Sejarah Superman di Layar Lebar, Berawal dari Format Hitam Putih

- Sejarah Superman di layar lebar dimulai dari era hitam putih, dengan dua aktor utama Kirk Alyn dan George Reeves yang membawa Superman ke bioskop dan televisi.
- Christopher Reeve membawa Superman ke masa keemasannya dengan penampilan ikonik dalam empat film yang tetap dikenang hingga saat ini.
- Superman versi Henry Cavill menuai perdebatan sengit karena dinilai melenceng terlalu jauh dari citra komiknya, sementara David Corenswet akan memerankan Superman versi klasik sekaligus modern dalam film terbaru DCU.
Superman (2025) bakal menjadi tonggak dari era DC Universe (DCU) yang digagas James Gunn dan Peter Safran. Versi terbaru ini menampilkan sosok Superman yang lebih ceria dan mendekati karakter aslinya di komik klasik. Diperankan David Corenswet, ia menjadi aktor kesepuluh yang memerankan Superman, menggantikan Henry Cavill yang tampil dalam jagat DC Extended Universe (DCEU).
Tak hanya membuka babak baru dalam perfilman DC, film ini juga menambah panjang catatan sejarah sang superhero ikonik di layar lebar. Sejak debutnya di Action Comics #1 (1938), sang Man of Steel telah menjelma menjadi ikon budaya pop yang mewarnai Hollywood, bahkan sejak era film monokrom. Mari kita tengok kembali perjalanan panjang Superman di layar lebar!
1. Dua aktor mewarnai sejarah Superman di layar hitam putih

Jauh sebelum dunia perfilman diperkenalkan dengan teknologi Computer-Generated Imagery (CGI), Superman sudah lebih dulu tampil di bioskop dengan efek praktis yang sangat sederhana. Aktor asal Amerika Serikat, Kirk Alyn, menjadi orang pertama yang mengenakan kostum sang Man of Steel dalam serial teater Superman (1948) dan sekuelnya, Atom Man vs. Superman (1950), yang juga memperkenalkan Lex Luthor sebagai musuh bebuyutannya. Meski efek visualnya terbatas, serial ini meraih kesuksesan besar dan berhasil memperkenalkan Superman ke khalayak luas.
Setahun setelah itu, peran Superman diberikan kepada George Reeves, aktor yang sebelumnya tampil dalam film romansa terkenal, Gone with the Wind (1939). Dia pertama kali memerankan sang Man of Steel dalam film Superman and the Mole Men (1951) yang menjadi pembuka bagi serial televisi Adventures of Superman (1952-1958). Tayang sebanyak 6 musim, serial ini menjadikan Reeves sebagai wajah ikonik Superman di era ini.
2. Christopher Reeve membawa Superman ke masa keemasannya

Dua dekade setelah Adventures of Superman berakhir, fans diperkenalkan dengan sosok Superman baru yang diperankan oleh Christopher Reeve. Versi Man of Steel yang satu ini dianggap sebagai perwujudan paling ikonik dan tetap dikenang hingga saat ini. Aktor kelahiran 1952 itu mampu menampilkan Clark Kent yang kikuk dan rendah hati sekaligus sosok Superman yang berwibawa dan gagah.
Reeve muncul sebagai Superman dalam empat film, yaitu Superman: The Movie (1978), Superman II (1980), Superman III (1983), dan Superman IV: The Quest for Peace (1987). Penampilannya semakin kuat berkat lagu tema ikonik karya John Williams yang mengiringi petualangan Superman dalam menumpas kejahatan. Sebagai penghormatan atas warisannya, film dokumenter Super/Man: The Christopher Reeve Story (2024) dirilis untuk menyoroti kehidupan sang aktor legendaris setelah menanggalkan jubah sang Man of Steel.
3. Superman Returns gagal menggantikan warisan Christopher Reeve

Setelah beberapa kali gagal merekrut sutradara untuk me-reboot waralaba Superman, Warner Bros. Pictures akhirnya resmi menunjuk Bryan Singer, sutradara di balik X-Men (2000) dan X2: X-Men United (2003). Alih-alih membuat cerita baru, dia memilih menjadikan Superman Returns sebagai sekuel langsung dari Superman II versi Christopher Reeve dan mengabaikan film-film setelahnya. Brandon Routh dipilih sebagai pemeran sang Man of Steel karena dinilai memiliki kemiripan wajah dengan Reeve.
Sayangnya, Superman Returns mendapat respons yang kurang memuaskan dari fans. Rencana sekuelnya yang dikabarkan akan menampilkan Brainiac juga ikut dibatalkan. Sang Man of Steel pun harus vakum dari layar bioskop selama 7 tahun.
4. Superman versi Henry Cavill yang kelam menuai perdebatan sengit

Man of Steel (2013) menjadi momen kembalinya Superman ke layar lebar lewat arahan sutradara Zack Snyder. Film ini memperkenalkan Henry Cavill sebagai Man of Steel dengan kostum modern tanpa celana dalam yang identik dengan sang superhero. Versi ini juga menjadi yang pertama memperlihatkan Superman berinteraksi dengan karakter ikonik DC lainnya, seperti Batman dan Wonder Woman.
Meskipun karakter Superman versi Cavill dianggap melenceng terlalu jauh dari citra komiknya, tak sedikit yang mengapresiasi penampilannya. Pasalnya, aktor berdarah Inggris tersebut mampu membawakan sang Man of Steel yang lebih dewasa dan manusiawi. Sayangnya, karena perjalanan DCEU jauh dari kata mulus, James Gunn mengambil alih dan merombaknya menjadi DCU, termasuk mengganti pemeran Superman.
5. David Corenswet menampilkan Superman versi klasik sekaligus modern

Superman akan menjadi proyek pertama DCU yang disutradarai langsung oleh James Gunn. Dirinya menunjuk David Corenswet, aktor yang dikenal lewat serial The Politician (2019—2020), sebagai pemeran baru sang Man of Steel. Film ini berusaha mengembalikan esensi Superman sebagai simbol harapan dan kebaikan, bukan sebagai sosok dewa mahaperkasa seperti dalam versi Henry Cavill. Ia bahkan menghadirkan kembali celana dalam ikonik yang sempat dihilangkan dalam film-film sebelumnya.
Kembalinya celana dalam itu memicu pro dan kontra di kalangan fans. Sebagian fans menganggap tampilan Superman versi terbaru ini terlihat terlalu kuno dan kekanak-kanakan. Namun, banyak juga yang membela keputusan ini dan tetap optimis terhadap filmnya. Mereka berharap Gunn dapat memperbaiki berbagai kesalahan yang terjadi di DCEU, terutama dalam membangun kembali citra Superman sebagai superhero pelindung bumi yang ramah dan bersahabat.
Walau telah melewati perjalanan panjang dan penuh pasang surut, Superman tetap dikenang sebagai pahlawan fiksi ikonik yang tak lekang oleh waktu. Jangan lewatkan penayangan perdana Superman pada 8 Juli 2025 di bioskop Tanah Air!