adegan Hyakkimaru berlari di hutan. (dok. Tezuka Productions & MAPPA/Dororo)
Dororo 2019 sebenarnya merupakan versi remake dari anime berjudul sama yang dirilis pada 1969. Pada awalnya, memang tidak ada yang salah dengan animasi anime ini. Semuanya berjalan dengan lancar karena anime digarap oleh dua studio besar, yaitu Tezuka Productions dan MAPPA.
Namun, kejanggalan justru muncul pada episode 15. Dalam episode ini, ada adegan yang memperlihatkan Hyakkimaru sedang berlari di hutan. Namun, animasi tersebut terasa sangat aneh karena terlihat seperti dibuat dengan PowerPoint, alih-alih dianimasikan dari frame by frame.
Berbeda dengan keempat anime di atas, adegan tersebut memang tidak begitu merusak citra seri. Penonton tetap menyukai seri ini karena sisanya dieksekusi dengan baik. Meski begitu, tetap saja kesalahan kecil bisa berdampak sangat fatal, terlebih untuk seri dengan basis penggemar yang besar.
Kelima seri di atas bisa dibilang sebagai kebalikan dari Demon Slayer. Jika Demon Slayer diselamatkan oleh animenya, kelima seri manga di atas justru dirusak oleh studio pembuat animenya masing-masing. Jadi, bagaimana menurutmu tentang kelima seri di atas?