[REVIEW] Grand Blue Season 2—Anime Komedi Terbaik 2025?

- Grand Blue Dreaming Season 2 fokus pada komedi romantis.
- Iori Kitahara menjadi protagonis yang likeable, sementara karakter pendukung digarap mendalam.
- Visual cukup baik, tetapi belum bisa mengadaptasi gaya manganya dengan maksimal.
Salah satu anime komedi favorit, Grand Blue (2018), akhirnya mendapat musim kedua, Grand Blue Season 2 (2025). Anime ini mengisahkan tentang kehidupan mahasiswa yang selalu asyik dan penuh kenangan berharga. Ia menghadirkan berbagai jenis humor menggelitik, mirip seperti waralaba anime Gintama.
Ngomong-ngomong, musim keduanya telah menyelesaikan masa tayangnya pada Selasa (23/9/2025) kemarin. Apakah ia masih menyajikan perpaduan cerita komedi sebaik musim pertamanya? Yuk, simak ulasan berikut untuk mencari tahu jawabannya!
1. Grand Blue Dreaming Season 2 mulai fokus ke arah komedi romantis

Grand Blue Season 2 langsung meneruskan cerita dari musim pertama. Ia menceritakan keseharian mahasiswa bernama Iori Kitahara yang tergabung dalam klub menyelam, Peek a Boo. Anime bergenre komedi ini menawarkan cerita yang gokil dan gak pernah gagal mengundang gelak tawa. Ia menghadirkan segala jenis komedi. Mulai dari komedi dewasa, komedi slapstick, hingga parodi. Menariknya, meski banyak karakter perempuan memesona dengan pakaian renang, anime ini malah minim fan-service. Ia berfokus pada petualangan absurd Iori dan teman-teman cowoknya.
Yang membuat musim kedua ini cukup berbeda ialah arah ceritanya yang mulai mengarah ke komedi romantis. Musim kedua ini mengenalkan banyak love interest yang ngebet sama Iori, seperti Sakurako Busujima dan Naomi Otoya. Untuk pasangan utamanya, Chisa Kotegawa juga mendapat banyak adegan ala anime romantis dengan Iori. Namun, fokus utama masih komedi, sih. Ini malah menambah warna baru yang sebelumnya tidak diulik di musim pertama.
2. Iori Kitahara menjadi protagonis yang likeable, sementara karakter pendukung juga digarap mendalam

Bicara soal karakter, Grand Blue ini hampir semua karakternya punya bakat jadi pelawak. Semuanya punya keunikan tersendiri yang dijadikan running gag. Misalnya, Kouhei Imamura yang merupakan otaku akut, Ryuujirou Kotobuki yang suka miras, sampai Chisa yang mencintai dunia bawah air.
Untuk protagonisnya, Iori Kitahara, ia gak hanya sekedar pemuda sengklek yang menjadi korban untuk berbagai adegan komedi. Iori ternyata memiliki kepribadian yang menarik. Ia multitalenta, tetapi ikut terseret dalam pergaulannya yang memang gokil abis. Tak ayal, alur romansa dalam anime ini terasa tidak dipaksakan sama sekali.
3. Visual cukup baik tetapi belum bisa mengadaptasi gaya manganya dengan maksimal

Dari segi visual, Zero-G sebenarnya tidak mengecewakan. Mereka sudah memiliki jam terbang tinggi dalam menggarap anime slice of life. Namun, tidak banyak peningkatan yang terlihat dari musim pertama. Padahal, sudah lewat 7 tahun setelah musim pertamanya.
Sama seperti musim pertamanya, visual garapan Zero-G ini sebenarnya tidak buruk. Bahkan, ia terbilah cukup oke. Namun, ia masih belum maksimal dalam mengadaptasi kualitas gambar Kimitake Yoshioka, selaku ilustrator manga orisinalnya. Kalu misal ia digarap dengan kualitas setara Prison School (2018) dari J.C. Staff, pastinya anime ini akan makin hits. Sayangnya, hal ini tidak bisa dipaksakan kalau hubungannya dengan bajet.
4. Soundtrack sesuai dengan vibes animenya, tetapi kurang effort untuk musik latar pada beberapa adegan

Membahas soundtrack, Grand Blue Season 2 menghadirkan lagu pembuka “Seishun Towa” dari Shōnan no Kaze feat. Atarashii Gakkō! dan untuk penutupnya “Hadaka de Dotsukiai feat. May’n.” dari SEAMO. Keduanya sesuai dengan vibes santai dari animenya. Shōnan no Kaze sendiri sudah mengisi lagu pembuka dari musim pertama. Oleh sebab itu, kembalinya mereka memberikan perasaan familiar dan menyenangkan.
Kalau untuk tata suara untuk mengiringi berbagai adegan, ini yang kurang konsisten. Adegan komedi yang heboh atau adegan emosional yang kalem terkadang mendapat dukungan suara atau musik latar yang pas. Namun, kadang musiknya terasa kurang. Sepertinya, masih ada kesulitan mixing musik bernuansa riang dan emosional.
5. Mengikuti alur dengan baik, ia layak jadi salah satu anime komedi terbaik 2025

Pada musim kedua ini, Zero-G dibantu oleh studio Liber. Sang sutradara, Shinji Takamatsu, sudah tidak asing dengan anime komedi. Bahkan, ia pernah menggarap anime komedi seperti waralaba Gintama dan Haven't You Heard? I'm Sakamoto. Tak ayal, ia berhasil mengeksekusi berbagai adegan komedi dengan baik. Mulai dari visual, musik, hingga pemilihan pengisi suara, semuanya cocok banget. Masuknya subplot romance juga gak mengganggu dinamika komedi antar karakternya. Bahkan, ia dibuat seimbang sehingga suasana dari musim pertama masih dapat dirasakan.
Grand Blue Season 2 menambahkan subplot romance yang menambahkan hal baru yang dapat bersinergi dengan baik dengan vibes animenya. Ini dieksekusi dengan baik. Sayangnya, visual dan musik masih belum ada peningkatan yang signifikan.
Berdasarkan ulasan tersebut, penulis memberikan skor 4/5 untuk anime ini. Ini adalah salah satu anime komedi terbaik musim ini. Bahkan, mungkin bakal jadi yang terbaik pada 2025. Wajib banget nonton, nih! Kamu bisa menontonnya di Crunchyroll, Catchplay kanal YouTube Tropics Anime Asia.