Seram Banget! Inilah 8 Film Bertema Aliran Sesat Tergila

Film arahan sutradara Roman Polanski ini disebut sebagai pionir film bertemakan satanisme. Film bertema satanisme banyak bermunculan setelah Rosemary's Baby ini menuai kesuksesan besar. Tidak sedikit pula yang menggunakan formula yang sama dengan film ini untuk menggapai kesuksesan yang serupa.

Film ini bercerita tentang pasangan suami istri bernama Rosemary dan Guy. Mereka adalah pasangan baru yang baru pindah ke sebuah apartemen. Meskipun apartemen tersebut memiliki masa lalu yang kelam, Rosemary dan Guy nyatanya sangat bahagia. Namun, kebahagiaan mereka sirna selepas salah seorang tetangga mereka tewas bunuh dari dengan cara melompat dari lantai apartemennya.

Kejadian semakin aneh untuk Rosemary setelah ia mengenal Minnie dan Roman yang senang memberinya ramuan. Terlebih saat Rosemary akhirnya hamil, ia merasakan keanehan yang luar biasa pada kehamilannya. Namun, semua orang terdekatnya hanya mengatakan bahwa itu adalah hal yang wajar.

Pasangan suami istri ideal, Tom Cruise dan Nicole Kidman, pada masanya ini ternyata pernah bermain film bersama. Eyes Wide Shut merupakan film psychological thriller arahan Stanley Kubrick yang cukup disturbing.

Di film ini, Tom Cruise dan Nicole Kidman berperan sebagai pasangan suami istri yang bahagia, ideal, dan berkecukupan. Masalah mulai muncul saat mereka sedang bersantai menghirup ganja berdua. Alice bercerita tentang fantasi seksualnya kepada Bill, suaminya. Di dalam pikiran Bill, berkecamuk bayangan istrinya melakukan hubungan intim dan hal itu sangat mengganggu pikirannya.

Masalah makin pelik ketika Bill, yang sedang gundah akibat fantasinya tentang istrinya, memasuki sebuah mansion yang ternyata sedang digunakan oleh sekte penganut seks bebas. Bill yang saat itu hendak dihukum karena masuk tanpa undangan menjadi tergila-gila pada seorang gadis yang menyelamatkannya dari hukuman.

Suspiria versi 2018 merupakan remake dari film dengan judul yang sama yang rilis pada 1977. Film ini masih menggunakan premis yang sama dengan beberapa perbedaan. Perbedaan yang tampak jelas adalah dari pemilihan warna. Versi 2018 ini menggunakan warna-warna yang cerah, namun tidak sedikit pun menghilangkan esensi horor dari film ini. Dari segi efektivitas, versi 1977 memiliki cerita lebih sederhana dengan thriller suspense yang tepat sasaran, sedangkan versi 2018 lebih mengandalkan horor melalui kompleksitas karakter dan menyerang psikologi penontonnya.

Film ini menceritakan kehidupan di dalam sebuah asrama sekolah balet. Susie Bannion yang memang sudah lama mengidolakan sekolah tersebut tidak merasakan keanehan apa pun hingga suatu hari salah seorang murid, Patricia, menghilang dan ditemukan tewas mengenaskan beberapa hari kemudian. Susie mulai merasakan keanehan sejak berteman dengan Sara.

Hari demi hari berlalu, keanehan yang dirasakan Susie makin banyak, mulai dari suara jeritan hingga sahabat-sahabatnya yang perlahan menghilang. Susie pun bertekad mengungkap rahasia di balik sekolah tersebut, namun yang terjadi di akhir sungguh di luar dugaan.

Annie Graham merasakan kesedihan yang sangat mendalam saat ibundanya meninggal dunia. Namun, di balik kesedihannya, dia pun merasakan berbagai keanehan terjadi, bukan hanya pada dirinya, melainkan juga pada putranya, Peter. Ditambah dengan perilaku janggal putrinya, Charlie, Annie merasakan bahwa dirinya harus menemukan seseorang untuk bercerita. Keadaan makin runyam saat terjadi suatu hal pada Charlie. Annie menumpahkan segala kemarahannya pada Peter sejak saat itu.

Suatu saat, Annie bertemu dan berteman dengan Joan dan segera saja mereka menjadi teman. Namun, sejak saat itu pula, kehidupan Peter menjadi sangat janggal. Peter kerap bermimpi buruk dan merasa seperti tidak menjadi dirinya sendiri. Ditambah dengan bayangan Charlie yang selalu muncul dan ibunya yang masih saja meluapkan amarahnya, Peter menjadi pribadi yang berbeda daripada sebelumnya.

