Sesama Assassin, Siapa yang Menang Antara John Wick vs. Kill Boksoon?

Gil Boksoon (Jeon Do Yeon) disebut-sebut sebagai salah satu pembunuh profesional paling disegani di Korea. Angka keberhasilannya dalam membunuh sasaran mencapai 100 persen. Korbannya meliputi Bos Yakuza hingga orang biasa.

Ia diketahui pertama kali mulai membunuh sejak usia 17 tahun, tetapi tidak secara profesional. Setelah itu, ia menjadi pembunuh di bawah bimbingan Cha Min Kyu (Sol Kyung Gu), CEO MK Enterprise, agensi pembunuh profesional. Artinya, ia telah menekuni karier ini sekitar 20 sampai 30 tahun, mengingat usianya yang sekitar di atas 40 tahun.

Di sisi lain, John Wick (Keanu Reeves) sudah dikenal luas oleh seluruh insan dunia kriminal. Ia bahkan punya julukan "Baba Yaga" alias "Sang Hantu". Menurut Viggo Tarasov (Michael Nyqvist), Mr. Wick adalah pembunuh yang dikirim untuk menghabisi pembunuh profesional lainnya, bukan orang biasa.

Menurut biodata John Wick, ia sudah dididik sejak kecil untuk menjadi mesin pembunuh oleh kelompok kriminal Ruska Roma. Pada usia remaja, ia sempat bekerja untuk Pasukan Spesial Marinir Amerika Serikat. Saat ini, usianya disebut sekitar 59 tahun. Jika ia dilatih sejak kecil, berarti John Wick sudah punya pengalaman membunuh selama sekitar setengah abad. 

John Wick kembali ke dunia hitam setelah kehidupannya diusik oleh Iosef Tarasov (Alfie Allen). Selain dikeroyok, anjing warisan mendiang istrinya dibunuh dan mobil kesayangannya dicuri. Mungkin terdengar sepele, tetapi hal-hal peninggalan istrinya inilah yang selama ini membuatnya bertahan untuk insaf. 

Setelah dendamnya terbalas, ia harus bertahan hidup karena politik di dunia kriminal yang membuat situasinya menjadi rumit. Untuk mencari keadilan, ia berjuang dan membunuh ratusan orang.

Sementara itu, Gil Boksoon memiliki seorang anak perempuan yang memasuki usia remaja. Ia menjadi ibu tunggal yang harus mengasuh dan membiayai putrinya. Demi memberikan kehidupan terbaik dan fasilitas termewah, ia rela menghabisi target-target yang diberikan kepadanya oleh MK Enterprise. 

Seiring berjalannya waktu, nurani Gil Boksoon mulai memengaruhi keputusannya dalam melaksanakan misi. Hal ini yang akhirnya membuat ia harus berhadapan dengan sesama pembunuh profesional dan CEO agensinya sendiri.

Gil Boksoon terlihat sebagai teladan, bahkan idola bagi para pembunuh profesional di Korea. Selain mahir menggunakan berbagai senjata tajam, ia juga cakap memakai senjata api. Ia memperlihatkan teknik membunuh yang sangat lincah saat berlatih melawan anak magang MK Enterprise, Kim Yeong Ji (Lee Yeon).

Gil Boksoon juga tampaknya memiliki keahlian memprediksi langkah lawannya. Ia bisa memperkirakan hasil pertarungan dan menghindari mati konyol karena salah memilih strategi. Hal itu diterapkannya saat melawan musuh kuat, seperti Cha Min Kyu dan Bos Yakuza yang diperankan Hwang Jung Min. Tampak bahwa ia lebih memanfaatkan kecerdikan dibanding kekuatan fisik.

Kalau John Wick, sejak belia ia sudah dilatih berbagai teknik bela diri. Mulai dari karate, judo, aikido, hingga Brazilian Jiujitsu. Yang unik, ia punya jurus khas, yaitu "Gun Fu," perpaduan dari gun (senjata api) dan kungfu. Dalam teknik ini, ia melakukan pertarungan fisik jarak dekat sambil menembakkan timah panas. Kadang, kalau amunisinya sudah habis, ia melemparkan pistolnya ke lawan. 

Tak hanya sampai di situ, John Wick diketahui mahir menggunakan apa pun sebagai senjata. Ia pernah menghabisi lawannya dengan buku, kartu poker, hingga pensil! Adanya legenda bahwa John Wick membunuh tiga orang di bar hanya dengan sebatang pensil jadi salah satu yang sering diungkit.

Hasil dari puluhan tahun menjadi "hantu" untuk berbagai organisasi kriminal paling mengerikan membuat John Wick tampak hidup berkecukupan. Selain rumah dan mobil mewah yang dimilikinya bersama sang istri, ia juga punya simpanan berupa tumpukan koin dan batangan emas di rubanahnya. Belum lagi, ada bertumpuk-tumpuk duit dalam berbagai mata uang.

Dengan kekayaannya ini, ia bisa mendapatkan senjata-senjata terbaik dan kevlar tercanggih berbentuk setelan jas modis untuk setiap pertarungannya. Ia juga dengan mudah bepergian ke berbagai negara tanpa kesulitan. Namun, ada momen saat ia akhirnya harus dibantu oleh raja dunia kriminal lain, misalnya oleh Bowery King (Laurence Fishburne), agar bisa melanjutkan pertarungan.

Gil Boksoon didukung penuh oleh perusahaannya, MK Enterprise. Mereka siap mendanainya untuk setiap misi di berbagai negara. Terlihat dari mobil dan rumah yang ditinggalinya bersama sang putri bahwa hidupnya sangat berkecukupan. Boksoon bahkan bisa masuk geng ibu-ibu wali murid elite yang tiap tahun rutin liburan ke luar negeri.

Ibu satu anak ini juga disebut-sebut sebagai salah satu pembunuh profesional dengan bayaran tertinggi. Saat ia memberi bocoran seberapa besar bayarannya untuk satu misi, para pembunuh profesional lain terperanjat dan iri. 

Pada awal film, Gil Boksoon tampak memiliki teman-teman yang cukup akrab. Ia juga didukung penuh oleh Cha Min Kyu yang ingin terus memperpanjang kontraknya sebagai pembunuh di bawah agensi MK Entreprise. 

Sayangnya, seiring berjalannya cerita, ia harus menyingkirkan orang-orang yang menghalangi atau bertentangan dengan prinsipnya. Pihak-pihak yang tadinya support system berubah jadi lawan atau ia harus kehilangan nyawa.

Beda cerita dengan John Wick, walau reputasinya sangat mengerikan, ia ternyata punya beberapa orang yang benar-benar ia percaya dan tak akan mengkhianatinya. Hal yang sangat aneh di dunia "anjing makan anjing".

Sebut saja ada Marcus (Willem Dafoe), si sniper yang rela mati daripada menerima tawaran Tarasov membunuh John Wick. Shimazu (Hiroyuki Sanada) juga lebih mementingkan sahabatnya itu daripada The Continental Osaka, hotel yang dikelolanya.

Bahkan, Caine (Donnie Yen), yang sudah dibayar Marquis untuk melawan John Wick pun, tetap menghormati dan membantunya mencapai Sacré-Cœur sebelum fajar. Tujuannya agar bisa memenuhi tantangan High Table. 

Gil Boksoon diceritakan sebagai salah satu pembunuh bayaran paling laris di Korea. Selain sasarannya, ia juga berhasil menghabisi sesama pembunuh profesional yang memburunya atas perintah Cha Min Hee (Esom). 

Lebih jauh ia juga "mengacak-acak" jajaran petinggi di MK Enterprise yang notabene agensi assassin terbesar di Korea. Langkah yang diambilnya tentu berisiko membuat keributan di dunia kriminal.

John Wick dikisahkan menghabisi ratusan pembunuh yang dikirim untuk mengakhiri nyawanya selama ini. Setelah ditotal-total, sepanjang cerita (yang menurut film hanya berlangsung dalam beberapa minggu) ia telah mengirim 439 manusia ke neraka! 

Yang lebih bikin geger, korbannya gak cuma sesama pembunuh bayaran. Ia bahkan mencabut nyawa The Elder, salah satu pemegang kekuasaan di High Table, dewan dunia kriminal paling tertinggi yang harus dipatuhi seluruh pihak di bidang tersebut. Bisa dibilang tindakannya cukup mengobrak-abrik tatanan dunia kriminal internasional.

Baik John Wick maupun Kill Boksoon punya kelebihan sendiri-sendiri. Boksoon mungkin unggul soal alasannya bertarung, yaitu demi anak perempuannya. Prinsip dan naluri keibuannya membuatnya nekat melakukan apa pun. Ia juga didukung dengan sumber daya besar, setidaknya sebelum film berakhir. 

Di sisi lain, John Wick jelas lebih unggul soal pengalaman bertarung. Ia sudah dibentuk sejak anak-anak untuk jadi malaikat pencabut nyawa. Meski begitu, ia tetap tumbuh jadi pria teladan yang dihormati oleh lawan dan punya teman-teman setia. 

Menurutmu jika mereka benar-benar dipertemukan, siapa yang akan menang? Sampaikan pendapatmu di kolom komentar, ya.