Review What's Up with Secretary Kim?, Bikin Senyum-Senyum Sendiri

Film What's Up with Secretary Kim? dibuka dengan meyakinkan. Dasi Rendra (Adipati Dolken) dibenarkan oleh Kimberly (Mawar de Jongh) yang masuk ke ruang kamar dengan santai. Dalam adegan tersebut, mulut Kim tak berhenti berbicara soal jadwal yang akan dijalani Rendra.
Film garapan Rako Prijanto ini diadaptasi dari webtoon dan webnovel bertajuk What's Wrong with Secretary Kim? yang viral. Sebelumnya, sudah ada adaptasi versi drama dari Korea Selatan, Filipina, dan Thailand. Lantas, bagaimana dengan versi Indonesia yang dipadatkan menjadi film berdurasi lebih pendek dari drama seri?
1. Akting pemain luwes, tapi dialognya kaku

Mawar de Jongh kembali membuktikan kemampuan aktingnya. Sebagai sekretaris, ia tampil luwes, tenang, dan benar-benar menyatu dengan karakternya. Gaya bicaranya mengalir, ekspresinya tidak dibuat-buat, dan gesturnya terasa alami.
Sayangnya, seluruh unsur naturalannya ini terganggu oleh penyebutan “Sekretaris Kim” di beberapa bagian. Panggilan ini seolah memaksa unsur Korea di tengah nuansa lokal. Jika sapaan itu diganti dengan nama yang lebih Indonesia, misal Mbak Kim seperti yang disebut oleh pak supir, mungkin film ini akan terasa lebih membumi lagi.
Sementara itu, Adipati Dolken tampil dengan pesona khasnya sebagai atasan dingin, tapi berkarisma. Meski begitu, ada beberapa dialognya yang terdengar kaku, kurang natural. Untungnya, interaksi dengan Mawar tetap terasa hidup hingga berhasil bikin saya senyum-senyum sendiri.
2. Casting yang cocok

Proyek adaptasi dari webtoon yang sudah menjadi drama Korea kerap jadi tantangan tersendiri untuk tim casting. Netizen biasanya sudah memiliki ekspektasi masing-masing untuk aktor yang memerankan karakter favorit mereka. Namun, dalam film What's Up with Secretary Kim? semuanya terasa pas.
Mawar de Jongh dengan sepatu heels-nya yang tinggi dan lancip memberikan aura sekretaris cerdas. Bak jadi ciri khas, pakaiannya kerap menggunakan pita besar di depan bajunya. Gak ketinggalan, film ini cukup realistis dengan memberikan wardrobe Kimberly dengan satu tas mewah abu-abu saja. Tas itu selalu ia bawa dalam berbagai kesempatan.
Selain itu, Dimas Beck sebaga pemeran kakak dalam film ini benar-benar jadi kejutan menyenangkan. Saat ia berada dalam satu frame dengan Adipati Dolken, saya langsung berdecak kagum. Keduanya punya fitur wajah yang mirip, lho.
3. Komedi romantisnya kental, tapi tidak memaksakan

Salah satu elemen yang mencolok adalah penggunaan trope khas drama Korea, yaitu hubungan masa lalu yang kembali menghantui tokoh utama. Untuk konteks lokal, hal ini memang terasa agak janggal. Namun, Rako berhasil mengemasnya dalam format yang menyenangkan dan tetap relevan dengan cerita.
Komedi yang ditonjolkan juga berhasil memantik tawa dan gak bikin cringe, kok. Adegan pemeran pendukungnya, Vega dan Mandy, cukup ikonik sampai bisa teringat setelah film berakhir.
Secara keseluruhan, film ini menawarkan romansa yang ringan, lucu, dan hangat tanpa kehilangan identitas aslinya. Kisahnya cukup membumi, walau sempat agak kaku di awal cerita. Kamu bisa menyaksikan What's Up with Secretary Kim? di Vidio mulai 8 November 2025.



















