Ada ciri khas yang tak bisa dilupakan tentang film-film Hollywood klasik. Kita mungkin menganggap bahwa itu adalah era yang lebih baik dan lebih terhormat. Hal itu memang mungkin terlihat sempurna di layar, tetapi di belakang layar, para pemain Hollywood sama kacaunya seperti saat ini.
Terkadang, gosip-gosip tentang mereka menjadi isu panas dan menarik untuk disimak. Sayangnya, beberapa di antaranya menjadi skandal yang tak terlupakan hingga saat ini.
Clark Gable adalah aktor. Di awal kariernya ia dilatih oleh eksekutif MGM, mengubahnya menjadi salah satu bintang terbesar di Hollywood. Sayangnya, dia memiliki skandal perselingkuhan dengan banyak perempuan, dilansi The Hair Pin dan Telegraph.
Pada tahun 1934, Clark Gable membintangi Call of the Wild dengan aktris muda Loretta Young. Saat itu, Gable sudah menikah dengan Maria Langham. Setelah syuting, Young pergi ke Eropa selama beberapa bulan sebelum kembali ke California.
Sekitar 19 bulan kemudian, dia mengumumkan ingin mengadopsi seorang gadis muda dari panti asuhan. Gadis itu bernama Judy. Namun, fakta terungkap bahwa Judy adalah anak kandungnya sendiri. Young pergi ke California untuk menyembunyikan kehamilannya tersebut.
Pada tahun 1966, Young akhirnya memberi tahu Judy kebenaran yang mengejutkan bahwa ayahnya adalah Clark Gable. Akan tetapi, Young tidak pernah mengakui bahwa Judy putri kandungnya sendiri sampai dia berusia 85 tahun.
Loretta Young bukan satu-satunya bintang yang hamil di luar nikah, tetapi ada aktris Hollywood lain yang mengalami hal serupa. Jika aktris menarik diri dan berkata ingin "istirahat" atau "apendiktomi", itu adalah kode untuk aborsi. Biasanya, aktris-aktris Hollywood ini akan meminta bantuan Howard Strickling untuk menangani masalah mereka.
Selain itu, penulis biografi untuk Jean Harlow, Joan Crawford (juga hamil oleh Clark Gable), Bette Davis, Lana Turner, dan Judy Garland, mengalami hal serupa. Aborsi yang dilakukan Garland bahkan memengaruhi hidupnya. Selain itu, Bette Davis mengaku pernah melakukan aborsi, dilansir Vanity Fair.
Ingrid Bergman menikah dengan seorang dokter bernama Petter Lindstrom tetapi ia berselingkuh dengan sutradara Italia Roberto Rossellini. Bersama Rossellini, dia memiliki seorang anak, yang juga dinamai Roberto. Lalu, mereka saling menceraikan pasangan masing-masing dan menikah pada tahun 1950.
Skandal ini menarik perhatian Senat AS, yaitu seorang senator Colorado yang mencela perilaku Bergman dan menyebut bahwa ia memiliki pengaruh yang kuat atas skandalnya. Dia juga menginginkan agar pembuat film dan bintang yang melakukan skandal bertanggung jawab atas perilaku mereka, dan menyarankan agar film mereka dicabut dilansir Reuters.
Natalie Wood terkenal karena kematiannya yang misterius di kapal pesiar bersama suaminya, Robert Wagner, dan Christopher Walken. Namun, kita akan membahas tentang ibu kandungnya.
Wood dipaksa terjun ke dunia entertainment pada usia 7 tahun, tetapi dia tidak pernah tahu siapa ayahnya. Ibunya yang bernama Maria, membawanya ke L.A. untuk mengejar karier bintang putrinya.
Saudara perempuan Natalie adalah Lana Wood, gadis Bond dalam Diamonds Are Forever. Menurut penulis biografi Wood, dia eksploitasi oleh ibunya, dipaksa untuk menjadi tulang punggung dan menjalani karier sebagai aktris seperti yang diinginkan ibunya.
Fobia Wood terhadap air adalah salah satu alasan beberapa orang bahwa tenggelamnya dia bukanlah bunuh diri. Dia tidak mungkin berani melangkah ke dalam air.
Saat Wood berusia 10 tahun dan berperan dalam film The Green Promise, sebuah jembatan putus dan ia terjatuh ke sungai. Pergelangan tangannya patah, tetapi ibunya dan sutradara terus merekam adegan yang dibutuhkan sebelum akhirnya Wood diselamatkan.
Di usia 15 tahun, ibunya menjual Wood kepada Frank Sinatra yang berusia 38 tahun, dan dengan Nicholas Ray yang berusia 43 tahun. Sebagai gantinya, Ray memberikannya peran di Rebel Without A Cause. Sayangnya, kehidupannya harus berakhir tragis karena kematiannya yang misterius pada tahun 1981, dilansir Variety dan Telegraph.
Judy Garland menandatangani kontrak dengan MGM ketika dia berusia 13 tahun, ditemukan oleh salah satu pendiri MGM Louis B. Mayer. Mayer mendengarnya bernyanyi di sirkuit vaudeville dan terpesona dengannya.
Di usia 14 tahun, Garland membintangi film pertamanya. Studio film memintanya untuk melakukan diet ketat demi filmnya. Untuk mempertahankan berat badannya, studio film memberinya diet yang hanya mencakup sup ayam, kopi hitam, 80 batang rokok sehari, dan penekan nafsu makan setiap empat jam sekali.
Jean Harlow menikah dengan produser Paul Bern pada 2 Juli 1932, dan pada 5 September, Bern ditemukan tidak bernyawa dengan satu luka tembak, dan MGM juga menunjukkan bahwa dia ditemukan dengan catatan bunuh diri. Isi catatan itu tidak pernah diungkapkan.
Kasus ditutup, meskipun ada kesaksian tetangga yang mengatakan bahwa ia melihat seorang "perempuan berbaju hitam" masuk ke rumah Bern dan perempuan itu ada di sana ketika suara pistol terdengar. Perempuan yang dimaksud kemungkinan adalah mantan Bern, Dorothy Millette, yang bunuh diri beberapa hari kemudian.
Jean Harlow sendiri berakhir tragisnya juga. Dia meninggal karena penyakit misterius di usia 26 tahun. Diperkirakan bahwa dia meninggal karena ramuan yang diberikan studio filmnya agar rambutnya tetap pirang. Ramuan itu diduga amonia, pemutih, dan peroksida.
Frances Farmer menandatangani kontrak dengan Paramount ketika dia berusia 22 tahun. Akan tetapi, kebijakan studio tidak sesuai dengan karakter Farmer. Ia mengalami kesulitan menyeimbangkan dirinya di Hollywood. Paramount "menghukum" dia dengan memberinya peran biasa-biasa saja.
Pada saat yang sama, dia mengonsumsi amfetamin dan alkohol dalam skala yang terus meningkat. Paramount membatalkan kontrak dengannya setelah ia ditangkap karena mengemudi dalam keadaan mabuk.
Setelah bertengkar dengan seorang penata rambut, dia akhirnya di bawa ke Rumah Sakit Umum Los Angeles untuk mengatasi penyakit mentalnya. Farmer menjalani serangkaian terapi kejut, dan dia mungkin dilobotomi (meskipun itu diperdebatkan).
Pada tahun 1950, setelah selesai dari rehabilitasinya, ia mencoba kembali ke layar kaca, tetapi alkoholisme, kecanduan, dan pemberontakannya tidak benar-benar berubah.
Kehidupan aktris Hollywood memang tidak pernah terlepas dari skandal, mengingat pekerjaan mereka sebagai entertainment yang harus selalu terlihat sempurna di layar kacanya, membuat mereka rentan mengalami depresi dan tekanan.