Srimulat: Hil yang Mustahal—Film Komedi yang Penuh Kejutan

Ciri khas dari Srimulat adalah celetukan-celetukan ringan yang mampu mengocok perut. Sepanjang film, kamu akan menemukan celetukan legendaris tersebut. Srimulat: Hil Yang Mustahal memiliki materi komedi yang sangat kuat. Gak heran kalau kamu akan mendengar gelak tawa penonton pada menit awal film ini diputar.

Karena saking relate dengan kehidupan sehari-hari, komedi yang ditawarkan oleh Srimulat ini mampu menembus semua lapisan masyarakat. Belum lagi, dialog-dialognya menggunakan bahasa Jawa yang begitu lugas diucapkan oleh para pemerannya.

Srimulat: Hil yang Mustahal bukan hanya mampu membuat penontonnya terpingkal-pingkal, film satu ini juga bakal membuatmu terharu. Kamu akan menyaksikan kisah perjuangan para anggota Srimulat saat merantau ke Jakarta demi bisa tampil di depan Presiden Soeharto.

Fajar Nugros berhasil mengemas kisah haru tersebut dengan alur yang cukup menyenangkan. Alih-alih bikin mewek, kisah tersebut dikemas dengan adegan yang lucu. Walaupun demikian, emosi yang ingin ditunjukkan tersampaikan dengan baik kepada penonton.

Seperti saat adegan para anggota Srimulat yang hanya membawa uang pas-pasan saat merantau ke Jakarta, mereka kompak hanya memakan nasi dan menjadikan aroma sate yang dibakar sebagai lauknya. Kocak!

Untuk cerita, Srimulat: Hil yang Mustahal berlatar 1980-an. Suasana dalam film ini sendiri vintage abis. Mulai dari gaya berpakaian, properti seperti mobil, hingga bangunan yang digunakan untuk syuting, semuanya jadul abis.

Bahkan, dalam beberapa adegan, film ini menunjukkan suasana Jakarta 1980-an. Sepanjang film, Srimulat: Hil yang Mustahal bakal membawamu bernostalgia pada tahun-tahun tersebut. Hal tersebut membuat film ini cocok ditonton semua umur, bahkan dengan orangtuamu!

Gak hanya jalan cerita dan komedi yang ditawarkan, akting para pemerannya pun patut diberi pujian. Bukan hal mudah memerankan karakter Srimulat yang tiap anggotanya memiliki ciri khas yang begitu lekat.

Bahkan, beberapa pemainnya melakukan diet agar mirip dengan tokoh yang ia perankan, seperti yang Bio One lakukan. Erik Estrada pun merasa tertantang untuk memerankan Tessy. Bahkan, centilnya Zulfa Maharani yang memerankan Nunung pun tampil meyakinkan.

Film ini punya cukup banyak kejutan yang sayang banget dilewatkan. Dari segi genre, Srimulat: Hil yang Mustahal bukan hanya menawarkan komedi saja, tetapi juga menyelipkan kisah romantis antara Gepeng dengan Royani, anak pemilik kontrakan tempat mereka menginap selama di Jakarta.

Bukan hanya itu, penonton juga bakal dibuat sedikit ketakutan dengan beberapa adegan horor yang ada di film ini. Selain itu, munculnya Rano Karno dengan logat Betawinya yang kontras dengan "kejawaan" para anggota Srimulat juga membuat film ini semakin menarik dan penuh kejutan. Belum lagi, muncul Tarsan Srimulat sebagai kameo.

Daripada penasaran, langsung saja tonton film Srimulat: Hil yang Mustahal di bioskop kesayanganmu, ya!