Sisi Gelap Industri Hiburan Korea, Jadi Artis Itu Menyakitkan!

Harga mahal yang harus dibayar untuk menjadi terkenal

Penggemar K-Pop dan K-Drama banyak yang iri terhadap kecantikan atau kegantengan selebriti idola mereka. Hidup mereka sangat glamor dan berbagai puja-puji diterima berkat kesempurnaan fisik atau talenta yang dimiliki. Tidak heran banyak yang bermimpi menjadi seperti Yoona, Park Shin Hye, Song Hye Kyo, atau Song Jong Ki.

Sayangnya, gemerlapnya industri tersebut harus dibayar mahal oleh para pelakunya. Berbagai kisah muncul ke permukaan yang menunjukkan bahwa kesempatan untuk dipuja penggemar harus disertai dengan konsekuensi yang tidak bisa ditanggung oleh semua orang.

Stella Kim, mantan trainee SM Entertainment, berkali-kali dianggap kelebihan berat badan dan dibujuk untuk operasi plastik.

Sisi Gelap Industri Hiburan Korea, Jadi Artis Itu Menyakitkan!instagram.com/sundayswithstella

Pengakuan yang mengejutkan datang langsung dari Stella Kim, seorang mantan trainee SM Entertainment. Stella saat itu adalah trainee untuk menjadi anggota salah satu grup vokal terkenal, Girls' Generation.

Dalam sebuah video yang diunggah ke Youtube, Stella mengaku mengalami saat-saat berat yang membuatnya trauma ketika berlatih di bawah label SM Entertainment.

"Setiap minggu kami wajib melalui sebuah proses yang bernama profile filming. Mereka menyuruh kami berdiri dengan berbagai angle dan mereka akan mengambil foto-fotomu. Kemudian, mereka akan memberitahumu kalau kamu terlihat aneh dari sisi ini, atau kamu nampak agak gendut dari sudut ini," jelasnya.

Stella melanjutkan bahwa,"Mereka juga akan menyuruh wanita-wanita yang dianggap gendut untuk berdiri berbaris. Lalu, orang-orang ini menyebutkan berapa berat badanmu di depan trainee lain (pria maupun wanita)," tambahnya.

Dia pun mengatakan jika dalam seminggu berat badan tidak menurun, mereka akan mencemooh habis-habisan. Konsekuensi yang harus dihadapi oleh Stella adalah dia menderita bulimia dan krisis percaya diri selama bertahun-tahun.

Jihyo, anggota girl group TWICE, dicerca panelis acara King of Mask karena dinilai punya tubuh seperti ibu-ibu.

Sisi Gelap Industri Hiburan Korea, Jadi Artis Itu Menyakitkan!koreaboo.com

King of Mask adalah acara kompetisi bernyanyi yang cukup terkenal di Korea Selatan karena berbeda dari kebanyakan kompetisi. Acara King of Mask mengharuskan peserta memakai topeng ketika tampil untuk menyembunyikan identitasnya agar penonton dan panelis bisa obyektif memilih.

Kompetisi ini diikuti juga oleh beberapa selebriti ternama Korea, termasuk Jihyo dari grup vokal TWICE. Tapi, penyanyi cantik itu harus tertimpa nasib malang karena dicerca oleh panelis. Bukan karena suaranya -- yang mana adalah hal bagus karena ini kompetisi bernyanyi -- melainkan karena fisiknya.

Sebenarnya tidak ada yang salah dari tubuh Jihyo. Sayangnya, panelis berpendapat lain. Sebelum membuka topeng, Jihyo mendapat komentar-komentar negatif.

Panelis menilai tubuhnya seperti ibu-ibu beranak satu atau menuduh dia mengidap turtle neck syndrome (sebuah istilah peyoratif yang terkenal di Korea untuk merujuk pada kondisi di mana kepala seseorang dianggap maju seperti seekor kura-kura).

Netizen Korea pun langsung memprotes sikap para panelis. Mereka mengatakan bahwa King of Mask adalah kontes menyanyi, tapi panelis justru mengkritik fisik Jihyo. Mayoritas mengaku tidak nyaman dengan penilaian panelis-panelis tersebut.

Baca Juga: Kamu yang Pecinta K-Pop di Indonesia Pasti Paham 21 Penderitaan Ini

Aktris Korea, Ja Jang Yeon, mengakhiri hidupnya di usia 29 tahun dan meninggalkan surat yang berisi pelecehan yang dilakukan agensinya.

Sisi Gelap Industri Hiburan Korea, Jadi Artis Itu Menyakitkan!thegrandnarrative.com

Paras cantik Jang Ja Yeon sempat terlihat menghiasi sebuah drama Korea terkenal berjudul Boys Over Flowers.

Sayangnya, pada tahun 2011 dia memutuskan untuk bunuh diri. Penyebabnya adalah dia tidak tahan dengan tekanan industri hiburan Korea serta pelecehan yang dilakukan oleh Kim Sung Hun, pemilik agensi tempatnya bernaung.

Jang Ja Yeon meninggalkan sebuah surat yang menjelaskan bahwa dia Kim Sung Hun sering memaksanya datang ke pesta untuk bertemu orang-orang penting yang akan mendongkrak karirnya.

Bukan hanya itu, dia juga dipaksa menyajikan minuman dan memberikan layanan seks untuk mereka. Dalam surat tersebut juga disebutkan bahwa Kim Sung Hun pun ikut melecehkannya secara fisik dan verbal.

Orang dalam menyebutkan bahwa industri hiburan di Korea sangat kompetitif sehingga dengan banyak yang secara sukarela melakukan hubungan seks dengan orang-orang penting untuk memuluskan karir mereka.

Informasi terbaru menyebutkan Kim Sung Hun terbukti bersalah dan harus membayar sejumlah uang ganti rugi untuk keluarga Jang Ja Yeon.

Jisoo, anggota Tahiti, mengaku sering ditawari sejumlah uang oleh suatu agensi jika mau "menemani" orang-orang tertentu.

Sisi Gelap Industri Hiburan Korea, Jadi Artis Itu Menyakitkan!instagram.com/tahiti_zisoo

Pada Januari 2016, Jisoo mengungkapkan bahwa sebuah agensi berkali-kali menawarinya uang hingga mencapai angka 3.200 dolar jika Jisoo mau memberi layanan seks kepada seorang sugar daddy. Jisoo mengaku menolak tawaran-tawaran tersebut.

Beberapa sumber menyebutkan bahwa orang-orang tertentu rea menghabiskan hingga 100 juta won untuk sekali pertemuan. Jumlah uang itu tergantung pada seberapa terkenal selebriti tersebut. Selain Jisoo, beberapa selebriti seperti Ivy dan Chung So-ra juga mengaku pernah mengalami hal sama.

Industri hiburan Korea adalah salah satu industri hiburan yang memiliki level tekanan paling tinggi di seluruh dunia -- bersaing dengan Hollywood. Masih banyak kisah-kisah tentang standar kecantikan hingga larangan-larangan ketat tentang pacaran di dunia K-Pop dan K-Drama. Ini membuktikan bahwa menjadi selebriti di negara tersebut tidak selalu menyenangkan.

Baca Juga: Tak Cuma Modal Tampang, Inilah Penderitaan 10 Idola K-Pop Sebelum Debut

Topik:

Berita Terkini Lainnya