Spesialis Garap Film Misteri, Ini 10 Film Terbaik David Fincher

David Fincher memulai debutnya sebagai sutradara blockbuster di film ketiga dari franchise Alien ini. Sigourney Weaver kembali berperan sebagai Ellen Ripley dalam film ini setelah Alien (1979) dan Aliens (1986). 

Bercerita setelah peristiwa Aliens, Ripley dan organisme Alien (Tom Woodruff Jr.) adalah satu-satunya yang selamat dari kecelakaan kapal luar angkasa Sulaco di planet koloni yang memiliki populasi tahanan di dalamnya. Film ini mendapat satu nominasi Oscar untuk Best Effects, Visual Effects.

Salah satu keterampilan terbesar Fincher adalah kemampuannya untuk menciptakan estetika sinematik yang berbeda, tanpa henti menjejalkan penonton dalam ke dunia film. Di hampir setiap filmnya, Fincher melakukan ini dengan penguasaan yang tak ada bandingannya, tetapi tak satu pun dari filmnya berhasil dengan cara ini seperti mahakaryanya yang "haunting", Se7en.

Mengambil kurun waktu selama satu minggu, Se7en bercerita tentang seorang detektif yang hampir pensiun, William Somerset, dan penggantinya yang muda dan ambisius, David Mills. Mereka harus menghadapi perbedaan personal masing-masing, dan bekerja sama untuk menangkap seorang pembunuh kejam dan psikopat yang terobsesi dengan tujuh dosa mematikan.

Se7en menawarkan banyak adegan menegangkan, mulai dari pengejaran pembunuh yang tidak dikenal di sebuah gedung apartemen sampai penyerahan diri sang pembunuh di markas polisi. Tapi endingnya adalah salah satu klimaks yang paling menghantui dan mengagumkan dalam sejarah film. Bahkan dua dekade setelah dirilis, Se7en masih menjadi salah satu film thriller paling penuh ketegangan dan ikonik sepanjang masa.

The Game menceritakan seorang pebisnis kejam yang mendapat undangan ke permainan penuh teka-teki sebagai hadiah ulang tahun dari saudara laki-lakinya. Setelah menerimanya, ia menemukan dirinya dalam sebuah permainan realitas penuh bahaya dan mengganggu ketidaktahuan. Mengikuti kesuksesan komersial Se7en, The Game juga meraih kesuksesan dalam hal box office, tetapi dalam kaitannya dengan kualitas sinematik dan naratif, The Game masih jauh di bawah Se7en.

Film ini benar-benar memakai pendekatan yang lebih menghibur, tetapi dengan kedalaman yang sedikit lebih suram. Sinematografi yang gelap dan mengancam sangat cocok dengan nada cerita dan memandu penonton dalam dunia film yang koheren dan menarik. Michael Douglas dapat menjiwai sosok pebisnis yang dingin dan pendiam dengan cara yang sangat masuk akal, membuat film ini menjadi hiburan yang menarik.

Sering dianggap sebagai film khusus pria dan dikritik karena penyajiannya yang jelas tentang kekerasan dan pandangan nihilisme, Fight Club adalah sebuah karya sinema psikologis yang dipersenjatai dengan makna mendalam dan fitur-fitur metaforis, dan contoh yang sangat baik untuk karakter dengan kepribadiannya yang menarik.

Fight Club diadaptasi dari novel yang berjudul sama karya Chuck Palahniuk. Film ini mengisahkan seorang pria (Edward Norton) yang terjebak dalam kehidupan sebagai masyarakat pekerja "kerah putih" yang terlibat dalam klub pertarungan ilegal yang dirintis oleh penjual sabun yang bernama Tyler Durden (Brad Pitt).

Meskipun plotnya termasuk yang paling membingungkan dalam sejarah sinema, film ini memiliki visual yang bagus untuk ditawarkan. Itulah alasan mengapa bahkan setelah menonton film satu kali, itu bisa ditonton berulang-ulang tanpa kehilangan daya tariknya. Gaya pengarahannya jauh melampaui tujuan hiburan, tetapi berfungsi sebagai ilustrasi yang mempengaruhi pikiran bawah sadar anarki dan penyakit mental dalam dunia pesimisme.

Panic Room adalah film drama thriller yang dibintangi oleh Jodie Foster, Kristen Stewart, Forest Whitaker, dan Jared Leto. Film ini bercerita tentang seorang janda, Meg Altman, yang membeli rumah baru bersama putrinya. Naas bagi mereka, saat malam hari rumah mereka dimasuki oleh tiga orang perampok, dan mau tidak mau mereka harus memasuki Panic Room di rumah tersebut. Mereka menghabiskan waktu berjam-jam di dalam Panic Room, walau tahu bahwa sang pencuri menginginkan barang yang terdapat di dalam ruangan tersebut.

