Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[REVIEW] The Two Popes, Kisahkan Pertemanan Dua Paus di Vatikan

The Two Popes (dok. Netflix/The Two Popes)
The Two Popes (dok. Netflix/The Two Popes)

Ada prasangka bahwa para tokoh penting dalam suatu agama merupakan orang-orang yang serbatahu dan tercerahkan. Mereka juga barangkali tidak menyukai hal-hal yang orang biasa gemari. Namun, The Two Popes berhasil mengisahkan bagaimana seorang Paus dan penerusnya juga manusia biasa.

The Two Popes, disutradarai oleh Fernando Meirelles, membuat pemimpin Katolik menjadi karakter yang mudah dimengerti, bahkan begitu humanis. Alhasil, ada perasaan bahwa apa yang membuat keduanya duduk di kursi tertinggi di Vatikan bukan hanya pengetahuan soal agama, tapi juga kebijaksanaan dan kerendahan hati.

1. Penggambaran soal perbedaan doktrin menjadikan The Two Popes menarik

The Two Popes (dok. Netflix/The Two Popes)
The Two Popes (dok. Netflix/The Two Popes)

Anthony Hopkins dan Jonathan Pryce, masing-masing memerankan Paus Benediktus XVI dan Jorge Mario Bergoglio (Paus Fransiskus), memerankan karakter mereka dengan apik. Beberapa kali keduanya tampak santai berganti-ganti bahasa dari Spanyol, Italia, Latin, Jerman dan Inggris.

Kecemerlangan keduanya tak lepas dari sentuhan naskah karya Anthony McCarten yang menjadikan diskusi tentang perbedaan doktrin antara Paus Benediktus XVI dan Uskup Agung Argentina tersebut tidak berat dan jauh dari membosankan.

2. Pertemanan di tengah skandal dan politik Vatikan

The Two Popes (dok. Netflix/The Two Popes)
The Two Popes (dok. Netflix/The Two Popes)

Tak sedikit yang menyebut The Two Popes melebih-lebihkan hubungan antara Paus Benediktus XVI dan Bergoglio . Salah satunya adalah ketika pengganti Paus Yohanes Paulus II itu sedang menghadapi skandal yang membuat rasa percaya publik menurun.

Bergoglio yang datang ke Vatikan untuk urusan pribadi itu mendapati dirinya sebagai orang yang dianggap keras kepala oleh Sang Paus -- terutama karena meyakini bahwa Gereja Katolik harus berubah -- dan pada saat bersamaan, menjadi teman untuk menumpahkan kegelisahan.

3. Paus Benediktus XVI digambarkan sebagai orang yang dogmatis, sedangkan Bergoglio sebaliknya

The Two Popes (dok. Netflix/The Two Popes)
The Two Popes (dok. Netflix/The Two Popes)

Bahkan setelah Joseph Aloisius Ratzinger (nama asli Paus Benediktus XVI) diresmikan sebagai pemimpin Katolik, muncul suara-suara tidak setuju dari jalanan. Ia dianggap sangat dogmatis dan justru membuat jemaat menjauh dari Gereja Katolik.

Meirelles dan McCarten menggambarkan sosok Bergoglio sebagai orang yang fleksibel dan punya lebih banyak empati karena dibesarkan di jalanan Buenos Aires. Ia juga pernah memimpin di tengah kekacauan politik akibat kudeta militer.

Paus Bendiktus XVI juga dipotret sebagai pemimpin yang dingin dan lebih senang menyendiri dibandingkan Bergoglio yang mampu mengambil hati baik para suster sampai tukang kebun. Meirelles sendiri mengakui bahwa penggambaran ini adalah hasil dari perasaannya yang lebih merasa dekat dengan Bergoglio.

4. Walau menjadi pemimpin salah satu agama terbesar di dunia, kedua tokoh tetap digambarkan layaknya manusia biasa

The Two Popes (dok. Netflix/The Two Popes)
The Two Popes (dok. Netflix/The Two Popes)

Hal lain yang menjadikan The Two Popes sebagai film yang manusiawi adalah bagaimana kerisauan dan kebingungan dua tokoh utamanya terasa sangat normal. Apalagi menjelang pengunduran dirinya, Paus Benediktus XVI dikisahkan tidak mendapatkan jawaban atas doanya kepada Tuhan.

Padahal, orang-orang biasa barangkali percaya bahwa seorang pemimpin agama mengetahui segalanya, termasuk iman sekuat baja tanpa keraguan sedikit pun. Bergoglio juga mengalami hal serupa setelah apa yang dialaminya sewaktu masih muda. 

"Saatnya kamu percaya pada apa yang kamu ceramahkan," kata Paus Benediktus XVI, mengingatkan Bergoglio bahwa Tuhan maha mengampuni. The Two Popes menyajikan dirinya sebagai film tanpa satu pun tokoh antagonis.

5. Tidak harus beragama Katolik untuk menikmatinya

The Two Popes (dok. Netflix/The Two Popes)
The Two Popes (dok. Netflix/The Two Popes)

Walau merupakan pengisahan seorang Paus di tengah gejolak dan calon penerusnya yang berkarakter berbeda, The Two Popes tidak harus dinikmati oleh pemeluk agama Katolik saja. Bagi yang kebingungan dengan perdebatan doktrin dan interpretasi ajaran religius, Wikipedia bisa membantu.

Namun, setiap orang tetap bisa menikmatinya walau tak menaruh rasa tertarik pada apakah memang para pastor dan imam dalam Katolik dilarang menikah. Kerendahan hati, kebijaksanaan, humor dan pertemanan kedua tokoh utama rasanya sangat universal sehingga melampaui batas-batas agama.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
Naufal Al Rahman
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us