Daood Salem (instagram.com/daoodsalem_)
Lewat akun Twitter pribadinya, Joko Anwar menyebut setiap karakternya memiliki latar belakang masing-masing. Konflik yang disuguhkan harus dikembangkan sesuai dengan alur yang ada
“Background character ini saya ciptakan ketika menulis skenario untuk memastikan tiap karakter menjalankan hidup dan mengambil keputusan sesuai dengan karakter mereka dan BUKAN HANYA sebagai alat penggerak plot. Konflik yang terjadi antar karakter pun harus terjadi organik berdasarkan karakter-karakter yang sudah dikembangkan dengan baik dan tidak ujug-ujug,” tulisnya.
Ia juga menyinggung latar belakang Ismail yang merupakan santri di pesantren terpencil di Jawa Tengah. Pesantren tersebut dikhususkan untuk anak-anak miskin dan terlantar.
“Pesantren terpencil di Jawa Tengah yang diperuntukkan untuk anak miskin dan terlantar. Seorang santri berusia 8 tahun bernama Ismail hilang dan seberapa hari kemudian ditemukan tewas di hutan,” bocoran dari Joko Anwar.