Narasi yang luar biasa bercampur dengan gaya pengarahan yang tepat dari Fincher dengan menggunakan cahaya dan bayangan untuk meningkatkan ketegangan. Meskipun demikian, film ini menawarkan desain produksi kelas satu yang penuh dengan detail yang kaya, menculik penonton ke Amerika pada masa 1960-an dan dekade-dekade setelahnya.

Film yang diadaptasi dari kisah nyata tentang pembunuh berantai bernama julukan Zodiac ini bercerita tentang seorang kartunis, Robert Graysmith (Jake Gyllenhaal) yang berusaha mengungkap jati diri asli Zodiac lewat beberapa surat yang dikirim oleh sang pembunuh ke kantornya. Turut dibintangi Robert Downey Jr. dan Mark Ruffalo, Zodiac mendapatkan kategori fresh dalam situs film Rotten Tomatoes dan berbagai nominasi dalam beberapa festival film internasional.

Film ini mungkin adalah film Fincher yang paling sentimental, serta pendekatannya yang paling klasik pada sejarah Hollywood. Wajar saja, karena sebagian besar film Fincher menang terkenal tidak konvensional dan sering memberikan kejutan di dalamnya. Diangkat dari cerita pendek karya F. Scott Fitzgerald, The Curious Case of Benjamin Button bercerita tentang kehidupan Benjamin Button (Brad Pitt) yang mengalami pertumbuhan secara mundur.

Benjamin lahir dalam keadaan fisik seperti orang tua, sehingga ditinggalkan ayahnya di panti jompo. Queenie (Taraji P. Henson) yang menemukannya kemudian merawatnya. Benjamin kemudian bertemu dengan Daisy (Cate Blanchett) dan sejak saat itu mereka menjadi teman baik. Seiring waktu berjalan, mereka menjalani kehidupan masing-masing dan melewati banyak hal, hingga mereka dipertemukan lagi secara tidak terduga.

Diambil dari kisah nyata sang pendiri Facebook, The Social Network mengisahkan bagaimana Mark Zuckerberg (Jesse Eisenberg) berupaya membangun jejaring sosial besar sejak masih duduk di bangku kuliah bersama sahabatnya, Eduardo (Andrew Garfield). Diberkati dengan dasar yang sangat baik, film ini adalah pernyataan yang bagus tentang pengaruh keserakahan yang mengganggu persahabatan.

Ambisi utama film ini bukanlah representasi historis dari perkembangan perusahaan, tetapi bagaimana menonjolkan seorang jenius yang sangat terluka dan berkeinginan untuk mengimbangi rasa sakitnya dengan penerimaan dari orang-orang di sekitarnya.

The Social Network adalah film perguruan tinggi yang mengingkari setiap klise yang bisa dibayangkan. Fincher memasukkan unsur pesta, seks, narkoba, dan cinta ke dalam konteks bisnis yang mendebarkan dan lapisan pribadi yang penuh dengan perasaan psikologis, menghasilkan contoh utama modern, genre-spanning cinema, dan salah satu karya terbaiknya hingga saat ini.

Diadaptasi dari novel asal Swedia, film misteri kriminal ini bercerita tentang reporter keuangan Mikael Blomkvist (Daniel Craig) yang bekerjasama dengan investigator nyentrik Lisbeth Salander (Rooney Mara) untuk mengungkap pembunuh dari miliuner Henrik Vanger (Christopher Plummer).

Nampaknya lingkungan gelap Skandinavia menjadi sarang yang sempurna untuk cerita yang mengungkapkan jurang emosi tergelap manusia. Mengenai hal itu, mengejutkan bahwa film ini adalah adaptasi sinematik pertama dari sebuah novel Skandinavia oleh sutradara yang cenderung sastra. Selain itu, film ini digambarkan sebagai perjalanan yang menakutkan ke dalam kejam borjuasi, dan pendekatan yang sangat terbuka pada thriller yang mengacu pada aspek seksual dan kekerasan dalam Hollywood.

Diadaptasi dari novel, Gone Girl bercerita tentang Amazing Amy yang tiba-tiba hilang. Di tengah pencarian Amy, sang suami Nick Dunne dinyatakan bersalah atas hilangnya Amy. Gone Girl adalah pendekatan psiko-sinematik dalam mengilustrasikan insiden-insiden yang mengganggu di dalam perkawinan yang seolah-olah terlihat baik dari luar, namun penuh dengan masalah di dalamnya.

Sebagaimana terbukti dalam beberapa produksi sebelumnya, Fincher benar-benar tahu kapan harus menunjukkan kepada penonton petunjuk sinematografi atau perubahan alur cerita untuk meningkatkan ketegangan. Walau beberapa film Fincher yang lain memiliki klimaks yang sangat memukau dengan faktor "gangguan mental" yang berfungsi sebagai finalisasi sempurna, Gone Girl tidak memiliki klimaks tersebut.

Berikut 10 film terbaik David Fincher yang cocok ditonton di waktu senggang. Penasaran untuk menontonnya?