Premier Film Pangku di Jakarta, XXI Epicentrum Jadi Vibes Pantura

Jakarta, IDN Times – Suasana XXI Epicentrum, Selasa (28/10/2025) siang terasa berbeda dari biasanya. Begitu masuk ke area depan bioskop, aroma kopi dan tawa pengunjung langsung menyambut. Saat menyusuri lebih jauh, mata saya pun tertuju pada sebuah backdrop yang terbentang panjang menampilkan pemandangan pantai biru yang eksotis. Sementara di beberapa sudut, warung-warung kecil berdiri rapi.
Semua detail itu membuat pengunjung berasa sedang berada di Pantura, pesisir yang menjadi latar utama film Pangku garapan Reza Rahadian. Dengan konsep autentik dan hangat, tim produksi berhasil mengubah area bioskop menjadi ruang yang terasa akrab dan hangat.
1. Area depan bioskop disulap jadi kampung Pantura ala film Pangku

Saat tiba di XXI Epicentrum sekitar pukul 12.00 WIB, saya langsung terpukau dengan pemandangan yang tak biasa. Area depan bioskop berubah total menjadi sebuah kampung kecil yang hangat dan penuh warna. Tim film Pangku benar-benar totalitas menghadirkan nuansa autentik khas Pantura.
Saat menyusuri area tersebut lebih jauh, saya semakin terpukau melihat sebuah backdrop raksasa yang berdiri memanjang menampilkan pemandangan pantai biru. Di beberapa sudutnya juga terdapat tiga warung Madura dengan stoples camilan jadul berisi kerupuk dan termos kopi yang mengepul. Masih dari area tersebut, juga terdapat sepeda starling yang terparkir manis hingga sebuah truk besar yang dihiasi poster film Pangku. Semua detail ini seolah membawa siapa pun masuk ke dunia film Pangku.
Walaupun gerimis pelan membasahi kawasan Epicentrum, semangat pengunjung sama sekali tak surut. Justru, suasananya terasa semakin hangat saat soundtrack film Pangku yang dibawakan oleh Iwan Fals mulai mengalun. Beberapa pengunjung terlihat tersenyum sambil berfoto di area tersebut.
2. Bisa ngopi dan ambil jajanan gratis, asyik!

Hal yang paling mencuri perhatian dari acara ini adalah konsepnya yang interaktif. Para pengunjung diperbolehkan untuk mengambil apa pun yang tersedia di warung secara gratis, seperti jajanan ringan, kerupuk, bahkan menyeduh kopi sendiri.
Momen ini pun membuat suasana jadi terasa semakin akrab. Semua tampak bercengkerama di kursi kayu sambil menikmati kopi hangat di tengah rintik hujan. Keseruan ini jadi pembuka yang manis sebelum film Pangku akhirnya diputar di dalam teater.
3. Pemutaran perdana film Pangku ditutup tepuk tangan meriah dan tangis haru penonton

Pemutaran perdana film Pangku dimulai sekitar pukul 13.30 WIB. Ketika layar bioskop menyala, penonton langsung disajikan dengan suasana khas Pantura dengan berbagai detail yang terasa autentik.
Set produksi film dibuat begitu detail, dari suara angin, deru truk yang lewat, sampai sayup-sayup suara musik dangdut dari kejauhan. Kali ini, gak ada musik latar yang berlebihan, tapi justru itulah yang membuat suasananya terasa realistik.
Secara perlahan, kisah antara ibu dan anak di film ini mulai membangun emosi hingga membuat beberapa penonton yang duduk di sekitar saya sampai menyeka air mata tanpa suara. Uniknya, ketika semuanya terasa mulai membaik, film ini justru menampar dengan plot twist yang gak disangka-sangka. Bikin mixed feeling, pokoknya!
Gak hanya bercerita tentang ibu dan anak, film ini juga membawa kisah haru tentang choosen family, yang kadang hadir bukan karena darah, tapi karena kasih. Dengan kisahnya yang menyentuh, penayangan perdana film ini pun ditutup meriah dengan tepuk tangan dan tangis haru penonton.
Menjadi karya pertama Reza Rahadian sebagai sutradara, film Pangku tayang di bioskop mulai 6 November 2025. Menangkap lanskap kehidupan di balik kedai kopi di Pantura, film ini dibintangi oleh sederet aktor ternama, mulai dari Claresta Taufan, Fedi Nuril, hingga Christine Hakim.


















