emas dan fluorit. Bersama rekan Nagi, Yoko Imari, dan teman sekelas Ruri, Shoko Seto, mereka mengintip sebagian kecil sejarah panjang Bumi dan alam semesta melalui bebatuan.
Dari episode pertama saja, Ruri Rocks telah terasa spesial. Dari awal, kita langsung disuguhkan proses bagaimana mereka menemukan berbagai tipe bebatuan. Dari alat-alat yang digunakan sampai area yang dieksplorasi, semuanya dijelaskan dengan baik. Tentu saja penjelasan tentang berbagai mineral itu sendiri juga dibawakan secara simpel dan menyenangkan sehingga audiens mudah memahaminya.
Dengan tak adanya motivasi besar dan struktur cerita tiap episodenya yang mirip-mirip, memang ada tendensi untuk Ruri Rocks terasa monoton. Namun, perkembangan dari petualangan mereka menjadi kompensasi yang cukup. Yang awalnya petualangan seru-seruan mencari bebatuan, lama-lama menjadi perjalanan untuk mengerti sejarah Bumi dan semesta.
2. Dinamika antara empat protagonis bikin senyum-senyum sendiri

Dengan penokohan yang kuat, keempat karakter utama menjadi bintang utama anime ini. Ruri sebagai karakter utama berhasil menangkap perhatian audiens sepanjang serial dengan sifat polos dan antusiasnya ala anak-anak. Kebandelan dan kecerobohannya memang kadang-kadang agak ngeselin, tetapi dia cukup dewasa untuk akhirnya selalu belajar dari kesalahannya.
Kalau Nagi sendiri memang cool banget. Bagaimana tidak, ia seorang mahasiswi S2 Mineralogi yang mengendarai Mini Cooper! Pengetahuannya yang luas dan kemampuan memimpinnya juga membuatnya sangat cocok menjadi ketua tim. Dinamika hubungannya dengan Ruri juga amat manis, dengan Nagi menjadi seperti figur kakak bagi Ruri.
Meski tak mendapatkan porsi tayang sebanyak Ruri dan Nagi, Imari dan Seto masing-masing tetap punya pengembangan karakter yang memuaskan. Imari yang awalnya hanya bekerja di lab akhirnya berani langsung turun ke lapangan, bahkan memimpin Ruri dan Seto saat Nagi tak ada. Seto yang awalnya ragu akhirnya teguh untuk mengejar cita-citanya dalam bidang mineralogi dengan bantuan Ruri, Nagi, dan Imari. Jika Ruri bermentor kepada Nagi, Seto lebih condong berguru kepada Imari.
Ada hal yang cukup aneh. Meski Ruri dan Seto merupakan siswi SMA, perawakan dan sifat mereka sebenarnya lebih mirip dengan anak kecil, setidaknya siswi SMP. Kenaifan dan kekaguman mereka benar-benar menyerupai anak-kecil ketimbang remaja yang sudah cukup dewasa. Bakal lebih imersif dan cocok jika desain dan sifat Ruri dan Seto dibuat lebih dewasa dan sesuai dengan umur mereka.
3. Studio Bind tidak main-main dengan visualnya

Ngomongin visualnya, sepertinya tak ada yang perlu dikritik. Studio Bind benar-benar berhasil memanjakan mata penonton lewat visual indah Ruri Rocks. Dari bebatuan yang mengilat sampai hutan yang rimbun, visual Ruri Rocks sama sekali gak pernah mengecewakan dari awal sampai tamat. Tiap Ruri dkk. menemukan bebatuan, visual kilauannya selalu sangat indah. Pancaran keindahannya tidak hanya untuk para karakter dalam serial, tetapi juga untuk audiens.
Animasinya pun tak kalah impresif. Akting karakternya dari yang halus sampai yang skala besar digarap dengan hati-hati sehingga terasa nyata dan halus. Faktanya, salah satu adegan favorit penulis sepanjang serial ini ialah episode pertama saat Ruri mengembus-embuskan mulutnya setelah makan ayam goreng yang masih panas.
4. Opening dan ending yang cocok serta saling melengkapi

Studio Bind memercayai Rei Yasuda untuk memproduksi lagu pembukanya. Bertajuk “Hikari no Sumika”, lagu ini terasa megah nan menenangkan. Ia seolah-olah menggambarkan bebatuan dan mineral sebagai sesuatu yang megah dan tersembunyi di alam tenang. Dari opening episode pertama saja sudah agak terbayang bagaimana vibes anime ini hanya dari mendengarkan “Hikari no Sumika”.
Sementara itu, ending-nya digarap oleh Hana Hope. Lagunya yang bertajuk “Sapphire” terdengar lebih minimalis dan sederhana dengan alunan gitar akustik. Bahkan, lagu ini lumayan memberikan kesan nostalgia ala lagu Jepang era 90-an.
5. Kesutradaraan Shingo Fujii banyak yang berhasil dengan sedikit kekurangan

Mengingat Ruri Rocks baru menjadi anime keduanya sebagai sutradara, Shingo Fujii patut diapresiasi. Ia dengan telaten mencampur unsur edukasi dengan aspek komedi dan slice of life. Ini membuat Ruri Rocks mudah dicerna, bahkan oleh orang yang sama sekali tak mengerti mineralogi. Dengan tangan dinginnya jugalah, Ruri Rocks berhasil memiliki nilai produksi yang tinggi.
Akan tetapi, hal yang patut diingat ialah betapa banyaknya fan service dalam anime ini. Anime ini kerap menunjukkan beberapa karakternya dalam pose yang agak sugestif. Adegan-adegan fan service yang muncul memang tak terlalu berlebihan atau sampai menjijikkan, tetapi ada saja beberapa adegan fan service yang sama sekali tak perlu.
Meski kalah terang dari anime-anime musim panas 2025 lain yang jauh lebih populer, Ruri Rocks tetap patut ditonton berkat visual yang ciamik, karakter yang menyenangkan, dan cerita yang seru. Penulis pribadi memberikan skor 4,5/5 untuk anime ini. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, langsung aja nonton Ruri Rocks!