Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Sal Priadi Tutup Jazz Gunung Bromo Series 2, Ada Banget Harunya

Sal Priadi di Jazz Gunung Bromo 2025 Series 2 (IDN Times/Muhammad Bimo Aprilianto)
Sal Priadi di Jazz Gunung Bromo 2025 Series 2 (IDN Times/Muhammad Bimo Aprilianto)
Intinya sih...
  • Jazz Gunung Bromo Series 2 ditutup oleh Sal Priadi
  • Sal Priadi tampil tanpa jaket tebal meski suhu mencapai 15 derajat Celcius, membawakan lagu-lagu dengan cerita yang berkesinambungan, serta mengajak penonton untuk berinteraksi
  • Sebelum menutup penampilannya, Sal Priadi meluangkan waktu untuk berdoa bersama penonton dan menyanyikan lagu "Gala Bunga Matahari" yang memancing reaksi haru dari penonton

Tepat pukul 21.40 WIB, nuansa panggung Jazz Gunung Bromo 2025 mendadak gelap dan hening. Padahal sebelumnya penonton riuh tertawa berkat interaksi kocak antara MC Alit Jabangbayi dan penonton.

Tak berselang lama, Sal Priadi dan band naik panggung berlatar seni bambu yang dibangun di Amphiteater Jiwa Jawa Resort Bromo, Sabtu (27/7/2025). Sal menjadi musisi terakhir yang tampil di gelaran Jazz Gunung Bromo 2025 Series 2, sekaligus penutup dari seluruh rangkaian Jazz Gunung Bromo yang telah digelar sejak 19 Juli 2025.

1. Bukan pertama kali, Jazz Gunung selalu punya cerita berbeda untuk Sal Priadi

Sal Priadi di Jazz Gunung Bromo 2025 Series 2 (dok. Jazz Gunung)
Sal Priadi di Jazz Gunung Bromo 2025 Series 2 (dok. Jazz Gunung)

Tanpa jaket tebal, meski suhu di Bromo menyentuh 15 derajat Celcius pada malam itu, Sal Priadi membuka penampilannya dengan "Misteri Minggu Pagi." Penonton sudah antusias ketika penyanyi asal Malang ini tampil di panggung didampingi band dan dua backing vocal.

Ini bukan kali pertama Sal Priadi tampil di Jazz Gunung. Namun, nuansa festival musik jazz ini selalu punya kesan yang berbeda di setiap penampilannya.

"Halo Bromo, senang bisa tampil di Jazz Gunung lagi," buka Sal menyapa penonton.

2. Ajak penonton bikin nada-nada random di lagu Zuzuzaza

Sal Priadi di Jazz Gunung Bromo 2025 Series 2 (dok. Jazz Gunung)
Sal Priadi di Jazz Gunung Bromo 2025 Series 2 (dok. Jazz Gunung)

Lewat setlist yang sudah disiapkan, Sal Priadi mengajak Jamaah Al-Jazziyah, sebutan untuk penonton Jazz Gunung, menikmati lagu-lagunya dengan sebuah cerita yang berkesinambungan. Ia kemudian mengajak seluruh penonton untuk bertemu 'makhluk-makhluk asing' di planet lain, lewat lagu "Dari Planet Lain."

Penonton terlihat sibuk menggoyangkan badannya ke kanan dan kiri, mengikuti irama dan ketukan drum. Tanda bahwa mereka sangat menikmati hangatnya penampilan Sal Priadi.

Interaksi Sal dengan penonton Jazz Gunung Bromo Series 2 makin intim. Lewat lagu "Zuzuzaza," ia menghampiri salah satu penonton di kursi barisan depan meminta mereka membuat nada-nada random dan lucu untuk lagu tersebut. Ia pun akhirnya mengajak seluruh penonton untuk menyanyikan nada tadi bersama-sama.

Setelah itu, lagu-lagu, seperti "Foto Kita Blur," "Kita Usahakan Rumah Itu," "Besok Kita Pergi Makan," membuat banyak penonton merasa relate. Bukan hanya menikmati penampilan, tapi juga merayakan perjuangan seseorang melewati rintangan di dalam hidup mereka masing-masing.

3. Momen haru sebelum ditutup dengan meriah

Sal Priadi di Jazz Gunung Bromo 2025 Series 2 (dok. Jazz Gunung)
Sal Priadi di Jazz Gunung Bromo 2025 Series 2 (dok. Jazz Gunung)

Sebelum menutup penampilannya di Jazz Gunung Bromo 2025 Series 2. Sal Priadi secara spesial meluangkan waktu untuk berdoa bersama kepada mereka eluarga tersayang yang telah meninggal dunia.

"Kita dedikasikan waktu yang singkat ini untuk berdoa, buat mereka yang telah meninggalkan kita," ujar Sal.

Setelah doa dicukupkan, intro lagu "Gala Bunga Matahari" dimainkan. Suasana Amphiteater Jiwa Jawa Resort Bromo mendadak hening dan diliputi suasana haru. Tak berselang lama, penonton mulai ikut menyanyikan setiap lirik dari lagu tersebut, penuh makna, keharuan, dan tak sedikit yang menitikkan air mata.

Meski begitu, musisi berusia 33 tahun ini gak mau mengakhiri konsernya dengan mengharu biru. Lagu "I'd Like to Watch You Sleeping" menjadi jembatan terakhir sebelum akhirnya mencapai puncak penampilan yang ditutup dengan "Dalam Diam".

Sal Priadi lantas sedikit berlari ke area belakang penonton, menaiki salah satu kursi kosong agar posisinya lebih tinggi, dan bisa dengan jelas dilihat oleh penonton di area festival. Aksi panggung Sal Priadi ini disambut dengan tepuk tangan meriah, sekaligus menandakan akhir dari gelaran Jazz Gunung Bromo 2025.

Dalam penampilannya tersebut, Sal Priadi total membawaka 10 lagu dalam setlist-nya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zahrotustianah
EditorZahrotustianah
Follow Us