Seru dan Intim, 16 Rekam Jejak Folk Music Festival 2018 Di Kota Batu

Akan tetapi banyak pengunjung memilih baru datang pada hari kedua dengan alasan utama ingin fokus melihat acara musiknya.

Musisi yang memiliki darah Filipina / Irlandia-Amerika dan tinggal di Bali ini bermain di sore hari.

Proyek gabungan bersama Danilla dan Rara Sekar yang dinamakan Daramuda juga bermain setelah itu.

Hanya dalam waktu singkat, seluruh kamera tertuju kepada musisi berparas ayu tersebut.

Malahan berkat hal itu, para penonton memilih maju ke depan.

Tentu saja hal ini membuat iri mereka yang jomblo.

Beberapa lebih memilih untuk menghabiskan malamnya dengan membaca zine yang terdapat di booth Malang Zine Fair.

Berbeda dengan musisi lainnya yang dinikmati dengan duduk, para penonton memilih berdiri semua ketika Efek Rumah Kaca bermain.

Diroad yang merupakan salah satu Gang of Folk memberikan perhatian lebih berkat musik mereka yang menggunakan bahasa berbeda. Adapun Gang of Folk yang lain adalah Sepertigamalam, Arief S. Pramono dan Holaspica.

Jika hari kedua sudah cukup ramai pada jam 12 siang, di hari ketiga para pengunjung baru datang ke venue pada jam satu siang.

Hal itu justru membuat dua musisi tersebut lebih banyak mendapat perhatian ketimbang musisi lain.

Jika tak ada mereka yang memegang stop kontak, maka Wake Up Iris! juga tak dapat bermain. Totalitas banget ya!

Itulah beberapa foto dari FMF 2018. Sejujurnya masih banyak lagi momen yang bisa didapat, tapi sepertinya itu lebih baik dibagi melalui cerita-cerita yang bertebar dari mulut ke mulut.