Review Film Elvis, Biopik dengan Sentuhan ala Superhero

Akting Austin Butler layak dapat nominasi Oscar!

Dikenal sebagai penyanyi solo terlaris sepanjang masa, Elvis Presley telah berjasa mengubah tatanan musik, politik, dan budaya dunia, khususnya di era 50-an. Hal tersebutlah yang coba diangkat Baz Luhrmann lewat film biopik terbaru arahannya yang berjudul Elvis (2022).

Bergenre biopik, Elvis sukses memantik antusiasme para pencinta film di seluruh dunia sejak dirilis beberapa waktu lalu. Pasalnya, film yang dibintangi oleh Austin Butler dan Tom Hanks ini dinilai berhasil memperkenalkan sosok sang legenda kepada generasi muda zaman sekarang.

Tak hanya itu saja, cara unik sang sutradara dalam mengemas Elvis juga menjadi daya tarik tersendiri, lho. Simak keunikannya dalam review film Elvis berikut ini.

1. Bukan film biopik konvensional, Elvis dikemas ala kisah superhero

Review Film Elvis, Biopik dengan Sentuhan ala SuperheroAustin Butler dalam film Elvis (dok. Warner Bros. Pictures/Elvis)

Bagi yang telah menonton karya-karya Baz Luhrmann, mulai dari Strictly Ballroom (1992) hingga The Great Gatsby (2013), pasti paham dengan gaya penyutradaraan beliau yang anti-mainstream. Yap, Elvis pun dibuka oleh Luhrmann layaknya sebuah dongeng.

Memakai sudut pandang Kolonel Tom Parker (Tom Hanks), sang manajer, alur ceritanya bergerak cepat dari satu tahun ke tahun berikutnya. Namun, salah satu yang paling berkesan adalah masa kecil Elvis (Austin Butler) di Tupelo, Mississippi pada era 40-an.

Tinggal di lingkungan orang Afrika/Amerika membuat Elvis cilik (Chaydon Jay) tersihir oleh keeksotisan musik blues dan gospel. Bahkan, Elvis yang kala itu mengidolakan karakter superhero bernama Captain Marvel Jr. mendapat "kekuatan supernya" saat menyusup ke sebuah gereja tenda. Jadi berasa lihat asal-usul superhero banget, deh, pokoknya!

2. Sorot kedekatan Elvis dengan sang ibu, Gladys Presley

Review Film Elvis, Biopik dengan Sentuhan ala SuperheroAustin Butler dalam film Elvis (dok. Warner Bros. Pictures/Elvis)

Selain kecintaan Elvis terhadap musik Afrika-Amerika tersebut, kedekatannya dengan sang ibu, Gladys Presley (Helen Thomson), pun turut menjadi highlight dalam film ini. Sikap over protektif Gladys tampak ketika Elvis akan meninggalkan rumah untuk melakukan tur pertamanya.

Meski Elvis melakukan semua itu untuk mengangkat derajat keluarganya—diketahui Elvis lahir dari keluarga miskin—tetapi Gladys selalu takut kehilangan anak kesayangannya itu. Hal tersebut dipicu oleh trauma menyaksikan kematian Jesse, saudara kembar Elvis, yang meninggal beberapa menit setelah lahir.

Puncaknya adalah ketika Gladys tenggelam dalam alkohol ketika memikirkan Elvis yang sedang menjalani wajib militer di luar negeri. Adegan kematian Gladys adalah salah satu momen yang paling menyesakkan dalam film ini.

3. Kisahkan naik turunnya karir bermusik sang legenda rock and roll

Review Film Elvis, Biopik dengan Sentuhan ala SuperheroAustin Butler dalam film Elvis (dok. Warner Bros. Pictures/Elvis)

"With great power comes great responsibility." (Stan Lee)

Masih ingat dengan kutipan legendaris di atas? Yap, layaknya superhero, Elvis pun harus menghadapi segala konsekuensi atas ketenarannya. Banyak faktor yang membuat Elvis begitu dicintai oleh para penggemarnya.

