Shokugeki no Soma: 6 Kekalahan yang Dialami oleh Yukihira Soma

Shokugeki ini terjadi karena Soma membela Tadokoro yang dinyatakan gagal oleh Shinomiya. Menurut Soma, Shinomiya gak berhak untuk “memecat” Tadokoro, karena alasan bahan sayur yang kurang segar. Karena hanya bahan itu yang tersisa dan yang disediakan oleh Totsuki. Dan juga, Tadokoro pun berhasil mengubahnya jadi masakan lezat.

Kemudian, terjadilah Shokugeki antara Shinomiya melawan Soma. Namun, Soma hanya bertindak sebagai sous chef, sementara Tadokoro sebagai chef utama. Jadi disini Soma hanya membantu dan mensupport masakan Tadokoro.

Penjurian selesai dan Shinomiya memenangkan Shokugeki. Namun, kemudian Dojima Gin menyuruh mencoba masakan Tadokoro pada Shinomiya. Ketika mencobanya, Shinomiya seakan ingat dengan kampung halaman dan ibunya di rumah. Shinomiya yang tersentuh, kemudian menganggap Shokugeki ini seri.

Meski Shokugeki dianggap seri dan Tadokoro gak jadi dikeluarkan dari Totsuki, tetap saja Soma merasa kalah. Dirinya kesal dengan kekalahan pertama yang dialaminya semenjak masuk ke Totsuki.

Ini merupakan kompetisi musim gugur yang diadakan oleh Totsuki untuk memilih murid kelas satu terbaik dalam angkatan ke-92. Dalam pertandingan final, mempertemukan Hayama Akira, Kurokiba Ryo dan Yukihira Soma. Tema dari pertandingan final ini adalah mengolah ikan sauri pasifik dan ketiganya diberi waktu untuk memilih sendiri dan menguji coba masakannya.

Dalam hal ini, Soma sempat kesulitan untuk memilih dan bagaimana caranya mengolah ikan sauri pasifik untuk bisa memenangkan pertandingan.Soalnya, Hayama dan Kurokiba memiliki kemampuan khusus. Hayama dapat mengetahui ikan sauri pasifik terbaik hanya dengan penciuman aromannya. Sementara Kurokiba ahli dan berpengalaman dalam memilih bahan makanan laut, termasuk ikan dengan kualitas bagus.

Namun, kemudian Soma dapat mendapat ide cara mengawetkan ikan sauri pasifik dan jadilah Salted Rice Bran Pasific Saury.  Kompetisi berlangsung dengan ketat dan pada akhirnya Hayama tampil sebagai juara, sementara Soma berada di urutan kedua disusul Kurokiba. Hayama berhasil menghidangkan olahan ikan sauri pasifik dengan kemampuan dan ciri khas yang dia miliki, yaitu ahli dalam mengolah bumbu dan menciptakan ledakan aroma.

Meskipun sudah berkali-kali dikalahkan oleh ayahnya, Saiba Joichiro, sebanyak 489 kali, namun Soma gak pernah kapok untuk mengajak ayahnya berduel. Duel terakhir, saat Joichiro mengunjugi Asrama Bintang Polar. Dan tentu saja hal ini mengejutkan Soma, apalagi dirinya baru tau kalau ayahnya adalah alumni Totsuki dan pernah menjadi Sepuluh Dewan Elite di tempat ke-2.

Gaya memasak dari Saiba Joichiro sangat mirip dengan Soma, Joichiro juga ahli improvisasi dalam memasak. Saat keduanya berduel, yang dijadikan tema adalah sarapan. Namun, menu sarapan yang disajikan adalah menu yang gak berat dan bisa membangkitkan energi.

