Selain Submarine, Ini 10 Film Drama Remaja Inggris yang Wajib Ditonton

Dimulai dari film terbaru yang mengisahkan remaja penggemar klub sepak bola Bromley di tahun 1970an. Brenock O’Connor namanya, seorang remaja yang tak punya teman, tetapi tak pernah kehilangan kepercayaan diri. 

Bromley FC sendiri adalah sebuah klub papan bawah yang hampir selalu menelan kekalahan di tiap minggunya. Diangkat dari sebuah memoar yang terinspirasi dari sosok fans setia klub sepak bola tersebut, film ini dapat ulasan 50:50. Ada yang bilang ringan, oke dan menghibur, ada pula yang bilang masih hambar. 

Will Poulter didapuk memerankan sosok remaja yang baru saja lulus SMA dan tak tahu harus melakukan apa di liburan musim panas sebelum kuliah dimulai. Ia kemudian berusaha mencari pekerjaan sampingan, tetapi justru tertarik pada sekelompok anak muda hipster yang menurutnya keren. 

Lewat mereka, ia belajar menemukan passion-nya di bidang fotografi dan berani keluar dari zona nyaman. Namun, di sisi lain ia juga menemukan bahwa ia tak cocok hidup sebebas mereka. Film drama remaja yang sangat reflektif. 

Beats adalah film tentang dua sahabat yang tinggal di sebuah kota kecil di Skotlandia tahun 1994. Di malam sebelum mereka berpisah untuk menempuh jalan masing-masing pasca lulus SMA, mereka memutuskan untuk pergi ke sebuah konser musik yang memperkenalkan mereka pada kebebasan dan anarki.

Dilengkapi dengan musik pengisi yang keren, film ini bagaikan sebuah kotak pandora yang berisi berbagai inspirasi dan pelajaran hidup.

Sekelompok anak tinggal di sebuah pedesaan di Inggris pada tahun 70an. Mereka menghabiskan liburan musim panas dengan bahagia, bertualang, dan sebagainya. Sampai di suatu malam, sebuah tragedi terjadi dan membenturkan mereka dengan kepentingan orang dewasa.

Atmosfer film ini bisa berubah drastis dari bahagia dan hangat ke suasana sedih dan mencekam.

Film drama remaja ini tentang Beth, seorang remaja kutubuku yang berkawan dengan Emilia. Emilia sendiri adalah seorang novelis yang baru pindah ke kota itu. Semenjak kedatangannya hidup keluarga Beth seolah berubah total. Awalnya pertemanan mereka berjalan mulus, hingga Emilia terlibat hubungan terlarang dengan Ayah Beth. 

Film ini disutradarai Gurinder Chadha yang pernah sukses dengan Bend It Like Beckham (2002). Kisahnya tentang seorang gadis 14 tahun bernama Georgia yang mulai penasaran dengan cinta. Ia jatuh hati pada teman sekolahnya yang bernama Robbie. 

Robbie adalah sosok pacar yang sempurna bagi banyak gadis seusianya, anggota band, tampan, dan baik hati. Lalu, apakah Georgia yang bukan anak populer bisa mencuri hatinya? Dengan bantuan tiga sahabatnya, ikuti petualangan kocak Georgia di film ini saja biar tak penasaran. 

Jadul sih, bahkan pemeran utamanya Jamie Bell saat itu masih berusia 14 tahun. Ia memerankan sosok Billy, anak kedua dari sebuah keluarga yang cukup terpandang. Ibu dan kakaknya berharap ia bisa masuk dalam kursus tinju, tetapi Billy yang sama sekali tak berbakat bela diri justru tertarik untuk masuk dalam kelas balet yang semua muridnya perempuan. 

Billy masuk kelas secara diam-diam dan ternyata justru terus tertantang untuk jadi penari balet hebat. Hanya ada beberapa orang yang mendukungnya sementara keluarganya terus jadi penghalang minat Billy. Berlatarkan tahun 1984, Billy memang tidak di waktu yang tepat untuk berani beda. 

Bukan hal baru lagi kalau London ditinggali banyak imigran dari Timur Tengah dan Afrika, salah satunya keluarga Mo yang berasal dari Mesir. Di rumah, ia tampak seperti remaja baik-baik yang mematuhi segala perintah dan petuah orang tuanya, namun di luar sana ia Mo adalah sosok yang gaul. 

Ia mengidolakan kakaknya Rashid yang merupakan anggota sebuah gang kriminal. Namun, suatu hari Mo menemukan fakta mencengangkan tentang kakaknya yang akhirnya mengubah segala persepsi yang selama ini ia tahu dan percaya.  

Banyak yang bilang ceritanya mirip dengan To Kill a Mockingbird. Dikisahkan, Skunk, seorang gadis 11 tahun tinggal di keluarga harmonis. Hanya saja ia menderita penyakit diabetes sejak lahir membuatnya harus terus menjalani perawatan khusus sepulang sekolah. 

Di satu hari di tengah liburan musim panasnya, ia menjadi saksi dari sebuah penganiayaan dan penuduhan tak beralasan pada salah satu tetangganya. Sejak saat itu, persepsinya tentang dunia yang aman dan menyenangkan berubah total. 

Sarah adalah remaja berusia 15 tahun yang hidup bersama dua adik dan ibunya yang menderita depresi akut. Ia pun harus mengatur waktu antara sekolah dan bekerja untuk menghidupi keluarganya dengan harapan ia dan adiknya tak akan dipisahkan oleh pekerja sosial yang siap mencokok mereka jika mengetahui keadaan sesungguhnya. 

Ia pun mencoba berbagai pekerjaan, salah satunya menjajal kompetisi stand-up-comedy. Di Inggris anak-anak remaja yang harus hidup sendiri atau bahkan menggantikan peran orang tua untuk adik-adiknya bukan hal yang aneh. Masalah kesehatan mental dan kecanduan alkohol menjadi penyebabnya. Lewat film ini, isu itu diangkat ke publik. 

Gak nyesel nonton semuanya, selalu ada nilai moral yang bisa diambil.