Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Slow Horses serial Apple TV+ (dok. Apple TV+/Slow Horses)

Drama atau serial tentang spionase seringkali identik dengan gawai canggih, paras yang rupawan lengkap dengan tuksedo, dan mobil mewah. Namun, serial Slow Horses mendobrak stereotipe itu semua. Ini bukanlah kisah tentang kejayaan MI5, badan intelijen Inggris yang biasa kita ketahui sebelumnya.  Slow Horses penuh dengan humor gelap, kasus intelijen yang mendebarkan, dan karakter-karakter yang misterius sekaligus menarik. Berikut 3 alasan yang akan membuat kamu ingin segera menonton seluruh episode Slow Horses. 

1. Cerita agen yang diremehkan, menawarkan aksi mengejutkan

Pemandangan kota London, latar serial Slow Horses (unsplash.com/@bendavisual)

Slow Horses bercerita tentang para agen rahasia yang jauh dari kata sempurna, apalagi setara dengan kemampuan James Bond. Para agen ini melakukan kesalahan fatal ketika mengemban misi dan dicap sebagai pecundang, lalu mereka semua dimutasi ke sebuah organisasi bawah tanah bernama Slough Houses. Meski begitu dalam serialnya, nama Slough House sering diplesetkan menjadi Slow Horses, sebuah frasa yang tepat untuk merepresentasikan betapa pecundangnya para agen ini. 

Menariknya Slow Horses justru terletak pada kehidupan agen yang jauh dari glamor dan spionase ala film-film Hollywood. Para karakter juga tidak menggunakan mobil Aston Martin yang legendaris. Mereka justru disibukkan dengan melakukan tugas-tugas administrasi, berdebat di ruang kerja yang berantakan, dan terpaksa menuruti pimpinan yang nyentrik, Jackson Lamb. 

Di setiap episodenya, perlahan para agen Slow Horses ini justru  membuktikan pada badan intelijen MI5 bahwa mereka jauh lebih lihai dan mampu daripada yang diperkirakan oleh siapa pun. Pada akhirnya Slow Horses lah yang menyelamatkan wajah MI5 dan bahkan beberapa kali menyelamatkan banyak nyawa. 

2. Diperankan Gary Oldman yang mencuri perhatian

Gary Oldman memerankan Jackson Lamb (AFP/Unique Nicole)

Jika kamu masih mencari alasan untuk menonton Slow Horses, adalah penampilan aktor pemenang Oscar, Gary Oldman yang memerankan Jackson Lamb. Lamb adalah anti-tesa dari James Bond: urakan, kasar, sarkastik, dan tidak ada satu orang pun yang menyukainya. Dalam memimpin Slow Horses, ia menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mencaci dan menghina timnya sendiri. Meski begitu, di balik kepemimpinan yang sama sekali tidak bisa dijadikan teladan, ia adalah seorang yang sangat cerdas dan diam-diam sangat setia melindungi timnya. 

Gary Oldman memerankan Jackson Lamb dengan lapisan karakter yang kompleks dan peran yang tidak akan pernah dilupakan. Kecerdasan yang ditutupi oleh sarkasme, metode yang tak terduga, dan kepedulian pada timnya yang ditutupi dengan kesinisannya memberikan dinamika karakter yang menarik.

3. Fakta di balik penulisan dan soundtrack yang ikonik

Mick Herron penulis novel Slow Horses (dok. The Guardian/Antonio Olmos/bt)

Slow Horses merupakan adaptasi berdasarkan seri novel yang ditulis oleh Mick Herron. Musim pertama Slow Horses mengadaptasi debut novel milik Mick Herron. Sedangkan musim kedua hingga keempat terus mengadaptasi seri buku-buku setelahnya. Perpaduan unik antara komedi gelap dan ketegangan dalam serial ini telah membuatnya memiliki basis penggemar yang setia menunggu.

Fakta lainnya yang akan membuat kamu terus teringat akan serial ini adalah lagu tema berjudul "Strange Game" yang dibawakan oleh Mick Jagger. Suaranya yang nyeleneh dan khas membuat kita akan terus teringat Slow Horses ketika mendengarkan lagu ini. 

Jika kamu bosan dengan aksi spionase yang berpegang teguh dengan stereotipe, Slow Horses adalah pilihan yang tepat. Serial ini dikemas urakan, penuh dengan humor kering, sarkastik ala Inggris, dan tentunya aksi yang menegangkan. Jadi, segera buka Apple TV+ dan nikmati kuda-kuda lamban ini memikat mata dan perhatian kamu!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team