Ria Ricis dan Teuku Ryan resmi bercerai pada Kamis (2/5/2024). Setelah menikah selama 3 tahun dan melayangkan gugatan cerai pada Januari 2024 lalu, hakim Pengadilan Agama Jakarta Selatan memutuskan pasangan ini resmi berpisah.
Putusan dari gugatan perceraian pasangan ini juga dibagikan melalui website Mahkamah Agung Republik Indonesia. Apa saja isi putusannya?
Ria Ricis dan Teuku Ryan menikah pada 12 November 2021 di Jakarta. Pernikahan pasangan ini begitu menyita perhatian kala itu. Resepsi pernikahan yang bak negeri dongeng impian jadi sorotan utama.
Pasangan ini pun dikenal manis dan romantis. Namun rumah tangga Ricis dan Ryan mulai dilanda masalah sejak tahun 2022, saat sang YouTuber hamil muda. Ricis pun mengajukan gugatan cerai atas Ryan pada 30 Januari 2024. Semua gugatan yang dilayangkan Ria Ricis pun dikabulkan majelis hakim pada Kamis (2/5/2024). Pasangan ini resmi bercerai.
"Menjatuhkan talak satu ba'in sughro Tergugat (T. Rushariandi. S.Tp binT. Rustam Efendi) terhadap Penggugat (Ria Yunita Binti Sulyanto)," begitu bunyi putusannya.
Berdasarkan putusan nomor 547/Pdt.G/2024/PA.JS, hak asuh Cut Raifa Aramoana, anak pertama mereka, jatuh kepada Ria Ricis. Namun, Ryan masih diperbolehkan bertemu buah hatinya tersebut.
"Menetapkan anak yang bernama Cut Raifa Aramoana, perempuan, lahir di Tangerang Selatan, 26 Juli 2022 berada di bawah asuhan (hadhanah) Penggugat (Ria Yunita Binti Sulyanto) dengan tetap memberikan akses yang cukup kepada Tergugat untuk mencurahkan kasih sayangnya kepada anak tersebut," demikian bunyi putusan pada pokok perkara poin ketiga.
Selain itu, majelis hakim juga memutuskan Teuku Ryan wajib membiayai nafkah sang anak sebesar Rp10 juta per bulan di luar biaya pendidikan dan kesehatan sampai usia Moana 21 tahun. Setiap tahunnya, jumlah yang Ryan berikan akan bertambah 10 persen.
"Menghukum Tergugat (T. Rushariandi. S.Tp bin T. Rustam Efendi) untuk membayar kepada Penggugat (Ria Yunita Binti Sulyanto) nafkah satu orang anak sejumlah Rp.10.000.000.- (sepuluh juta rupiah) setiap bulan sampai anak tersebut dewasa dan mandiri atau berumur 21 tahun, di luar biaya pendidikan dan kesehatan, dan akan bertambah setiap tahunnya sebesar 10% (sepuluh persen) dari jumlah pembebanan tersebut."