Guru adalah sosok yang harus dihormati. Seorang guru tidak hanya mengajari muridnya hingga bisa, tapi juga senantiasa melindungi muridnya dengan penuh kasih sayang. Namun, apa jadinya jika seorang murid justru membunuh gurunya sendiri, alih-alih membalas budi gurunya?
Untuk suatu alasan, deretan karakter di bawah ini tega membunuh gurunya sendiri. Penasaran siapa saja karakternya dan alasan mengapa mereka membunuh gurunya sendiri? Simak ulasan berikut.
Alasan yang membuat kematian Jiraiya menjadi kematian yang memilukan bukan hanya karena dirinya adalah karakter yang paling disukai oleh penggemar, tapi juga karena Jiraiya harus mati di tangan muridnya sendiri, Nagato.
Jiraiya adalah sosok yang sangat penting dalam kehidupan ketiga pendiri Akatsuki, yaitu Yahiko, Konan, dan Nagato. Setelah mereka bertiga menjadi yatim piatu karena perang, Jiraiya yang merasa iba memutuskan untuk melatih dan membesarkan ketiga anak tersebut.
Setelah kematian Yahiko, Nagato mulai membawa Akatsuki ke jalan yang salah. Saat Nagato menggunakan Pain untuk menghancurkan Konoha, Jiraiya pergi ke Amegakure untuk menghentikan aksi Nagato. Setibanya di sana, Jiraiya langsung dihadang oleh Pain yang dikendalikan oleh Nagato.
Setelah melakukan pertarungan yang sengit, Jiraiya pun harus kehilangan nyawanya setelah dibunuh oleh Pain.
Seharusnya, kematian Koro-sensei tidak menjadi kematian yang memilukan. Pasalnya, alasan kedatangan Koro-sensei ke SMP Kunugigaoka sendiri adalah untuk mencari murid yang dapat membunuhnya.
Setelah menjalani waktu bersama selama 1 tahun, Koro-sensei menjadi semakin dekat dengan murid-muridnya. Koro-sensei tidak hanya berperan sebagai guru, tapi juga berperan sebagai perisai yang selalu melindungi murid-murid.
Sayangnya, takdir berkata lain. Koro-sensei tetap harus dibunuh. Jika tidak, Bumi akan mengalami bencana besar. Meskipun berat, Nagisa memutuskan untuk menjadi orang yang membunuh Koro-sensei.
Alasan yang membuat Orochimaru menjadi penjahat yang buruk tidak hanya karena dirinya memanipulasi orang banyak hanya untuk mendapat keabadian, tapi juga karena dirinya adalah orang yang bertanggung jawab atas kematian gurunya sendiri, Hiruzen Sarutobi.
Sebelumnya, Hiruzen adalah guru bagi Jiraiya, Orochimaru, dan Tsunade. Hiruzen adalah alasan utama mengapa ketiga ninja tersebut menjadi ninja yang hebat hingga dijuluki sebagai Sannin Legendaris. Sayangnya, dari ketiga murid Hiruzen, Orochimaru memutuskan untuk mengambil jalan yang gelap.
Orochimaru akan melakukan apa saja untuk mendapatkan keabadian, termasuk membunuh gurunya sendiri. Saat Orochimaru menyerang desa dengan tujuan untuk mengambil tubuh Sasuke, Hiruzen harus mengorbankan nyawanya untuk menghentikan Orochimaru dan melindungi desa.
Terlepas dari kepribadiannya yang konyol, Gintoki memiliki masa lalu yang cukup kelam. Selain dibesarkan di era perang, Gintoki juga harus menanggung rasa bersalah karena telah membunuh gurunya sendiri, Yoshida Shoyo.
Sebelum Perang Joui usai, Gintoki dihadapkan dengan dua pilihan sulit, yaitu membunuh gurunya untuk menyelamatkan rekan-rekannya atau sebaliknya. Tak memiliki pilihan lain, Gintoki akhirnya memutuskan untuk membunuh gurunya sendiri.
Sejak saat itu, kehidupan Gintoki selalu dibayangi rasa bersalah atas keputusan yang ia ambil. Bagi Gintoki, Shoyo tidak hanya berperan sebagai gurunya, tapi juga berperan sebagai layaknya seorang ayah yang membesarkan anaknya.
Sebelum menjadi Yonko, Blackbeard adalah salah satu anggota kru Bajak Laut Shirohige. Karena bagi Shirohige krunya adalah keluarga, Shirohige selalu memperlakukan semua anggota krunya seperti anaknya, tak terkecuali Blackbeard.
Namun, tanpa diduga, Blackbeard ternyata memiliki tujuan lain yang menjadi alasan mengapa dirinya bergabung dengan Bajak Laut Shirohige. Tujuan Blackbeard adalah untuk menjadi kuat dan mendapatkan kekuasaan.
Hingga pada akhirnya, Blackbeard memutuskan untuk mengkhianati Shirohige. Blackbeard tidak hanya bertanggung jawab atas kematian Shirohige, tapi dirinya juga mencuri buah iblis Shirohige, gura gura no mi.
Itulah lima karakter anime yang membunuh gurunya sendiri. Meskipun membunuh guru sendiri adalah hal yang mengerikan, tidak semua karakter yang membunuh gurunya sendiri memiliki niat yang jahat. Kadang, karakter juga memiliki alasan yang masuk akal mengapa mereka membunuh gurunya sendiri, seperti yang dialami oleh Nagisa dan Gintoki.