Ketegangan dalam film ini dibangun dengan memainkan psikologi penonton. Visual-visual janggal dan mengerikan pun disajikan untuk menambah kengerian dalam film ini. Penonton pun diajak bertanya-tanya pada bagian akhir film ini hingga tersambunglah seluruh benang yang sejak awal membangun film ini.

Dani ditinggal bunuh diri oleh keluarganya. Kini ia hanya memiliki kekasihnya, Christian, beserta teman-temannya yang menganggap Dani aneh. Suatu saat, salah seorang teman Christian, Pelle, mengajak Christian dan Dani serta temannya yang lain untuk mengunjungi desa leluhurnya di Swedia. Di desa tersebut akan diadakan festival tengah musim panas dan Christian, yang merupakan sedang bingung memikirkan topik penelitiannya, menyetujui ajak Pelle dan mengajak Dani.

Awalnya, mereka menganggap festival tengah musim panas tersebut sangat menyenangkan dengan banyak makanan, bunga-bunga yang berwarna-warni, dan gadis yang cantik. Keadaan berubah 180 derajat saat warga desa tersebut melakukan suatu ritual yang sadis dan mengerikan. Sejak itu, teman-teman Dani satu per satu menghilang. Dani pun merasakan banyak keanehan, namun enggan untuk pulang karena mengetahui bahwa dirinya sudah tidak memiliki siapa pun lagi.

Film ini menampilkan ketegangan dengan sangat menarik. Warna-warna menyenangkan dan visual cerah mampu menyegarkan mata penonton. Padahal, ada banyak kengerian di balik pilihan warna cerah di film tersebut.

Seorang gadis diculik. Penculiknya adalah seorang yang mengikuti sekte misterius dan tinggal di sebuah pulau terpencil. Thomas, saudara perempuan yang diculik itu, menyusup ke dalam sekte tersebut dan berpura-pura hendak menjadi anggota dari sekte tersebut. Tujuan dia hanya dua, yakni memastikan bahwa saudarinya masih hidup dan mengeluarkannya dari sana.

Apostle menampilkan cerita yang tidak bertele-tele. Sejak awal, film ini sudah menyajikan peristiwa penting. Sekte yang dibicarakan di film ini pun dibuat sedemikian anehnya sehingga penonton dapat merasakan teror psikologis yang tepat sasaran saat menonton film ini. Segala hal di pulau tersebut terlihat sangat aneh, seperti tanaman yang tidak bisa tumbuh, tanah yang sangat gersang, hingga hewan yang tumbuh secara abnormal.

Disutradarai oleh Gareth Evans, Apostle menyajikan film yang berdarah-darah seperti film pendahulunya, The Raid dan The Raid 2: Berandal. Film ini pun mendapatkan nilai yang lumayan baik, yakni 6,3 dari IMDb.

Red dan Mandy adalah sepasang suami istri yang tinggal dengan damai di rumah pondok mereka. Red yang bekerja sebagai tukang kayu dan Mandy yang seorang kasir minimarket saling mencintai. Masalah mulai timbul ketika Mandy hendak pergi ke tempat kerjanya. Ia berpapasan dengan sebuah mobil dan bertukar pandang dengan Jeremiah. Ternyata, Jeremiah adalah ketua sebuah perkumpulan sekte sesat yang menganggap dirinya adalah titisan Tuhan.

Jeremiah menginginkan Mandy dan menculiknya. Namun, Mandy bukanlah orang yang begitu saja menyerah terhadap Jeremiah dan kelompoknya. Penolakannya terhadap Jeremiah menimbulkan kemarahan pada Jeremiah.

Dalam film ini Jeremiah digambarkan sebagai seorang yang menganggap dirinya paling suci. Film ini mendapat respons positif di kalangan kritikus dengan nilai 91 persen di Rotten Tomatoes, namun tidak begitu disukai oleh penonton.

Rini bersama orang tua, nenek, dan ketiga adiknya tinggal di sebuah rumah di tengah hutan dekat dengan tanah pekuburan. Ibunya adalah seorang penyanyi yang sedang sakit, sedangkan ayahnya tidak bekerja. Awalnya tidak terjadi apa pun pada keluarga itu hingga ibunya meninggal dunia.

Kejadian aneh dan mistis dialami Rini dan ketiga adiknya selepas ibunya meninggal, seperti mendengar lonceng yang biasa dipakai ibunya untuk meminta tolong hingga bayangan-bayangan yang tidak bisa dijelaskan. Rini, Toni, dan kedua adiknya mulai mencari fakta tentang ibunya setelah neneknya juga meninggal dunia secara tidak wajar.

Itulah tadi delapan film bertema aliran sesat tergila yang layak kamu tonton. Apakah kamu sudah menonton semuanya? Sampaikan film favoritmu di kolom komentar, ya!