Pernah dengar lagu "Ceilings" yang populer di media sosial dan berbagai platform streaming? Lizzy McAlpine adalah sosok di balik lagu itu. Bak Olivia Rodrigo yang sukses dengan lagu patah hatinya "Driver License", lagu "Ceilings" punya daya tarik kuat, terutama untuk pendengar muda.
Bagaimana perjalanan McAlpine hingga titik ini? Coba kita ikuti karier sekaligus beberapa fakta menarik dan sepak terjang Lizzy McAlpine lewat ulasan ini, yuk!
McAlpine memperkenalkan diri dan karya-karyanya lewat media sosial. Sebuah langkah yang banyak diambil musisi-musisi dari kalangan milenial dan Gen-Z. Bedanya, bila dulu milenial menggunakan platform YouTube, Gen-Z seperti McAlpine memilih TikTok.
Lewat situlah ia memperdengarkan beberapa videonya menyanyikan lagu-lagu gubahannya sendiri secara akustik. Salah satu yang banyak disuka adalah satu kidung berjudul "You Ruined 1975". Sayangnya, sampai sekarang, McAlpine belum merilisnya dalam bentuk rekaman studio dengan kualitas audio yang lebih oke.
Pada saat itu, McAlpine masih berstatus mahasiswi jurusan Songwriting di Berklee College of Music. Salah satu kampus musik tersohor di Amerika Serikat yang pernah menaungi Charlie Puth. Tidak seperti Puth yang berhasil menyelesaikan studinya pada 2013, McAlpine memilih untuk meninggalkan studinya pada akhir 2010-an untuk fokus menjadi musisi penuh waktu.
Bersamaan dengan itu, ternyata ia sudah siap menelurkan album debut bersama sebuah label rekaman indie Harbour Artists & Music. Album perdananya yang diberi judul Give Me A Minute lahir pada 2020.
Tidak jauh beda dengan karya-karya yang pernah dibocorkannya lewat TikTok, lagu-lagu dalam album perdana McAlpine pun didominasi petikan gitar akustik. Total ada 13 lagu dalam album Give Me A Minute.
Dengan rilisnya album tersebut, McAlpine mengonfirmasi dirinya sebagai bagian dari musisi folk-pop. Melodi yang atmosferik dan menenangkan membuatnya turut serta dalam kategori yang sama dengan musisi-musisi macam FINNEAS dan Lucy Dacus.
Makin produktif, pada 2021 sang musisi pendatang baru ini merilis beberapa single kolaborasi dan sebuah EP bertajuk When The World Stop Moving. Aktivitas-aktivitas ini berhasil mempertahankan relevansinya di industri musik yang persaingannya bak tak pernah berakhir.
Tak perlu waktu lama, pada 2022, Lizzy McAlpine kembali dengan album keduanya Five Seconds Flat. Kali ini evolusi dalam karyanya makin tampak jelas.
Ia mulai melibatkan beberapa instrumen alat musik selain gitar akustik. Unsur pop kontemporer dalam lagu-lagu di album itu semakin kuat. Evolusi inilah yang menarik lebih banyak pendengar dan menambah penggemar baru.
Salah satu lagu yang paling mencolok adalah lagu "Ceilings". Lagu ini dimulai dengan petikan gitar akustik, kemudian berangsur-angsur menyertakan perkusi yang dramatis menjelang akhir lagu. Pendekatan tersebut seiring dengan plot twist dalam liriknya. Lagu yang awalnya berkisah tentang cerita cinta manis, ternyata cuma khayalan sang penyanyi.
Dalam "All My Ghost", McAlpine mulai menyertakan gitar elektrik sebagai instrumen utama. Begitu pula "What A Shame", "Erase Me", dan "Reckless Driving" yang dentingan keyboard serta synthesizer-nya sangat jelas.
Melansir wawancaranya dengan The Insider, sesuai dengan judul albumnya, Five Seconds Flat, karya-karya terbarunya ini dibuat dengan visi untuk tumbuh. McAlpine menjelaskan bahwa ia adalah tipe orang yang tidak suka bertahan di satu tempat yang sama dalam kurun waktu terlalu lama.
Kesuksesan Lizzy McAlpine yang difasilitasi lagu "Ceilings" sebenarnya cukup familier. Pada 2021, Olivia Rodrigo sempat mengalami hal sama lewat lagu "Driver License". Keduanya punya kesamaan, yakni mengekstrak tragedi jadi karya seni.
Kalau "Driver License" tentang perselingkuhan, "Ceilings" berbicara soal idealisasi sebuah hubungan asmara. Sontak, lagu ini beresonansi dengan banyak orang, terutama pendengar muda. Misalnya saja orang yang sedang menaruh hati pada seseorang, tetapi tak memiliki keberanian untuk mengungkapkannya secara langsung.
Lagu ini juga sah jika kamu interpretasikan sebagai rasa frustrasi pada ketiadaan pasangan dalam hidup. Beberapa lainnya menganggapnya sebagai bentuk pengingkaran terhadap hubungan yang telah kandas. Dibanding "Driver License", "Ceilings" bisa dibilang lebih universal. Liriknya membuka banyak ruang untuk asumsi yang berbeda-beda.
Status lagunya yang viral mungkin membuat McAlpine banyak dikategorikan sebagai musisi instan. Namun, jika menilik sepak terjangnya, sebenarnya ia sudah bergelut dengan dunia musik selama bertahun-tahun. Prosesnya sama sekali tidak instan, tetapi media sosial yang melabeli citra tersebut hingga cukup melekat.