6 Film dan Serial Netflix tentang Toxic Masculinity, Ada Fair Play

Bisa jadi bahan diskusi

Dunia yang progresif menuntut karya di ranah populer untuk ikut membahas permasalahan sosial. Tidak jarang film-film yang rilis dalam satu dekade terakhir digunakan untuk menentang nilai-nilai lama yang menindas. Film digunakan sebagai medium untuk menyampaikan pesan sosial yang berharga.

Pembahasan masalah sosial di dalam film tidak selalu dihadirkan melalui sebuah pertentangan. Dalam beberapa film bertema toxic masculinity, karakter yang ditampilkan tidak sepenuhnya menentang nilai yang ada. Film dan serial ini tetap patut disimak, untuk mengetahui karakter seperti apa saja yang bisa tergolong sebagai toxic masculinity. Enam film dan serial Netflix ini bisa menjadi tontonan yang menguliti pembahasan isu sosial tersebut.

Baca Juga: 6 Serial dan Film Horor Mike Flanagan di Netflix, Mencekam!

1. You (2018)

6 Film dan Serial Netflix tentang Toxic Masculinity, Ada Fair PlayPenn Badgley di serial You (dok. Berlanti Productions/You)

You menjadi contoh bagaimana sebuah karakter bisa memenuhi setiap ciri dari laki-laki yang memiliki toxic masculinity. Joe Goldberg (Penn Badgley) adalah lelaki obsesif yang tidak segan menempuh cara-cara kurang etis saat tertarik dengan seorang wanita.

Joe menguntit, mengumpulkan semua info dari media sosial, dan menyingkirkan setiap orang yang menghalanginya untuk mendekati sang wanita idaman. Yang aneh, Joe tidak menerima balasan setimpal dan justru mendapatkan apa yang ia mau.

2. All Day and a Night (2020)

6 Film dan Serial Netflix tentang Toxic Masculinity, Ada Fair Playcuplikan film All Day and a Night (dok. Color Force/All Day and a Night)

Toxic masculinity juga dipengaruhi oleh keadaan masyarakat sekitar. Jika seseorang tidak bisa melepaskan diri dari tempat ia tumbuh, kesempatan untuk menunjukkan perilaku toxic masculinity bisa semakin besar.

Ashton (Jahkor Abraham Lincoln) berharap bisa menjadi rapper saat tumbuh besar di Oakland. Namun All Day and a Night menunjukkan kejamnya mimpi yang tidak bisa menjadi kenyataan. Ashton justru berakhir seperti ayahnya yang dipenjara dan ia tidak bisa untuk tidak menyalahkan hal tersebut pada lingkungan sekitarnya.

3. The Power of the Dog (2021)

6 Film dan Serial Netflix tentang Toxic Masculinity, Ada Fair Playsalah satu adegan film The Power of the Dog (dok. New Zealand Film/The Power of the Dog)

Phil Burbank (Benedict Cumberbatch) adalah representasi pria yang maskulinitas kunonya sudah mendaging. Sebagai pemilik peternakan, ia disegani warga karena sikap kerasnya. Saat kedatangan anggota keluarga baru, Phil berubah menjadi semakin kasar. Namun, hal tersebut juga membuatnya terbuka akan kemungkinan jatuh cinta lagi setelah sekian lama.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Film Netflix tentang Masa Depan Distopia

4. Moxie (2021)

6 Film dan Serial Netflix tentang Toxic Masculinity, Ada Fair Playcuplikan film Moxie (dok. Paper Kite Productions/Moxie)

Dalam Moxietoxic masculinity ditampilkan dari kaca mata para perempuan yang menjadi korban dari sifat buruk ini. Kehadiran siswi baru bernama Lucy (Alycia Pascual-Pena) menginspirasi Vivian (Hadley Robinson) untuk membuat majalah berisi pengalaman buruk para korban seksisme. Vivian berani memulai hal tersebut setelah mengetahui ibu Lucy ternyata seorang feminis.

5. Alpha Males (2022)

6 Film dan Serial Netflix tentang Toxic Masculinity, Ada Fair Playposter serial Alpha Males (dok. Contubernio Films/Alpha Males)

Serial Netflix asal Spanyol ini menguliti toxic masculinity dalam balutan komedi. Toxic masculinity kerap berkaitan dengan jabatan dan status sosial di masyarakat. Saat empat sahabat kehilangan semua hal tersebut di usia 40an, mereka harus menghadapi krisis bersama. Alpha Males memaksa empat pria ini untuk bisa bertahan hidup di era kesetaraan sosial.

6. Fair Play (2023)

6 Film dan Serial Netflix tentang Toxic Masculinity, Ada Fair PlayAlden Ehrenreich dalam film Fair Play (dok. T-Street/Fair Play)

Luke (Alden Ehrenreich) menunjukkan sikap toxic masculinity saat kekasihnya, Emily (Phoebe Dynevor) mendapat promosi di kantor tempat mereka bekerja. Hubungan yang semula berjalan lancar dan memuaskan berubah menjadi mencekam bagi Emily. Dalam Fair Play, Luke menunjukkan sifat asli saat maskulinitasnya merasa terancam.

Toxic masculinity bukanlah tema yang menyenangkan untuk diangkat. Namun, Netflix menunjukkan keberanian sehingga kelima judul ini bisa menjadi pemantik diskusi yang berbobot.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Film Sci-Fi Netflix, Serangan Komet dan Perjalanan Waktu

Sri Mulyati Photo Verified Writer Sri Mulyati

Seorang penumpang yang biasa duduk di dekat jendela

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Diana Hasna

Berita Terkini Lainnya