Soma menyajikan menu Risotto Apel dan mendapat penilaian baik dari Tadokoro, Isshiki dan Fumio yang menjadi juri. Sementara Joichiro menyajikan Ramen Spesial ala Joichiro. Meski sempat disebut sebagai makanan berat, tapi nyatanya ramen yang disajikan Joichiro begitu ringan. Di ramen itu, Jouchiro menggunakan tempe! Hasil dari pertandingan ini, dimenangkan oleh Joichiro dengan total 490 kemenangan.

Soma melawan Tsukasa, adalah pertandingan Shokugeki dadakan yang diadakan setelah kelas selesai.Tsukasa terkesan dengan Soma yang membantunya saat menjadi sous chef dalam kelas memasak. Untuk itu, Tsukasa menawarkan sebagai pembantunya dan bergabung dengan Central.

Tentu saja hal itu ditolak Soma. Namun tantangan mempertaruhkan kursi pertama, gak bisa ditolak oleh Soma kalau dirinya menang. Namun seandainya kalah, Soma harus menjadi bawahan dan membantu Tsukasa dalam urusan memasak.

Shokugeki dadakan itu pun dimulai dengan tema daging rusa dan dimasak dengan gaya masakan Perancis dan yang menjadi juri adalah Erina, Hisako dan Tadokoro.

Meski masakan Soma berhasil membuat kagum para juri dadakan dan juga Tsukasa, namun pengalaman Soma masih kalah jauh dibanding Tsukasa. Yups, Soma kalah telak pada pertandingan ini. Mengenai syarat kemanangan, Tsukasa gak jadi menjadikan Soma sebagai bawahan. Karena pasti Soma gak akan menurut dan selalu melakukan improvisasi.

Dalam kompetisi Blue, Totsuki mendapat jatah mengirimkan tiga perwakilan untuk mengikuti kompetisi, ditambah Nakiri Erina yang mendapat undangan. Untuk itu, kemudian Totsuki mengadakan kompetisi  memperebutkan tiga terbaik untuk mengikuti kompetisi bergengsi itu.

Para murid pun bersaing, gak terkecuali para Sepuluh Dewan Elite yang gak dibedakan.  Semua peserta pun mengeluarkan seluruh kemampuannya dalam memasak. Pada dasarnya, beberapa peserta seperti penghuni Asrama Bintang Polar dan para Sepuluh Dewan Elite, mendapatkan pujian dari para juri dari hidangan yang telah disajikan.

Namun, kompetisi itu hanya butuh tiga peserta saja. Dan yang mengejutkan, Yukihira Soma yang statusnya sebagai posisi pertama Dewan Elite, hanya berada di tempat ketiga. Sementara tempat kedua berhasil diraih oleh Takumi Aldini yang statusnya menempati kursi ke-7 dewan elite. Sementara, Tadokoro Megumi berhasil memukau para juri dengan menempati posisi pertama!

Guru baru yang yang mengajar di Totsuki bernama Suzuki, sebenarnya bernama Saiba Asahi. Namanya terungkap setelah mengalahkan Soma dalam Shokugeki yang berlokasi di dalam kelas. Mumpung sedang bersama, Saiba menantang Soma untuk Shokugeki kecil-kecilan dengan Tadokoro yang ditunjuk sebagai juri.

Hidangan yang dibuat oleh Soma, membuat Tadokoro puas dan masih merasakan nikmat masakannya. Namun, Saiba berhasil mengalahkan telak Soma. Dan yang lebih mengejutkan, Saiba menunjukan pisau yang sering dipakai ayah Soma.

Yups, dengan ini terungkap bahwa identitas dari Saiba Asahi adalah pemimpin dari koki Noir. Saiba Asahi dulunya juga pernah diangkat sebagai anak didik oleh Joichiro, namun kemudian ditinggalkan. Setelah sekian lama gak bertemu, Saiba mengalahkan Joichiro kemudian mengambil pisau Joichiro.

Itulah enam kekalahan yang pernah dialami oleh Soma. Meski pernah kalah, namun Soma malah tambah bersemangat dan terus mengasah kemampuan memasaknya!