Salah satunya yakni goyang pinggulnya yang ikonik serta keunikannya dalam memadukan musik country dengan blues dan gospel. Saat itu, keadaan politik, khususnya terkait gerakan hak-hak sipil, sedang memanas. Sejumlah oknum yang tak senang dengan aksi panggungnya pun berusaha memboikot.

Karir bermusik Elvis pun sempat mengalami pasang surut ketika sang manajer memintanya untuk bermain aman. Apalagi, saat itu kemunculan The Beatles juga sukses mengambil spotlight kancah musik internasional.

Hingga ia bertemu dengan Steve Binder (Dacre Montgomery), seorang produser televisi dengan visi yang sama dengannya. Bisa dibilang, acara Elvis Presley's '68 Comeback Special menjadi titik balik bagi karir bermusik sang Raja Rock and Roll.

Baca Juga: Review Film Broker: Experience-nya Nyata dan Hangat!

4. Hadirkan dinamika antara Elvis Presley dan Kolonel Tom Parker yang kompleks

Review Film Elvis, Biopik dengan Sentuhan ala SuperheroAustin Butler dan Tom Hanks dalam film Elvis (dok. Warner Bros. Pictures/Elvis)

Hal lain yang juga disorot oleh Luhrmann dalam film ini adalah kehidupan rumah tangga Elvis dengan Priscilla Beaulieu (Olivia DeJonge), sang mantan istri. Awalnya, rumah tangga mereka begitu harmonis sampai masalah kecanduan obat yang diidap Elvis memisahkan mereka.

Meski rumah tangganya berantakan, konsernya di Las Vegas sukses besar. Usut punya usut, semua itu hanyalah akal-akalan dari Kolonel Tom Parker untuk menutup utang judinya pada seorang mafia kelas kakap.

Well, setiap superhero pasti mempunyai supervillain, bukan? Dalam Elvis, sosok supervillain tersebut adalah sang manajer sendiri. Konfrontasi antara Elvis Presley dan Kolonel Tom Parker sukses menciptakan ironi tersendiri dalam film ini.

Parker yang semula tertarik mengorbitkan Elvis murni karena bakatnya yang unik, perlahan menjadi parasit di dalam hidup sang bintang. Lewat dinamika tersebut, penonton awam pun menjadi tahu alasan mengapa Elvis Presley tak pernah tampil di luar negeri dan batal beradu peran dengan Barbra Streisand dalam A Star is Born (1976).

5. Austin Butler suguhkan akting yang sangat menjiwai, layak masuk nominasi Oscar!

https://youtube.com/embed/wBDLRvjHVOY

Selama ini, Tom Hanks selalu kedapatan peran protagonis yang mudah dicintai oleh penonton. Namun, aktor senior tersebut kini menjelma jadi figur Kolonel Tom Parker yang kompleks. Meski karakternya bak villain, tetapi Tom Hanks mempu membuat sosok manajer Elvis tersebut terlihat karismatik.

Di sisi lain, Austin Butler begitu sempurna memerankan sosok Elvis Presley. Kerja kerasnya selama dua tahun untuk mendalami peran terbayar lunas lewat aktingnya yang luar biasa dalam film ini.

Bintang The Carrie Diaries itu tak hanya mampu berbicara dengan aksen khas Elvis, tetapi juga piawai bergoyang layaknya sang legenda. Bahkan, Butler juga menyanyikan sendiri beberapa lagu seperti Baby, Let's Play House dan Hound Dog.

Melihat pencapaiannya tersebut, rasanya tak berlebihan jika mengharapkannya untuk masuk ke dalam nominasi Best Actor Oscar tahun depan. Semoga!

Hingga saat ini, Elvis berhasil meraih audience score sebesar 94 persen di Rotten Tomatoes, lho. "Absolutely fantastic," tulis salah satu penonton di kolom ulasan. Nah, setelah membaca review film biopik ini, tunggu apa lagi? Langsung ajak bestie-mu buat nonton bareng di bioskop, yuk.

Baca Juga: Review Film My Sassy Girl: Gemas, Sedih, dan Baper Dicampur Aduk!

Satria Wibawa Photo Verified Writer Satria Wibawa

Movies and series enthusiast. Feel free to read my reviews on Insta @satriaphile90 or Letterboxd @satriaphile. Have a wonderful day!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya