Teddy Adhitya segera merilis album terbaru berjudul "semua, semua." pada Kamis (24/8/2023). "semua, semua." menjadi album ketiga yang dirilis setelah "Nothing Is Real" (2017), dan "Question Mark ((?))" (2021).
Album "semua, semua." terdiri dari 12 lagu yang merefleksikan semua rasa yang dirasakan oleh musisi asal Yogyakarta tersebut. Mengaku sempat tak percaya diri, kali ini Teddy Adhitya antusias menulis dan membawakan lagu dalam bahasa Indonesia.
Musisi Teddy Adhitya memulai fase baru lewat album ketiga bertajuk "semua, semua." yang segera dirilis pada Kamis (24/8/2023). Teddy mencurahkan semua perasaan yang dia rasakan ke dalam semua track di album ketiga ini dalam bentuk yang diromantisisasi.
"Itu kenapa judulnya "semua, semua," karena semua track di album ini menjadi representasi dari semua-semua yang gue rasain, tapi dalam bentuk yang diromantisisasi," kata Teddy Adhitya dalam konferensi pers perilisan album "semua, semua." di Kawasan Kemang, Jakarta Selatan, pada Rabu (23/8/2023).
Album "semua, semua." terdiri dari 12 lagu dengan berbagai mood dan genre. Berikut ini adalah daftarnya.
Yups, berbeda dengan dua album sebelumnya, kali ini Teddy Adhitya percaya diri menulis dan membawakan lagu dalam bahasa Indonesia. Dari 12 lagu di atas, "Caraku, Caramu" menjadi lagu jagoan Teddy Adhitya.
"Gue menyebutnya ("Caraku, Caramu") single-nya album kayak lagu jagoan, karena secara rasa, secara bunyi mewakili keseluruhan dari albumnya," katanya.
Lebih lanjut, Teddy Adhitya mengungkap album "semua, semua." melibatkan sejumlah musisi Tanah Air. Salah satunya adalah Nino Kayam yang turut andil menuliskan lirik di verse kedua lagu "Sumpah Mati".
"Nino Kayam membantu menulis verse kedua di lagu "Sumpah Mati". Selain itu di lagu "Takkan Berpaling", gue juga mengumpulkan Barry Likumahuwa, Donny Joesran yang main keyboard, sama Henry Budidharma yang main gitar," lanjut musisi berusia 32 tahun itu.
Di sisi lain, Teddy Adhitya menyebut mendiang Glenn Fredly menjadi bagian yang besar dalam musiknya.
"Gue sampai ke Jakarta, kemudian kita berteman, dia jadi guru gue. Gue banyak sekali belajar sama dia. Bahkan ada satu momen beberapa waktu sebelum dia meninggal, dia bilang "Ade jangan pernah berhenti ya kalau beta sudah selesai," ungkap Teddy.