Tuntutan pekerjaan yang berat hingga kasus bullying yang sering dialami oleh artis Korea gak jarang membuat mereka depresi dan berujung meninggal dunia. Masih muda dengan popularitas dan kekayaan menggunung nyatanya gak cukup membeli ketenangan dalam hidup.
Bikin sedih banyak orang, berikut ini artis Korea Selatan yang meninggal di usia mudanya. Semoga mereka tenang di sisiNya, ya.
Jonghyun SHINee ditemukan tak bernyawa di kediamannya setelah membakar briket batu bara di ruangan tertutup. Penyanyi yang terkenal dengan kemampuan vokalnya ini meninggal pada 18 Desember 2017 lantaran depresi berat yang dideritanya.
Kerap menerima cyberbullying, Sulli memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dan ditemukan meninggal pada 14 Oktober 2019 lalu. Untuk diketahui, Sulli menerima banyak perlakukan keji di media sosial yang memengaruhi ketenangan batinnya sehingga mengambil pilihan tersebut.
Setelah sahabatnya Sulli meninggal dunia, Go Hara memutuskan untuk mengambil jalan yang sama dengan mengakhiri hidup. Dirinya ditemukan tak bernyawa pada 24 November 2019. Sang idol sebelumnya sudah sempat menjalani perawatan intensif lantaran percobaan bunuh diri. Go Hara mengalami depresi lantaran tuntutan pekerjaan yang begitu berat.
Jang Ja Yeon meninggal dunia tahun 2009 lantaran depresi karena pelecehan seksual yang dialaminya. Sayangnya, pelecehan yang dilakukan oleh investor dan petinggi agensi ini belum terungkap sampai sekarang.
Tidak diketahui alasan mengapa Park Yong Ha memilih mengakhiri hidupnya tahun 2010 lalu. Pemain drama Winter Sonata ini disebut mengalami depresi lantaran tekanan bisnis hingga sakit kanker yang dialami ayahnya.
Baru beberapa bulan debut, EunB Ladies Code meninggal karena kecelakaan. Tepatnya pada September 2014, EunB bersama member Ladies Code lainnya berada dalam sebuah mobil yang tergelincir saat hujan deras. Insiden ini menyebabkan EunB dan sopir mobil tersebut meninggal di tempat.
Dalam kecelakaan yang sama dengan EunB, Rise sempat mendapatkan perawatan di rumah sakit selama tiga hari sebelum akhirnya meninggal dunia. Kecelakaan tersebut membuatnya mengalami pendarahan di otak dan ia tak bisa diselamatkan pada 7 September 2014 lalu.
Pada Februari 2015 lalu, Ahn Sojin ditemukan tak bernyawa setelah mengakhiri hidupnya. Sojin mengalami depresi berat dan sempat mengunggah angka empat beberapa kali. Angka tersebut dipercayai merupakan simbol kematian.
Pilihan yang mereka ambil tentunya merupakan hal yang sangat disayangkan. Namun, mereka telah melalui banyak hal pilu sehingga bagi mereka mengakhiri hidup merupakan jalan keluar terbaik.
Mari bersama cegah perilaku bunuh diri
Bunuh diri merupakan masalah kesehatan jiwa serius yang sering diabaikan masyarakat. Jika kamu membutuhkan pertolongan atau mengenal seseorang yang membutuhkan bantuan, kamu bisa menghubungi layanan konseling pencegahan bunuh diri, di nomor telepon gawat darurat (emergency) hotline (021) 500–454 atau 119, bebas pulsa.
NGO Indonesia pencegahan bunuh diri:
Jangan Bunuh diri || telp: (021) 9696 9293 || email: janganbunuhdiri@yahoo.com
Organisasi INTO THE LIGHT || message via page FB: Into The Light Indonesia (@IntoTheLightID) || direct message via Twitter: @IntoTheLightID
Kementrian Kesehatan Indonesia || telp: (021) 500454