Tamat, Ini 5 Isu Sosial yang Diangkat di KDrama 'Itaewon Class'

Nggak cuma jadi hiburan, tapi juga ada banyak pelajaran

Sudah nonton drama Itaewon Class belum? Drama yang diadaptasi dari webtoon ini, telah menayangkan episode terakhirnya pada 21 Maret 2020 dengan rating tinggi lho.

Karakter yang unik, konflik yang jelas dan cerita yang semakin menarik di setiap episodenya, membuat drama ini nggak boleh dilewatkan. Di samping itu, banyak pelajaran hidup yang bisa diambil, karena drama ini banyak membahas mengenai isu-isu sosial yang benar terjadi saat ini. Apa saja?

1. Bullying

Tamat, Ini 5 Isu Sosial yang Diangkat di KDrama 'Itaewon Class'dramabeans.com

Bullying merupakan tindakan penindasan pada orang lain, yang saat ini masih banyak terjadi di lingkungan masyarakat kita. Tindakan bullying tidak pernah dibenarkan baik oleh siapapun, dimanapun itu.

Awal cerita drama ini bermula ketika Park Sae Ro Yi menghadapi tindakan bullying di hari pertama ia pindah ke sekolah barunya. Ia melihat seorang teman sekelasnya sedang di-bully oleh Jang Geun Won, seorang anak konglomerat yang berpengaruh.

Dengan statusnya itu, teman sekolah bahkan gurunya pun tidak ada yang berani untuk memperingatkannya. Tidak tahan melihat temannya yang ditindas, Park Sae Ro Yi pun memukul Jang Geun Won. Nah, di sinilah konflik drama ini bermula. 

2. Kesenjangan hukum

Tamat, Ini 5 Isu Sosial yang Diangkat di KDrama 'Itaewon Class'dramabeans.com

Jang Dae Hee merupakan atasan ayah Park Sae Ro Yi, yang juga merupakan ayah dari Jang Geun Won. Setelah tindakan pemukulan, ia meminta Park Sae Ro Yi untuk minta maaf pada anaknya. Namun Park Sae Ro Yi menolaknya, karena ia merasa tidak bersalah telah membela temannya yang di-bully.

Masalah ini akhirnya berbuntut pada Park Sae Ro Yi yang dikeluarkan dari sekolah, ayahnya yang terpaksa berhenti dari pekerjaannya dan ayahnya yang ditabrak hingga meninggal oleh Jang Geun Won. Dengan kekuasaannya, Jang Dae Hee meminta polisi untuk menutupi kasus tabrak lari yang dilakukan anaknya. Dan bukannya mendapatkan keadilan, Park Sae Ro Yi malah dijebloskan ke penjara oleh Jang Dae Hee.

3. Rasisme

Tamat, Ini 5 Isu Sosial yang Diangkat di KDrama 'Itaewon Class'dramabeans.com

Setelah Park Sae Ro Yi keluar dari penjara, ia mendirikan restoran, dengan impian nantinya mengalahkan perusahaan Jang Dae Hee, sebagai bentuk balas dendamnya. Salah satu pekerja paruh waktu restorannya adalah Kim Toni, yaitu blasteran Afrika dan Korea. Banyak orang yang tidak mempercayai Toni adalah orang Korea, karena penampilan dan warna kulitnya. 

Bahkan di salah satu episode, ia dilarang memasuki klub malam oleh penjaga keamanannya karena ia orang Afrika berkulit gelap dan tidak bisa menunjukkan paspornya.

Seperti halnya pada bullying, tindakan rasisme tidak bisa ditoleransi. Tidak peduli apa warna kulit maupun kebangsaannya, sebagai sesama manusia semua orang harus diperlakukan baik tanpa membeda-bedakan, bukan?

Baca Juga: 7 Pesan yang Bisa Dipetik dari Para Tokoh KDrama Itaewon Class 

4. Diskriminasi pada mantan narapidana

Tamat, Ini 5 Isu Sosial yang Diangkat di KDrama 'Itaewon Class'dramabeans.com

Hingga, saat ini masih ada prasangka dan diskriminasi pada mantan narapidana. Masih ada yang kurang menerima keberadaan mereka kembali ke masyarakat dan menganggap mereka adalah orang yang berbahaya. Padahal bisa saja mereka adalah korban dari ketidakadilan atau memang ada tekad untuk berubah.

Park Sae Ro Yi misalnya, ia dipenjara karena menjadi korban ketidakadilan. Ia terus belajar dan memiliki impian besar yang ingin ia wujudkan setelah keluar dari penjara. Ada lagi karakter Choi Seung Kwon, yang juga merupakan narapidana mantan gangster yang beranggapan bahwa narapidana tidak ada nilainya masyarakat.

Setelah keluar penjara, ia bertemu kembali dengan Park Sae Ro Yi yang sudah memiliki usaha restoran, ia merubah cara pandangnya bahwa mantan narapidana juga bisa mendapatkan kehidupan yang lebih baik setelah keluar dari penjara. Sejak saat itu, ia pun menjauhi kehidupan masa lalunya sebagai gangster dan mulai bekerja keras menjadi orang yang lebih baik lagi.

5. Stereotip usia

Tamat, Ini 5 Isu Sosial yang Diangkat di KDrama 'Itaewon Class'dramabeans.com

Tidak dipungkiri bahwa di zaman yang semakin modern ini, stereotip atau penilaian terhadap umur seseorang masih terjadi. Masih ada yang meyakini bahwa usia berhubungan dengan kemampuan yang dimiliki seseorang. Pada kasus Jo Yi Seo, setelah lulus SMA ia langsung menjadi manager di Dan Bam, tanpa melanjutkan kuliah. 

Dengan kecerdasan dan sikap profesionalnya, ia mampu membuat Dan Bam terus berkembang dan menjadi perusahaan besar. Hal ini menunjukkan bahwa kompetensi seseorang tidak ada hubungannya dengan usia seseorang.

Nah, jadi tidak hanya menjadi hiburan saja, ada banyak pelajaran yang bisa diambil dengan menonton drama Itaewon Class ini. Kalau belum nonton, semua episode sudah tayang dan bisa banget ditonton marathon lho.

Baca Juga: Jadi Transgender di Itaewon Class, 10 Fakta Aktris Baru Lee Joo Young

Siwi Tristanti Photo Verified Writer Siwi Tristanti

^^

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya